4.' Makan Malam Di Istana •

9K 971 18
                                    

Hey Arthur dan Daisy balik lagi nih ....

Jangan cuma jadi siders .....

Fote nya ....

Happy reading.....

.
.
.

Setelah mendapat keajaiban tadi kini Daisy sudah rapih dengan gaun elegan milik nya .

Sesuai rencana awalnya mereka sekeluarga akan keistana untuk mengiyakan undangan makan malam bersama keluarga kerajaan .

" Daisy sudah siap belum ?" Tanya Alvina memastikan putrinya .

" Sudah Bu "

" Wow putriku cantik sekali kamu nak " puji Alvina .

" Ouc makacih ibuu " ucap ku malu .

" Ayo berangkat sekarang " ajak Alvina .

Aku langsung mengikuti ibu dengan langkah anggun . Jelas lah cantik cantik kok bar bar .

Aih mau ketemu future husband aye ayeee .

" Daisy , kau nggak waras ya ? Gila ? Senyum senyum sendiri " ejek Albern yang melihat adiknya senyum senyum sendiri .

" Ngak aku waras kok , kau yang gila mungkin " sarkas Daisy .

Sesampainya di istana keluarga mereka di sambut dengan sangat baik .

Disana lengkap juga keluarga kerajaan .

Wah rambut merah itu , mata yang menenangkan itu bukan kah sang pangeran mahkota .

" Owh iya perkenalkan ini Arthur putraku " ujar seorang pria paruh baya

" Ini Daisy zwetta Lawrance putriku " ujar Deric memperkenalkan Daisy .

Seperti nya raja dan ayah sudah mengenal lama . Mereka berbicara seperti orang biasa mengenalkan anak mereka . Tak terlalu memikirkan nya , mereka dekat atau nggak Daisy nggak peduli kini tatapan matanya hanya terarah pada sang pangeran yang tidak memperhatikan Daisy sama sekali .

" Wah putrimu cantik ya , yah kalau bisa kita besanan " ujar zenata sang ratu pada Alvina .

Aku langsung tersedak ludahku sendiri . Besanan maksudnya gimana yaa ? Aku tuh nggak mudeng , Daisy harus loading dulu .

Aku hanya tersenyum saja , jaga imej lahh sama camer hihihi .

Seseorang menyengol lenganya siapa lagi kalau bukan si kakak bodohnya .

" Apa ?" Tanya Daisy dengan berbisik .

" Ngapain liatin pangeran mahkota suka ?" Giliran Albern yang bertanya .

" Bukan urusanmu wlek " bisik Daisy sambil menjulurkan lidahnya mengejek .

" Pangeran mahkota juga nggak mau sama kamu , apa lagi kamu bar bar hiih " bisik Albern mengejek Daisy .

" Nggak peduli , saya kan cantik " ujar Daisy percaya diri .

" Cihh , kalau bukan anaknya bunda kamu nggak Bakal cantik " ujar albern .

Kesal dengan albern Daisy mendiami kakaknya dengan muka masam .

" Stt kalian ini kenapa sih nggak di rumah nggak di istana bertengkar terus " ujar Deric melihat albern yang usil dengan Daisy , sedangkan Daisy yang tidak mau bicara dengan albern .

" Cih tukang ngambekan " sindir albern

" Bodo amat " cuek Daisy

" kalian ini bertengkar terus bisa akur nggak sih ?" Kesal Alvina pada kedua anaknya

Love Under The Red Moonlight [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang