16.' Kebucinan Pangeran Dan Sang Lady •

4.2K 373 3
                                    

Hey Arthur dan Daisy balik lagi nih ....

Jangan cuma jadi siders .....

Fote nya ....

Happy reading.....

.
.
.

" Sangat yakin sayang " ujar Daisy sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Arthur .

Arthur yang di panggil sayang oleh Daisy membuat jantung nya berdebar sangat kencang , bahkan pipinya memerah karena salting .

" Jantung mu berdetak kencang Arthur , apa kau sakit ?" Tanya Daisy dengan senyum senangnya . Ia senang karena sudah membuat Arthur salah tingkah .

" Diamlah " ketus nya pada Daisy membuat Daisy tertawa pelan melihat respon Arthur .

" Lebih baik kita kedalam saja ini sudah malam dan udaranya dingin " ujar Arthur mengintruksi Daisy untuk masuk kedalam .

" Baiklah , padahal aku masih mau disini untuk melihat langit malam " ujar Daisy dengan sedih , tapi apa yang di katakan Arthur ada benarnya juga , beberapa kali ia mengosok lengan nya karena kedinginan .

" Kau kan bisa melihat langit dari jendela kamar mu " ujar Arthur lagi .

" Tidak lah aku akan tidur saja , aku sedikit lelah saat ini " ujar Daisy dengan mata lelah .

Tanpa pikir panjang Arthur membantu Daisy untuk berdiri dan menuju kamar Daisy . Setelah memastikan Daisy tidur barulah ia kembali ke kamarnya untuk beristirahat .

***

Keesokan harinya Arthur di undang Daisy untuk minum teh bersama di taman kediaman Duke Lawrance . Saat Arthur akan menuju taman di lorong ia bertemu dengan Cleo yang entah akan kemana .

" Ah ada yang mulia pangeran disini , bukankah Anda orang yang sibuk " ujar Cleo tiba tiba membuat Arthur yang berjalan berhenti .

" Ah ya aku memang sibuk tapi kesibukan ku bukan hanya tentang negara saja , melainkan juga tentang istriku " ujar Arthur dengan senyum dingin yang membuat siapa saja yang melihatnya akan merinding ketakutan .

Cleo tidak memperhatikan ketakutan nya yang ia perhatikan adalah ucapan Arthur yang menyebut Daisy adalah istrinya .

" Maaf yang mulia bukan kah anda belum memiliki seorang istri , sedangkan lady Lawrance adalah hasil dari kompetisi yang di adakan oleh yang mulia ratu " ujar Cleo dengan tidak sopan .

Arthur mendekatkan wajahnya menjadi tepat di sebelah telinga Cleo untuk membisikan , " Apakah kau baru saja merendahkan Daisy ? Tanpa upacara pernikahan kami sudah terdaftar sebagai suami istri dan jangan sekali kali kau merendahkan istri dan ibunda ku atau aku akan membunuhmu " dingin Arthur walaupun Cleo marah tetapi kewibawaan Arthur mengalahkan kemarahan Cleo .

Tubuh Cleo merinding ketakutan dengan mata tak berhenti bergetar dan bibir pucat bahkan ia pun berkeringat dingin .

Tak mempedulikan Cleo yang mematung ketakutan karena nya , Arthur melanjutkan perjalanan menuju taman yang tertunda . Sesampainya disana ia melihat Daisy yang sedang asik memakan desert cake dan puding yang disediakan oleh pelayan di kediaman itu .

" Ah Arthur kenapa kau lama sekali ?" Tanya Daisy yang menyadari keberadaan Arthur yang memang baru saja datang .

" Ahh maaf tadi aku harus berbicara dengan Yohan sebentar " ujar Arthur berbohong ia tak menceritakan antara dirinya dengan Cleo .

Pelayan pun menyajikan teh saat Arthur sudah duduk .

" Daisy bolehkan aku bertanya ?"

" Hemm boleh , apa yang ingin kau tanyakan ?" Tanya Daisy .

Love Under The Red Moonlight [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang