Hey Arthur dan Daisy balik lagi nih ....
Jangan cuma jadi siders .....
Fote nya ....
Happy reading.....
.
.
.Setelah mendapat keajaiban tadi kini Daisy sudah rapih dengan gaun elegan milik nya .
Sesuai rencana awalnya mereka sekeluarga akan keistana untuk mengiyakan undangan makan malam bersama keluarga kerajaan .
" Daisy sudah siap belum ?" Tanya Alvina memastikan putrinya .
" Sudah Bu "
" Wow putriku cantik sekali kamu nak " puji Alvina .
" Ouc makacih ibuu " ucap ku malu .
" Ayo berangkat sekarang " ajak Alvina .
Aku langsung mengikuti ibu dengan langkah anggun . Jelas lah cantik cantik kok bar bar .
Aih mau ketemu future husband aye ayeee .
" Daisy , kau nggak waras ya ? Gila ? Senyum senyum sendiri " ejek Albern yang melihat adiknya senyum senyum sendiri .
" Ngak aku waras kok , kau yang gila mungkin " sarkas Daisy .
Sesampainya di istana keluarga mereka di sambut dengan sangat baik .
Disana lengkap juga keluarga kerajaan .
Wah rambut merah itu , mata yang menenangkan itu bukan kah sang pangeran mahkota .
" Owh iya perkenalkan ini Arthur putraku " ujar seorang pria paruh baya
" Ini Daisy zwetta Lawrance putriku " ujar Deric memperkenalkan Daisy .
Seperti nya raja dan ayah sudah mengenal lama . Mereka berbicara seperti orang biasa mengenalkan anak mereka . Tak terlalu memikirkan nya , mereka dekat atau nggak Daisy nggak peduli kini tatapan matanya hanya terarah pada sang pangeran yang tidak memperhatikan Daisy sama sekali .
" Wah putrimu cantik ya , yah kalau bisa kita besanan " ujar zenata sang ratu pada Alvina .
Aku langsung tersedak ludahku sendiri . Besanan maksudnya gimana yaa ? Aku tuh nggak mudeng , Daisy harus loading dulu .
Aku hanya tersenyum saja , jaga imej lahh sama camer hihihi .
Seseorang menyengol lenganya siapa lagi kalau bukan si kakak bodohnya .
" Apa ?" Tanya Daisy dengan berbisik .
" Ngapain liatin pangeran mahkota suka ?" Giliran Albern yang bertanya .
" Bukan urusanmu wlek " bisik Daisy sambil menjulurkan lidahnya mengejek .
" Pangeran mahkota juga nggak mau sama kamu , apa lagi kamu bar bar hiih " bisik Albern mengejek Daisy .
" Nggak peduli , saya kan cantik " ujar Daisy percaya diri .
" Cihh , kalau bukan anaknya bunda kamu nggak Bakal cantik " ujar albern .
Kesal dengan albern Daisy mendiami kakaknya dengan muka masam .
" Stt kalian ini kenapa sih nggak di rumah nggak di istana bertengkar terus " ujar Deric melihat albern yang usil dengan Daisy , sedangkan Daisy yang tidak mau bicara dengan albern .
" Cih tukang ngambekan " sindir albern
" Bodo amat " cuek Daisy
" kalian ini bertengkar terus bisa akur nggak sih ?" Kesal Alvina pada kedua anaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Under The Red Moonlight [ End ]
Fantasía[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Aku terbangun sebagai putri bangsawan yang memiliki nasib buruk bagaimana tidak aku terbangun sebagai tokoh antagonis yang merebut kekasih orang dan mati terbunuh . Adiba Khanza Valerie namaku yang memiliki nasib bu...