Ariana POV
" Hallo..." Aku mendengar suara yang bergetar dari ujung telpon. Ibuku sepertinya dalam keadaan yang tidak baik. Padahal baru tadi malam aku meninggalkannya, namun keadaannya sudah seperti itu.
" Mama... maafkan aku, tadi malam aku tak bermaksud meninggalkan mama begitu saja."
" Kau memang harus pergi sayang."
" Bagaimana keadaan di rumah ?."
" Kami baik-baik saja. Apa kau dengan Gerardo ?."
" Tidak ma. Aku tak bersamanya."
" Jaga dirimu baik-baik Ariana. Aku akan selalu menyayangimu."
" Aku juga menyayangimu ma."
Perlahan namun pasti aku kembali memeriksa ponselku, aku lupa kapan terakhir kali aku memegangnya. Tak ada pesan yang berarti dari orang-orang rumah, mungkin mereka sepenuhnya mengerti bahwa aku harus melarikan diri. Ada beberapa pesan dari Denis dan juga panggilan tak terjawab dari pria yang sama. Dia menanyakan dimana keberadaanku dan juga alasan kenapa aku pulang begitu saja dari teater tadi malam. Aku tak punya niat sedikit pun untuk membalas semua pesan itu.
Aku menghela napas dengan berat, entahlah. Apakah ini benar-benar perpisahan yang harusnya kulakukan. Maksudku aku punya gambaran jelas bagaimana harus kujalani hari-hari selanjutnya tanpa keluargaku. Dan jika ini sesuai dengan rencanaku, aku hanya perlu mengembalikan hidupku menjadi normal lagi dalam waktu sesingkat mungkin. Menunggu kedatangan Gerardo, pergi ke Turki, bertemu dengan ayah kandungku, mengurus urusan dengan keluarga kerajaan, setelah semuanya beres aku bisa pulang kembali kemari dan berkumpul dengan keluargaku.
Benarkah semudah itu ?, Ariana memang tak pernah disiapkan untuk berada dalam dunia yang kejam. Sekeras-kerasnya hidupku adalah saat aku berada di lingkungan bar bersama para bajingan yang sering menggodaku. Sedangkan berpikir tentang pisau, pembunuhan, petarung, taruhan, dan tempat mengerikan bernama arena sama sekali tak pernah terjangkau oleh kepalaku. Bahkan berpikir bahwa semua itu benar-benar nyata saja tidak pernah.
Lalu apa yang terjadi dengan Gerardo dan Carla ? apa jika semuanya telah selesai mereka berdua bisa kembali bersama ?, bagaimana dengan Joseph dan Paul ?. jangan campakan begitu saja peran mereka Ariana. Semuanya tentu tidak akan pernah sama lagi. Dan yang lebih penting sekarang, bagaimana aku harus membuat diriku tak merasa bersalah karena melibatkan pria neraka yang awalnya begitu aku benci. Dia memang tak mudah terkalahkan−dia sendiri yang bersikeras bilang begitu, tapi akan sangat berbeda jika musuh yang ia hadapi menggunakan senjata ataupun pistol sementara pria itu adalah petarung. Neymar harus punya alasan untuk melindungiku.
Aku tersenyum lemah saat kulihat Neymar sedang mengeluarkan seprei yang ada di kamarnya. Dia menggantinya dengan sesuatu yang baru. Lihat sekarang siapa yang benar-benar menjadi penjahat. Aku dengan jelas sedang memanfaatkan pria itu dan melihat senyumnya yang terlihat tanpa beban dan begitu lepas, membuat aku akan sangat berdosa jika mengganti senyuman itu dengan kesakitan.
....
Empat hari terakhir aku menghabiskan banyak waktuku di rumah Neymar, tanpa mendapatkan kepastian, hanya berharap bahwa Gerardo akan segera datang membunyikan bel pintu rumah Neymar dan menjemputku. Namun pria itu tak juga datang, semoga saja ia masih hidup, aku tak mau mati dalam waktu dekat sebelum harta itu berhasil dikembalikan pada ayah kandungku. Aku mulai penasaran seberapa banyak jumlahnya hingga ada banyak orang yang memperebutkannya, lalu apa salahnya jika harta itu menjadi harta milik kerajaan. Toh jika mereka tak mendapatkanku sebelum batas waktu yang ditentukan takkan ada yang dirugikan. Pria bernama Omar Yousoff itu tetap bisa hidup nyaman di Turki sana tanpa harta itu. Juga para mafia itu, mereka juga akan tetap hidup walau tak mendapatkan harta ayahku. Aku sendiri ?, tidak berniat sedikit pun untuk memilikinya. Lagi pula kenapa ayahku tak mau mengambilnya sendiri pada pihak kerajaan Spanyol. Kenapa harus melibatkan seseorang yang tidak pasti sepertiku ?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ariana
RomanceAriana adalah gadis pekerja keras yang bekerja di dua tempat sekaligus demi mewujudkan keinginannya untuk bersekolah di Universitas terkemuka dengan uang yang ia kumpulkan. siang hari bekerja di cafe dan bertemu seorang pemuda tampan bernama Denis y...