27 🔞

4.3K 269 37
                                    

Tangan Jimin kini menelusup di antara rambut Yoongi, memiringkan kepala pria itu untuk memperdalam ciumannya. Selama beberapa menit, keduanya semakin terbawa gairah dan panas menyelimuti tubuh mereka.

Yoongi mengurai ciumannya terlebih dahulu untuk mengambil pasokan oksigen. Menyaksikan Jimin yang menampilkan sorotan kedua matanya yang sudah dipenuhi nafsu dengan dada naik turun, dan mulutnya terbuka meraup udara.

"Mau lagi." Jimin berucap seraya terengah. "Mau yang lama, Yoongi. Di mana pun sesuka kamu. Jangan berhenti."

====================================

🔞🔞

Ini bakal panjang dan mendetail, jadi... pegang sabuk pengamannya dulu 💛🖤
Yang belum umur 18thn, awas ya... aku pantau kalian 🙂

====================================

Yoongi memandang sendu pria yang terlihat begitu pasrah di bawah kungkungannya. Ucapannya barusan yang seolah memberikan kekuasaan penuh pada dirinya membuat setiap tarikan napas Yoongi semakin berat. Dengan perlahan, tangannya bergerak meraih wajah sang submisif, dan mendaratkan ibu jarinya pada bibir bawah Jimin yang masih setengah terbuka dan menekannya lembut.

"Mau lagi? Dimana?" bisiknya seduktif seraya mengunci tatapan pada bibir berisi yang semakin merekah, terbuka seiring ibu jarinya yang mendorong masuk ke dalam. Dengan otomatis, Jimin mulai mengulumnya dan lidahnya turut bermain di dalam sana.

Yoongi membiarkan pria itu berbuat sesuka hati dengan mainan barunya. Ia lantas bergerak menuju telinga Jimin dan sedikit meniupnya main-main, membuat Jimin sedikit berjengit menjauh dan seketika mendesis. "Jawab pertanyaanku. Kamu mau dicium dimana lagi?" lirihnya lebih lanjut.

Tak ada jawaban dari Jimin. Ia justru mendesah tertahan saat Yoongi mulai mengulum daun telinganya. Geli dan nikmat bercampur menjadi satu, membuat tubuhnya otomatis menggeliat. Kedua tangannya kini sibuk meremas rambut Yoongi, mengikuti kemana pun pria itu mengecupi lehernya. Mendongakkan kepala, dan mulutnya sibuk mengeluarkan desah tanpa suara.

Kedua tangan Yoongi yang bebas kini menelusup ke dalam kemeja Jimin, mengelusnya naik-turun dengan perlahan sembari sesekali meremas lembut.

Setelah puas mengecupi leher jenjangnya, Yoongi berhenti sejenak untuk menatap lurus sekali lagi pada wajah Jimin yang saat ini sudah merah kepanasan. Kedua netranya sudah berkabut dipenuhi nafsu. "Ji, kamu belum jawab pertanyaanku tadi." Yoongi mengingatkan dengan tenang, senyum kecilnya muncul.

"Aku bilang terserah." Akhirnya, Jimin menjawab dengan suara mencicit parau. Menutup wajah menggunakan lengan karena malu dan tak ingin Yoongi menyaksikan betapa ia menginginkan Yoongi saat ini. Betapa ia terseret oleh permainan yang Yoongi pimpin.

"Oke. Aku pegang ucapanmu." Yoongi berbisik, tepat di depan bibir yang terbuka menginginkan miliknya untuk segera kembali beradu. Jimin yang merasakan hembusan napas keluar dari bibir Yoongi sudah memajukan wajahnya, namun pria itu justru menjilat dagu lawan mainnya hingga turun ke tengah-tengah leher, bermain-main di area tonjolan itu dengan lidahnya dan sesekali mengisap.

Yoongi melakukan semuanya dengan teramat lembut dan penuh kehati-hatian, seolah Jimin begitu rapuh jika dirinya berbuat kasar sedikit saja. Ia tidak mau, pengalaman pertama Jimin akan meninggalkan kesan buruk dalam pikiran pria itu. Walaupun, Yoongi sendiri tidak begitu yakin ia mampu menahan dirinya hari ini.

Tak butuh waktu lama, hingga sampai terdengar suara bernada rengekan yang mulai memanggil nama Yoongi. Terlebih saat Yoongi membawa ciumannya turun sampai perpotongan leher, menggigit kecil-kecil sepanjang bahunya.

UNDEFINED ・ YOONMIN (UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang