Hey Arthur dan Daisy balik lagi nih ....
Jangan cuma jadi siders .....
Fote nya .....
Happy reading.....
.
.
." Woahh lady Lawrence mempertunjukkan sesuatu yang tidak kita ketahui , ini sangat menyenangkan wow " puji pembawa acara tersebut dengan heboh .
" Kalau begitu silahkan yang mulia raja untuk memilih istri untuk pangeran Arthur anda dengan adil " ujar pembawa acara dengan sopan mempersilahkan gionard untuk memilih calon menantunya .
Gionard dengan takut melirik ke arah zenata yang menatapnya dengan garang membuat kesusahan menelan ludahnya sendiri .
" Aku mempersilahkan istri ku yang memilih " ujar gionard takut tidak berani menatap mata zenata .
Senyum zenata mengembang senang mendengar nya .
" Tapi yang mulia raja gionard saya keberatan jika istri anda yang memilihnya , sepertinya istri anda akan memihak orang yang ia inginkan , maaf atas kelancangan saya " ujar raja dari kerajaan Selim yang menghadiri acara tersebut .
Semua orang berbisik bisik menyetujui tolakan raja Selim tersebut . Zenata yang tadinya bersemangat dengan senyum lebar seketika menatap datar kedepan .
" izin memberi saran yang mulia , Bagaimana kalau fote terbanyak , jumlah terbanyak pertama akan menjadi istri sah yang mulia pangeran Arthur dan seterusnya akan menjadi selirnya jika yang mulia berkehendak , maaf atas kelancangan saya " ujar Marquess Robinson dengan sopan . Banyak dari mereka yang menyetujui saran Marquess Robinson .
Daisy menatap Marquess Robinson dengan tatapan datar , sepertinya usulan mereka agar putri mereka menjadi istri Arthur dan untuk menjauhkan nya agar tidak menjadi istri Arthur .
" Baiklah saran Marquess Robinson di terima , saran yang sangat adil dan bijak " ujar pembawa acara dengan lancang tanpa persetujuan raja dan ratu bahkan tanpa menyadari Arthur sudah geram dengan pembicaraan mereka . Aura dingin yang menyeramkan menguar menakutkan .
" Apa apaan ini , kalian kira aku siapa ? Berani sekali kalian yang menentukan calon istriku " Dengan penuh tekanan Arthur menunjukan sisi seram yang belum pernah Daisy ketahui . Semua orang menjadi terdiam takut , aula yang luas dan ramai keadaan menjadi hening dengan aura yang membuat bulu kuduk merinding dan berkeringat dingin .
" Dengan acara seperti ini saja sudah membuatku ingin membunuh , jangan menambah kemarahan ku , akan Ku pilih calon istriku sendiri " tekan Arthur .
Daisy mengkode Arthur agar melihatnya dan ia berkata bahwa semua akan baik baik saja .
Arthur menghela nafasnya dengan tertekan . " Baiklah Marquess Robinson, Hendrik de Robinson yang akan memilih " putus Arthur dengan muka masam .
" Baiklah terima kasih atas kesempatan yang berharga ini , mohon lancang yang mulia raja , ratu dan yang mulia pangeran saya memilih putriku Alcira yang akan menjadi istri pangeran Arthur terima kasih " ujar Hendrik ayah Alcira dengan mantab tanpa rasa bersalah dan tidak adil ia memilih putrinya sendiri .
Semua mata tertuju pada Hendrik Robinson yang tersenyum senang . Arthur mengepalkan tangannya tidak suka dengan pilihan nya , sama dengan zenata , bahkan Alvina ibunda Daisy . Sedangkan Cleo yang melihat tersenyum senang mendengarnya , pilihan marquess Robinson sangat bermanfaat untuknya .
Daisy berusaha menenangkan ibundanya yang sedang kalut karena Hendrik .
" Tenang lah ibunda , tenang " ujar Daisy pada Alvina .
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Under The Red Moonlight [ End ]
Fantasy[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Aku terbangun sebagai putri bangsawan yang memiliki nasib buruk bagaimana tidak aku terbangun sebagai tokoh antagonis yang merebut kekasih orang dan mati terbunuh . Adiba Khanza Valerie namaku yang memiliki nasib bu...