Chapter 1 (Revisi)

72.8K 4.6K 194
                                    

Happy reading guys, jangan lupa vote yakk:)
.
.
.
.
.

Seorang gadis cantik tengah bergelung dengan selimutnya, padahal sang mentari sudah menampakkan diri.

Ceklek

Pintu terbuka tampak seorang wanita paruh baya tengah geleng-geleng melihat putrinya yg tak kunjung bangun.

"Aurora bangun! Liat itu udah jam berapa astaga?! Mamah sampe capek bangunin kamu" ucap Aliza - Mamah Aurora.

"5 minutes again mah" ucap sang gadis yg tak lain adalah Aurora dengan suara seraknya.

Aurora Zoya Raveena, cewe bar-bar, humoris, jago beladiri, menjadi kejam jika bersangkutan dengan orang yg dia sayang atau berhadapan dengan musuh. Leader Geng Serigala, geng yg sudah terkenal di kotanya, suka membantu orang dan tidak akan membuat keributan tanpa alasan yg jelas. Mereka memiliki prinsip "Kami tidak akan berulah jika tidak ada yg mengganggu". Aurora anak kedua dari pasangan Acwel dan Aliza. Gadis yg memiliki paras cantik blasteran Indo-Jerman. Rambut pirang yg panjang se punggung, kulit yg putih, hidung yg agak mancung, pipi yg sedikit berisi, dan bibir yg tipis berwarna pink alami. Tinggi nya 168cm.

"Kebiasaan! Cepat bangun atau fasilitas kamu mamah sita?! "

"Iya ini bangun" ucap Aurora lemas lalu ia bergegas menuju kamar mandi dengan langkah gontai.

"Dasar anak itu" ucap Mamah sambil geleng-geleng lalu ia pun turun menuju ruang makan.

Tak butuh waktu lama Aurora pun selesai dari ritual mandinya. Ia pun memakai seragamnya, dengan baju yg dikeluarkan dan pas di tubuhnya tidak terlalu ketat, celana jeans panjang, kenapa pake celana? karna dia berangkat menggunakan motor ,dasi yg hanya ia sampirkan di pundaknya, kaos kaki pendek, rambut yg tergerai, sepatu berwarna navy, mencerminkan penampilan seorang badgirl.
Ia hanya memoles mukanya dengan bedak tipis, dan memakai lipbalm agar tidak kering. Lalu ia pun turun menuju ruang makan, ia melihat sang Mamah sedang duduk menunggunya.

"Morning mah" ucapnya lalu duduk berhadapan dengan Mamahnya.

"Too sayang, mau makan apa? " tawar Mamah lembut.

"Aku ambil sendiri aja mah" tolak Aurora dengan halus, lalu ia pun mengambil roti dan mengolesnya dengan selai coklat.

"Nanti siang Papah pulang" ucap Mamah ditengah-tengah makannya.

"Hm"

Aurora tak mempedulikannya, ia benci dengan Papahnya yg selalu saja mementingkan pekerjaan dibanding keluarga nya. Mungkin bagi orang lain kehidupan Aurora terlihat sempurna. Tapi bagi Aurora tidak, ia bahkan jarang sekali menikmati waktu bersama keluarganya untuk berlibur karna pekerjaan Papahnya. Pernah ia marah karna sang Papah yg tak kunjung pulang,

"Tolong mengertilah Aurora, Papah bekerja juga untukmu"

Begitulah jawaban sang Papah, padahal Aurora tak butuh banyak harta, ia hanya ingin berkumpul bersama keluarga nya dan mendapat kasih sayang Papahnya. Tak hanya itu ia juga benci karna dulu Papahnya itu mengusir kakaknya yg sampai sekarang entah dimana.

"Aku berangkat dulu ya Mah" pamit Aurora ia pun mencium pipi Mamahnya.

"Hati-hati jangan ngebut! " peringat Mamah.

"GAK JANJI" teriak Aurora dari luar.

Lalu Aurora pun mengendarai motor sportnya dengan kecepatan diatas rata-rata, karna ia baru ingat hari ini hari Senin, seperti biasa semua sekolah mengadakan upacara, ia yakin upacara sebentar lagi selesai.
Begitu sampai di SMA CAKRAWALA ia melihat gerbang yg sudah ditutup, ia pun turun dari motornya.

RACIO BadGirl & Childish Boy -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang