Votenya dulu ya
Happy reading
.
.
.
.
.Saat sedang asik-asiknya chatan dengan Cio, pintu kamar terbuka, tampak seorang lelaki tampan memasuki kamar Aurora, yg tak lain adalah abangnya sendiri.
"Eh abang" ucap Aurora sambil merubah posisinya menjadi duduk.
Alan duduk di sebelahnya, "em abang boleh tanya sesuatu? " ucap Alan ragu.
Aurora pun terkekeh, "tanya aja kali bang, apa emangnya? "
"Itu.. Maksud lo apa yg tadi siang? "
Aurora mengernyit bingung , "tadi siang? Yg mana? "
"Yg Gyan bilang mereka nantang lagi, trus lo bilang siap-siap kumpul besok, maksudnya apa? " tanya Alan serius.
Aurora yg mendengarnya pun menelan ludahnya, apa yg harus ia lakukan? Apakah ia harus jujur? Tapi.. Bagaimana kalau nanti abangnya itu marah? Arghhh, ia sangat bingung.
"Jawab Ara" ucap Alan.
"Em itu... " ucap Aurora sambil menunduk.
"Apa? Jujur aja, abang pengen tau semua tentang kamu"
"Janji gak marah? " cicit Aurora sambil menyodorkan jari kelingkingnya.
Tanpa ragu Alan menyatukan jari kelingking mereka, "iya janji"
"Se-sebenarnya, Aurora punya geng, nama-" belum selesai ia bicara Alan sudah memotongnya.
"Apa? Geng apa? Oh abang tau geng sama kedua sahabat lo itu ya? "
"Ish Ara belum selesai! " kesal Aurora, Alan pun nyengir tak jelas.
"Yaudah lanjut, abang gak potong lagi"
"Huft, namanya geng Serigala. Ara bentuk geng itu sejak SMP. Tapi jangan salah, geng Ara gak kayak yg lain yg suka cari masalah, kami gak gitu. Kami punya prinsip Kami tidak akan berulah jika tidak ada yg mengganggu. Dan yah tadi abang denger itu yg disebut mereka itu salah satu geng juga di kota ini, mereka suka cari masalah ke geng Ara. Padahal kami gak pernah cari masalah sama mereka, tapi leadernya itu selalu iri, karna geng Ara udah dikenal baik di kota ini. Dan besok.. Mereka nantang kami tawuran, jadi-"
"Jangan ikut!! " potong Alan tegas.
"Tapikan Ara leadernya, masa Ara gak ikut sih! " kesal Aurora.
"Tapi nanti kalo Ara kenapa-napa gimana? Kalo luka gimana? Kalo gak bisa lawan gimana? Abang gak mau ya adek abang kenapa-napa" ucap Alan khawatir.
Aurora pun menghela napas pelan, "ayolah bang, ini bukan pertama kalinya, dan jangan khawatir adek abang ini hebat" ucap Aurora bangga.
Alan pun menyentil dahinya, "hebat darimana nya? "
"Oh ya abang gak tau ya? Dulu Ara belajar beladiri, dari taekwondo, kungfu, pencak silat, karate, muay thai, kick boxing, systema, aikido..apa lagi ya? " ucapnya sambil berpikir.
Alan pun melongo, "Lo udah kuasain itu semua? "
Dengan polosnya Aurora mengangguk. Seketika mata Alan berbinar, Aurora yg melihatnya pun mengernyit bingung.
"Ajarin gue! " ucapnya semangat.
"Gak! Buat apa sih? " heran Aurora.
Alan pun menggaruk tengkuknya yg tak gatal, "gue pengin gabung juga di geng lo, jadi harus bisa beladiri kan? Secara gue kan gabisa"
Aurora membulatkan matanya, "gak! Gue gak mau lo kenapa-napa bang, gausah ikut deh"
Alan pun menatapnya dengan tatapan memelas, "plisss dek "
KAMU SEDANG MEMBACA
RACIO BadGirl & Childish Boy -END-
Teen Fiction(SUDAH DIREVISI) FOLLOW AKUN AUTHOR DULU:) Cerita seorang bad girl yg bar-bar, suka balapan, tawuran. Entah sudah berapa kali ia memasuki ruang BK. Memiliki seorang pacar yg cengeng, manja dan childish. "Hiks hiks huaaaa" "Ad-duh duh jangan nangi...