36

484 52 21
                                    

Jimin tak hentinya mengulas senyum sejak beberapa waktu lalu setelah mengistirahatkan matanya dari layar komputer, bermain-main dengan mainan bebek yang diberikan Yoongi menggunakan telunjuknya.

Bebek kayu itu kini terpajang apik di meja kerjanya. Sangat menggemaskan dan menjadi hiburan tersendiri di kala dirinya dilanda kebosanan atau kesulitan di saat bekerja.

Tentunya, selain si bebek gemas, sang pemilik terdahulu juga turut andil membuat hari-hari kerja Jimin menjadi lebih berwarna.

Sejak keduanya resmi berstatus menjadi sepasang kekasih, kini Yoongi semakin tidak tanggung-tanggung memberikan ciuman-ciuman mesranya di dalam bilik kerja mereka.

Sering kali, Jimin sampai pusing sendiri sebab di saat fokus mengerjakan laporan, tiba-tiba saja tangan jahil Yoongi sudah terselip di antara kedua pahanya. Atau kalau tidak, ia sengaja menggodanya dengan menyentuh bagian tubuhnya yang lain. Kekasihnya itu tidak akan berhenti mengganggunya sampai Jimin melayangkan cubitan padanya hingga mengaduh kesakitan.

Walaupun Jimin masih sering menunjukkan sikap tsundere-nya seperti biasa, namun selalu ada setitik gelora tiap Yoongi menyentuhnya di ruang sempit itu.

Menyembunyikan hubungan asmara di lingkungan pekerjaan memang bukan suatu hal yang mudah, bukan? Apalagi mengingat Yoongi adalah seseorang yang semacam itu, suka menggoda dan jahil kepada Jimin. Ditambah, posisi keduanya yang sebut saja terbilang menguntungkan.

Sungguh, meladeni seorang Yoongi memang butuh kesabaran lebih bagi Jimin.

Yoongi

jangan sentuh-sentuh gue lagi
sampe gue selesaiin
laporan gue. awas lo.

Yaah, ngambek beneran
kamu, Ji? :(

salah lo sendiri.
bodo ah.

Wajah Jimin kembali memanas mengingat baru saja ciuman Yoongi bisa-bisanya turun sampai ke bawah lehernya. Ia tak memedulikan Yoongi yang mendekat dengan tatapan memohonnya. Jimin segera mengusir bayangan Yoongi yang sempat mencumbunya dan tak menganggap eksistensi pria itu agar kembali fokus pada pekerjaannya.

Merasa sia-sia menarik atensi Jimin, Yoongi akhirnya pasrah dan terduduk lesu di kursinya. Memilih untuk istirahat sejenak dengan tidur singkat. Akan tetapi, sebuah suara yang sudah lama tak didengarnya mendadak menginterupsi kegiatannya. Membuatnya seketika membuka mata.

"Wah, hubunganmu dengan dia sudah maju pesat rupanya. Hihihi."

Sosok transparan itu muncul begitu saja di depan wajah Yoongi. Menampilkan seringaian lebarnya yang seram. Yoongi berdeham sejenak lantaran sedikit terkejut dengan kemunculannya yang tiba-tiba setelah sekian lama. "Dia sekarang sudah menjadi kekasihku, tau," bisiknya teramat lirih membalas perkataan si hantu wanita yang hanya bisa didengarnya itu. Ada nada sombong dalam ucapannya.

"Oh, ya? Astaga, aku tertinggal sejauh ini ternyata!"

Tawa melengking nan mengerikan seketika membahana di dalam ruangan itu. Yoongi tahu tidak akan ada yang mendengar tawa itu selain dirinya, namun tetap saja ia menutup kedua telinganya. Ia melirik ke arah Jimin yang kemudian memegang tengkuknya, menoleh ke kiri-kanannya dengan kernyitan di dahi seolah seseorang baru saja meniupnya di sana.

Dasar. Untung saja Jimin saat ini sedang fokus bekerja. Kalau hantu itu berani mengganggunya, siap-siap saja. Batin Yoongi.

Yoongi lantas terdiam, menatap lurus pada layar komputernya dan mengabaikan hantu itu yang kini memandangi Jimin lekat dalam jarak yang sangat dekat. Mungkin hantu itu juga rindu pada Jimin, seperti dirinya yang senantiasa merindukan Jimin sepanjang hari.

UNDEFINED ・ YOONMIN (UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang