Hey Arthur dan Daisy balik lagi nih ....
Jangan cuma jadi siders .....
Fote fote fote , di wajibkan lho untuk para pembaca ku 😉
Happy reading.....
.
.
.Arthur POV
Arthur dan rombongannya sedang dalam perjalanan menuju Daisy baru setengah perjalanan mereka sudah di hadang oleh pasukan serigala .
Tadi saja mereka di hadang oleh kawanan harimau dan singa sekarang mereka malah di hadang oleh serigala nanti apa lagi .
Pengawal yang ia bawa sudah ada yang kelelahan karena tadi sudah menahan dua spesies pemakan daging lainya sekarang mereka harus menghadapi 1 spesies lagi . Sungguh melelahkan . Daisy belum ketemu malah bertemu dengan spesies pemakan daging yang menjengkelkan .
Tapi karena fisik mereka sudah di latih keras oleh Arthur sendiri maka mereka hanya merasakan lelah sedikit .
Dengan sekuat tenaga mereka menyerang serigala tersebut , entah itu dengan pedang atau pun pisau kecil yang tajam dan dapat melukai lawannya dengan dalam .
" Hega awas belakang mu " teriak sisi pada Helga . Ia salah satu pengawal bayangan yang Arthur pilih untuk menjaga Daisy .
Sisi dengan secepat kilat menuju Helga .
Srett
Kepala serigala tersebut menggelinding dan tubuhnya ambruk sedangkan sisi sendiri tangannya sudah terdapat noda darah serigala .
" Sisi kau tidak apa apa ?" Tanya liore dari jauh yang mencoba melawan serigala yang rupanya banyak yang sudah tumbang .
" Tidak apa apa , lanjutkan saja " ujar sisi .
Helga mendekati sisi tapi di dekatnya ada serigala yang muncul .
Heran kenapa siang siang seperti ini ada serigala , siang yang buruk apalagi cuaca hari ini mendung .
" Sial serigalanya makin banyak " umpat sella yang kwalahan menyerang serigala yang brutal tersebut .
Helga terdiam sambil memikirkan cara yang efektif buat melawan serigala tersebut .
" Yang mulia Arthur " panggil Helga cepat .
Arthur yang sedang melawan serigala pun menoleh ke arah Helga pengawal yang ia suruh untuk menjaga Daisy tapi fokusnya masih pada serigala yang berusaha menyerang nya .
" Ada apa ?" Tanya Arthur .
" Anda pergilah terlebih dahulu yang mulia , biar ini kami yang menanganinya " teriak Helga dengan cepat .
" Apa maksud mu Helga ? , aku akan membantu lagi pula tinggal sedikit lagi " bantah Arthur cepat .
" Cepat selamatkan yang mulia Daisy , disini saya tidak sendiri anda pergilah duluan kami akan menyusul nanti jika sudah selesai " ujar Luhan menyahuti .
" Ya apa yang ia katakan benar yang mulia , lebih baik cepat selamatkan yang mulia Daisy , kami tidak ingin kehilangannya " ujar Helga dengan berusaha keras untuk mengalahkan para serigala pengganggu itu .
" Ya benar apa yang di katakan Helga yang mulia Arthur cepat yang mulia Daisy membutuhkan anda , dia bisa saja tertangkap oleh Cleo lagi jika dia sudah berhasil kabur " ujar Luhan dengan cepat .
Arthur membelalakkan matanya dan segera berlari sendiri dengan cepat meninggalkan mereka yang bertarung dengan serigala yang tinggal sedikit .
" Kalian berhati hatilah " pesan Arthur sebelum benar benar meninggalkan mereka .
Ia harus cepat cepat menyelamatkan Daisy . Ia takut terjadi apa apa dengannya . Ia tahu Daisy tidak akan melawan Cleo sudah kebiasaan saat ia hamil .
Dor
Arthur menghentikan langkahnya . Ia tidak salah dengar itu sebuah tembakan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri .
" Oh apakah itu Daisy ?" Tanya Arthur pada dirinya sendiri .
Tanpa pikir panjang Arthur melanjutkan larinya dengan perasaan khawatir yang amat terlihat jelas .
" Yang mulia pangeran anda harus waspada , bisa jadi ada harimau atau hewan lainnya yang bersembunyi " ujar wotta memperingati Arthur dengan tiba tiba , Arthur sama sekali tidak terkejut dengan kedatangan nya karena ia sudah terbiasa dengan kemunculan mereka yang tiba tiba .
" Terima kasih sudah memperingatkan ku " ucap Arthur yang kini juga waspada dengan sekitarnya .
Siluet perempuan yang berlari menuju arahnya terlihat samar tapi ia mengenali gaun yang di pakai wanita itu . Itu Daisy yang kesusahan dalam berlari .
Daisy sesekali menatap kebelakang memastikan ia tidak di kejar lagi . Daisy berlari dengan kaki terpincang-pincang , kesulitan untuk berjalan karena kakinya perih akibat terkena ranting .
" DAISY " Panggil Arthur membuat sang empunya menoleh ke arahnya .
Senyum lega dan manis Daisy terbit saat melihat Arthur ada di depan matanya sekarang .
" DAISY , BERHENTI KAMU " Teriak seseorang dari arah belakang Daisy .
Daisy menoleh dan mempercepat langkahnya mendekati Arthur .
Baru juga akan melangkah Daisy sudah di dekap erat oleh Cleo yang datang cepat di belakang Daisy .
" Bajingan " umpat Arthur pelan .
" LEPASKAN ISTRIKU " Bentak Arthur marah melihat Daisy mencoba memberontak dari genggaman Cleo .
" Istrimu , bukan dia istriku " ujar Cleo dengan gilanya .
" Dasar bajingan lepaskan aku " teriak Daisy keras membuat Cleo menampar Daisy kencang .
Daisy limbung dan terduduk di tanah dengan memegangi pipinya yang panas dan perih akibat tamparan Cleo .
" BAJINGAN KAU MELUKAI ISTRIKU " Marah Arthur matanya menyala merah dan tangannya mengepal erat .
Arthur berlari kencang ke arah Cleo sambil mengeluarkan pedangnya .
Trang
Bunyi tubrukan besi dari kedua pedang berbunyi nyaring di tengah mendung nya awan .
Arthur dengan lihai menyerang dan menangkis pedang Cleo . Arthur tidak akan membiarkan dirinya kalah dari Cleo .
Harga diri istrinya terinjak injik saat Cleo menampar nya , ia tak akan membiarkan bajingan ini lolos begitu saja .
Kalau bisa ia akan membunuh nya dengan tangannya sendiri . Cleo sudah keterlaluan menculik , perencanaan pembunuhan dan kekerasan pada Daisy ia Takan membiarkan nya .
Daisy adalah wanita berharga setelah ibundanya siapapun yang melukai mereka Arthur tidak akan pernah memaafkan nya . Sedikit pun tidak akan pernah walau harus membunuh nya sekali pun ia akan lakukan itu .
.
.
.
-------------------------------Hay guys gimana mau lanjut ?
Jangan lupa fotenya dan komentar yaa ramein......
Jangan cuma jadi siders sejati ^=^
Dan jangan lupa juga follow akun ku keylinaaaa
Mau tau kelanjutan ceritanya langsung baca part selanjutnya ya ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Under The Red Moonlight [ End ]
Fantasia[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Aku terbangun sebagai putri bangsawan yang memiliki nasib buruk bagaimana tidak aku terbangun sebagai tokoh antagonis yang merebut kekasih orang dan mati terbunuh . Adiba Khanza Valerie namaku yang memiliki nasib bu...