24. 'Belibur Dan Sebuah Kebenaran •

2.6K 247 0
                                    

Hey Arthur dan Daisy balik lagi nih ....

Jangan cuma jadi siders .....

Fote nya ....

Happy reading.....

.
.
.
Daisy menatap Arthur yang sedang berkutat dengan dokumen yang di lihat saja sudah membuat kepala pusing .

" Ada apa Daisy ?" Tanya Arthur yang tidak dapat fokus pada pekerjaan nya karena sedari tadi Daisy menatapnya .

" Apakah kau akan bekerja seperti itu dan membiarkan ku mati kebosanan huh " ujar Daisy kesal dengan wajah muram yang bisa membuat Arthur frustasi .

" Lalu apa yang kau inginkan Daisy ?" Tanya Arthur tidak peka .

" Anjir , bego hiiih males , dasar suami nggak peka " kesal Daisy lalu keluar dari ruang kerja Arthur dengan kasar .

Arthur mengusap wajahnya lelah , ia sudah tidak tahu lagi dengan istrinya itu .

" Sepertinya yang mulia putri mahkota menginginkan liburan bersama anda yang mulia " ujar Yohan tiba tiba setelah melihat Daisy yang keluar rungan arhur dengan kesal .

" Hemm liburan ya " ujar Arthur dengan pelan .

Karena pekerjaan yang banyak dan menumpuk membuatnya tidak memperhatikan Daisy selama beberapa hari ini , mungkin itu yang membuat Daisy kesal dan Sepertinya memang benar ia tidak peka dengan keinginan Daisy .

" Yang mulia lebih baik anda berlibur saja hari ini , lagi pula pekerjaan anda tinggal sedikit biar sisanya saya yang akan mengurus nya " ujar Yohan dengan sopan .

" Huh baiklah " setelah itu Arthur pergi ke kamarnya untuk menemui istrinya yang sedang marah dengannya .

Sesampainya di kamar ia melihat Daisy menangis menutupi wajahnya dengan bantal di sana juga ada beberapa pelayan yang khawatir melihat tuanya tiba tiba masuk kamar dan menangis .

" Yang mu__" saat pelayan tersebut ingin mengatakan kehadiran nya ia mengangkat tangannya untuk menyuruh diam dan mengusir mereka . Setelah dirasa tinggal berdua , Arthur pun mendekati Daisy yang sedang menangis sesenggukan .

" Daisy , maafkan aku " ucap Arthur lirih .

Arthur duduk disamping Daisy yang kini duduk dengan bantal menutupi wajahnya .

Arthur pun menarik Daisy kedalam pelukannya dengan lembut dan mengelus puncak kepala Daisy .

" Hari ini aku libur jadi kita pergi liburan , bagaimana ?" Tanya Arthur lembut .

" Bohong " lirih Daisy dengan nada suara yang bergetar .

" Tidak , ayo bersihkan wajah mu , berdandan lah aku ingin memperlihatkan mu tempat yang indah " ujar Arthur tanpa basa basi .

Daisy pun mendongakkan kepalanya menatap Arthur lama .

" Kau yakin , pekerjaan mu sudah selesai ?" Tanya Daisy dengan sesenggukan .

" Aku yang salah seharusnya aku mengerti dirimu yang sibuk dengan urusan kerajaan , jadi lupakanlah apa yang terjadi hari ini kau kembalilah bekerja saja Arthur " lanjutnya .

" Aku yang bersalah Daisy harusnya aku bisa membagi waktu untuk pekerjaan dan untukmu , jadi dari pada menangis seperti ini dan membuat mu jelek lebih baik bersiaplah , aku akan menunggumu disini " ujar Arthur dan mencium puncak kepala Daisy .

Tanpa basa basi Daisy pun bersiap dengan wajah sembab yang belum menghilang dari wajahnya .

" Walaupun wajahmu masih sembab namun ini lebih baik dari pada tadi " ujar Arthur yang melihat Daisy sudah selesai berdandan .

Love Under The Red Moonlight [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang