Hey Arthur dan Daisy balik lagi nih ....
Jangan cuma jadi siders .....
Fote nya ....
Happy reading.....
.
.
.Malam ini sebuah festival akan di adakan . Semua rakyat dan bangsawan menyiapkan festival tersebut dengan semangat . Karena festival ini diadakan setahun sekali .
Malam hari Daisy duduk di balkon kamarnya dengan santai , tapi sayangnya kegelisahan nya belum juga menghilang .
Entah apa yang akan terjadi padanya ia tidak tahu .
Daisy juga lebih sering menghabiskan waktunya di kamar , tidak seperti biasanya yang suka keluar tapi kali ini Daisy lebih sering menghabiskan waktu nya di kamar . Kadang bersama Arthur , kadang bersama Zenata , atau kadang juga bersama Alvina .
Daisy menatap kedepan keadaan kota cukup ramai dan lampu berkelap-kelip terlihat dari balkon kamarnya .
" Mau keluar jalan jalan ?" Tanya Arthur dari balik punggung Daisy .
Daisy menoleh ke arah Arthur sambil berfikir .
Lalu sedetik kemudian Daisy menganggukan kepalanya mantab .
" Ayo " tarik Daisy terlebih dahulu .Arthur tak dapat menahan senyumnya , senyumnya mengembang dengan sendirinya tanpa ia cegah .
Daisy berjalan dengan Arthur disampingnya . Banyak penjual lampion , makanan dan sebagainya membuat festival ini meriah . Para penjual Lampion senang karena dagangannya habis terjual .
Arthur dan Daisy menghampiri salah satu penjual lampion disana dan membeli dua untuk mereka berdua .
Setelah itu mereka melihat lihat lagi , jalanan yang bisanya sepi dan gelap sekarang menjadi ramai dan terang .
Daisy berjalan kesana kemari tanpa henti , ia sangat bersemangat saat ini karena banyak makanan .
Sedangkan Arthur hanya bisa pasrah mengikuti kemanapun istrinya pergi . Sebenarnya ia sudah lelah berjalan kesana kemari , tapi mau bagaimana lagi untuk membuat Daisy bahagia ia harus berkorban demi nya .
" Arthur , bagaimana menurutmu ?" Tanya Daisy membuat Arthur seketika menoleh ke arah Daisy yang saat ini memperlihatkan sebuah aksesoris penjepit rambut yang menurut Daisy itu indah .
" Cocok untuk mu Daisy " jawab Arthur dengan senyumannya .
" Lalu bagaimana kalau yang ini ?" Tanya Daisy lagi sambil memperlihatkan sebuah topeng yang menurut Arthur aneh .
Awal melihatnya raut wajah Arthur berkerut karena merasa itu aneh lalu ia tersenyum dengan paksa untuk membuat Daisy senang .
" Bagus kok " jawab Arthur dengan senyum paksa .
Wajah Daisy yang tadi nya bersinar terang menjadi redup karena ekspresi wajah Arthur tadi dapat ia lihat dengan jelas .
" Bohong , wajah mu mengatakan bahwa ini aneh " ujar Daisy kesal .
" Tidak aku tidak bilang begitu " elak Arthur .
" Bukan kau tapi raut wajah mu Arthur " teriak Daisy kesal membuat beberapa orang menoleh kepadanya .
" Oh oke maaf kan aku , aku yang salah " ujar Arthur agar Daisy tidak melanjutkan acara marahnya padanya .
Daisy tidak menghiraukan Arthur ia bahkan tidak mau menatap wajah Arthur sama sekali .
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Under The Red Moonlight [ End ]
Fantasy[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Aku terbangun sebagai putri bangsawan yang memiliki nasib buruk bagaimana tidak aku terbangun sebagai tokoh antagonis yang merebut kekasih orang dan mati terbunuh . Adiba Khanza Valerie namaku yang memiliki nasib bu...