Hey Arthur dan Daisy balik lagi nih ....
Jangan cuma jadi siders .....
Fote nya ....
Happy reading.....
.
.
.
Daisy menatap Arthur yang sedang berkutat dengan dokumen yang di lihat saja sudah membuat kepala pusing ." Ada apa Daisy ?" Tanya Arthur yang tidak dapat fokus pada pekerjaan nya karena sedari tadi Daisy menatapnya .
" Apakah kau akan bekerja seperti itu dan membiarkan ku mati kebosanan huh " ujar Daisy kesal dengan wajah muram yang bisa membuat Arthur frustasi .
" Lalu apa yang kau inginkan Daisy ?" Tanya Arthur tidak peka .
" Anjir , bego hiiih males , dasar suami nggak peka " kesal Daisy lalu keluar dari ruang kerja Arthur dengan kasar .
Arthur mengusap wajahnya lelah , ia sudah tidak tahu lagi dengan istrinya itu .
" Sepertinya yang mulia putri mahkota menginginkan liburan bersama anda yang mulia " ujar Yohan tiba tiba setelah melihat Daisy yang keluar rungan arhur dengan kesal .
" Hemm liburan ya " ujar Arthur dengan pelan .
Karena pekerjaan yang banyak dan menumpuk membuatnya tidak memperhatikan Daisy selama beberapa hari ini , mungkin itu yang membuat Daisy kesal dan Sepertinya memang benar ia tidak peka dengan keinginan Daisy .
" Yang mulia lebih baik anda berlibur saja hari ini , lagi pula pekerjaan anda tinggal sedikit biar sisanya saya yang akan mengurus nya " ujar Yohan dengan sopan .
" Huh baiklah " setelah itu Arthur pergi ke kamarnya untuk menemui istrinya yang sedang marah dengannya .
Sesampainya di kamar ia melihat Daisy menangis menutupi wajahnya dengan bantal di sana juga ada beberapa pelayan yang khawatir melihat tuanya tiba tiba masuk kamar dan menangis .
" Yang mu__" saat pelayan tersebut ingin mengatakan kehadiran nya ia mengangkat tangannya untuk menyuruh diam dan mengusir mereka . Setelah dirasa tinggal berdua , Arthur pun mendekati Daisy yang sedang menangis sesenggukan .
" Daisy , maafkan aku " ucap Arthur lirih .
Arthur duduk disamping Daisy yang kini duduk dengan bantal menutupi wajahnya .
Arthur pun menarik Daisy kedalam pelukannya dengan lembut dan mengelus puncak kepala Daisy .
" Hari ini aku libur jadi kita pergi liburan , bagaimana ?" Tanya Arthur lembut .
" Bohong " lirih Daisy dengan nada suara yang bergetar .
" Tidak , ayo bersihkan wajah mu , berdandan lah aku ingin memperlihatkan mu tempat yang indah " ujar Arthur tanpa basa basi .
Daisy pun mendongakkan kepalanya menatap Arthur lama .
" Kau yakin , pekerjaan mu sudah selesai ?" Tanya Daisy dengan sesenggukan .
" Aku yang salah seharusnya aku mengerti dirimu yang sibuk dengan urusan kerajaan , jadi lupakanlah apa yang terjadi hari ini kau kembalilah bekerja saja Arthur " lanjutnya .
" Aku yang bersalah Daisy harusnya aku bisa membagi waktu untuk pekerjaan dan untukmu , jadi dari pada menangis seperti ini dan membuat mu jelek lebih baik bersiaplah , aku akan menunggumu disini " ujar Arthur dan mencium puncak kepala Daisy .
Tanpa basa basi Daisy pun bersiap dengan wajah sembab yang belum menghilang dari wajahnya .
" Walaupun wajahmu masih sembab namun ini lebih baik dari pada tadi " ujar Arthur yang melihat Daisy sudah selesai berdandan .
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Under The Red Moonlight [ End ]
Fantasy[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Aku terbangun sebagai putri bangsawan yang memiliki nasib buruk bagaimana tidak aku terbangun sebagai tokoh antagonis yang merebut kekasih orang dan mati terbunuh . Adiba Khanza Valerie namaku yang memiliki nasib bu...