Ariana POV
Dengan kegiatan rutin yang itu-itu saja aku harusnya merasa bosan pada hal-hal yang kulakukan setiap harinya. Tapi kenyataannya memang tidak, siang hari di café aku merasa cukup bahagia dengan pekerjaanku yang lebih sedikit dari biasanya, berita bagusnya aku punya banyak waktu untuk mengamati hal-hal disekitar.
Aku tidak berharap bahwa siang ini Denis akan datang ke café, mengingat hari Sabtu sudah sangat dekat. Dan sekali lagi, aku melewatkan pertanyaanku tentang Anita. Ya... waktu itu aku berharap bisa bicara masalah Denis dengan Anita, tapi tahu lah bagaimana kakakku itu, hal-hal kecil saja kami sudah melewatkannya, apalagi tentang pria yang dekat dengan kami. Dan kemarin saat aku bersama dengan Denis, aku malah tak mengingat apapun tentang kakakku. Sekarang aku malah berpikir untuk tak mengungkit-ungkit tentang dirinya, aku yakin bahwa Denis takkan percaya tentang persaudaraan kami.
Tak terasa aku kembali harus bekerja di bar, perputaran waktu yang benar-benar cepat. Dan seperti biasa "El Barnebeu" tetap menjadi tempat favorit di kawasan ini. Para pengunjung yang datang silih berganti memesan minuman, baik itu memesan pada Martin secara langsung maupun mereka yang memanggilku dari meja. Aku saja mungkin telah menghitung lebih dari sepuluh panggilan sejak jam tujuh tadi. Ditambah malam ini, diva milik bar, Shakira−sekaligus kekasih Pique akan menyanyi di tempat ini. Dia mungkin saja menjadi daya tarik utama dari bar ini, mengingat gadis itu sudah lama tidak menyanyi karena harus kembali ke rumah orang tuanya untuk suatu urusan.
" Gotcha..." Tiba-tiba saja lenganku dicengkram oleh seseorang setelah aku kembali dari mengantarkan pesanan bir ke salah satu meja. Mataku membelalak dan jantungku seakan melompat dari tempatnya. Dia pria yang kemarin malam kutendang bolanya. Oh shit... bagaimana dia bisa menemukanku di sini ?. Pria itu menyeretku sedikit ke dinding dan kembali memojokkanku, seperti yang ia lakukan tadi malam. Hanya dengan memegang nampan, aku berharap benda itu bisa memberiku sedikit kekuatan. Aku tidak mungkin kembali menendangnya di sana, selain dia mungkin sudah berjaga-jaga, ini adalah bar Pique; dimana aku sama sekali tak boleh melakukan kesalahan.
" Uhmm... aku rasa kau masih ingat bagaimana urusan kita sama sekali belum selesai. Iya kan ?." Seringaiannya kali ini terlihat lebih jelas dan benar-benar menciutkan nyaliku.
" Bagaimana kau bisa menemukanku ?." Kataku dengan bergetar karena ketakutan.
" Hanya mampir ke tempat ini, dan ternyata aku mendapatkan bonusku."
" Apa yang kau inginkan dariku ?."
" Aku bisa memikirkannya nanti, yang penting kau ikut denganku terlebih dahulu."
Mendengar perkataannya, tubuhku seakan berubah menjadi jeli. Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan, maksudku mungkin aku memang akan berakhir mengenaskan dengan caranya. Ditambah, seringaiannya yang tajam itu, meremehkan atau mungkin juga mematikan.
" Hey Ariana, apa yang terjadi di sini ?." Ayahku datang mendekat, dengan tenang ia menatapku, bergantian kepada pria itu juga. Reflek si pria langsung menghentikan tindakannya padaku dan membuat sedikit jarak.
" Tidak ada papa, aku dan dia hanya bicara sebentar." Jawabku sebaik mungkin, aku tak mau melibatkan ayahku dalam hal ini. Apalagi ia termasuk salah satu body guard kesayangan Pique, ia tak boleh kehilangan pekerjaannya karena aku.
" Jika terjadi sesuatu, panggil aku." Joseph meninggalkan aku bersama pria itu. Nyaris saja aku mendapatkan bantuan, namun semuanya seperti meletup dan pecah. Aku kembali dihadapkan dengan pria neraka ini, hanya berdua.
" Wow... menarik sekali."
" Ikut aku." Bukan seperti cara yang kemarin, pria ini menarik lembut tanganku. Membawaku keluar dari bar tanpa mempedulikan tatapan tidak suka Joseph yang kami lewati berdiri di tempatnya. Aku seperti terhipnotis, atau hanya tak memiliki cara lain untuk melarikan diri, dengan patuh mengikuti langkahnya keluar dari bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ariana
RomanceAriana adalah gadis pekerja keras yang bekerja di dua tempat sekaligus demi mewujudkan keinginannya untuk bersekolah di Universitas terkemuka dengan uang yang ia kumpulkan. siang hari bekerja di cafe dan bertemu seorang pemuda tampan bernama Denis y...