HAPPY READING YUHUU:v
.
.
.
.Aurora pun berjalan sambil sesekali tersenyum tipis kepada para murid yg menyapanya. Ia pun masuk kedalam kantin dan menemukan para sahabatnya yg sedang makan.
"Woy," ucapnya sambil menepuk pundak Vana.
Vana pun kaget dan tersedak, "uhuk uhuk, gila lo! Ga liat gue lagi makan?! " kesal Vana , sang pelaku pun hanya cengegesan lalu duduk di samping Vana.
"BU SURTI BAKSONYA SATU PAKE SAMBEL 5 SENDOK MINUMNYA ES TEH, ES NYA YG BANYAK YA! " teriak Aurora membuat kedua sahabat dan para murid di kantin menutup telinganya karena suara toa nya itu.
"SIAP NENG" teriak Bu Surti tak kalah keras.
Tak butuh waktu lama pesanan Aurora datang, ia pun mengucapkan terimakasih dan membayarnya. Lalu ia pun memakannya dengan lahap , hingga..
"Serius banget Bu bos! " ucap seorang lelaki duduk di samping Aurora dan mengagetkannya.
"Anjir untung gak keselek! " kesal Aurora.
"Pesen apa nih yan?" ucap seorang lelaki bernama Sean yg duduk berhadapan dengan Gyan.
"Mie ayam aja dah sama es jeruk" ucap Gyan.
"Oke, PAK NANO-NANO MIE AYAM SAMA ES JERUKNYA 2 " teriak Sean.
"Nono elah! Bukan nano-nano" ucap Vina, dan Sean pun hanya nyengir tak jelas. Setelah makanan datang mereka pun memakannya dengan lahap.
"Eh ra, gue sama Vina ke kelas dulu ya, tugas dari Bu Riska lupa belum gue selesaiin" ucap Vana dengan cengengesan.
"Yee dasar, yodah sono" ucap Aurora, lalu duo V pun melangkah pergi menuju kelasnya.
"Eh nanti ke markas kuy! Dah berapa hari nih ga kesana" ajak Gyan.
"Boleh tuh, gimana Bu bos? " tanya Sean.
"Oke, pulang dulu ganti baju" ucap Aurora.
"Siap! " ucap Gyan & Sean bersamaan. Setelah itu bel pun berbunyi mereka pun menuju kelas masing-masing.
>Skip pulang sekolah
Aurora pun pulang kerumahnya sebelum pergi ke markas.
"Assalamu'alaikum" ucapnya ketika memasuki rumah dan ia mendapati Papahnya tengah fokus pada laptop dipangkuannya dan jangan lupakan berkas yg ada disamping nya.
"Dirumah pun tetep aja ngurusin berkas-berkas, pengen gue bakar jadinya! " batin Aurora geram.
"Wa'alaikumsalam, eh Aurora baru pulang? " tanya Papah sambil tersenyum.
"Hm" ucap Aurora lalu berjalan hendak ke kamarnya yg berada di lantai atas,
"Aurora! Papah ini orang tua kamu, seharusnya kamu sopan menyambut kedatangan Papah! " ucap Papah yg sabar menghadapi putrinya itu.
"Ck orang tua kok lebih mentingin kerjaan dari pada anaknya,udah gitu ngusir anak sendiri lagi" sinis Aurora.
"Papah begini juga demi kehidupan kamu, dan jangan bahas anak itu lagi" tegas Papah namun tak dihiraukan sama sekali oleh Aurora.
Aurora pun masuk kedalam kamarnya , ia pun melakukan ritual mandinya lalu memakai kaos putih pendek dengan tulisan Bad Girl, dipadukan dengan celana jeans hitam, sepatu sneakers putih, dan jangan lupakan jaket hitam bertuliskan LEADER SERIGALA dibagian belakang dan gambar Serigala dibawahnya. Lalu ia membawa ponselnya dan turun kebawah. Ia melihat Papah dan Mamahnya tengan menonton TV bersama. Ia pun berjalan melewatinya,
"Mah, Aurora keluar dulu ya" ijin Aurora.
"Mau kemana kamu? " tanya Papah.
"Bukan urusan anda" dingin Aurora lalu keluar, Papahnya pun menghembuskan nafasnya kasar.
.
.
.
.
.
.
.
20 menit Aurora pun sampai di hutan yg tak terlalu luas lalu ia pun masuk dan mendapati sebuah markas besar yaitu markas Geng Serigala. Dari keluar terlihat menakutkan, namun didalamnya seperti rumah pada umumnya, sangat luas, fasilitas pun lengkap, ada kulkas, dapur, 10 kamar dilantai bawah, dan 10 lagi di lantai atas. Markas ini dibangun sejak Aurora SMP, dengan Aurora yg menjadi leader tentunya. Uang yg digunakan untuk membangunnya sebagian besar dari Aurora, selebihnya hanya anggota inti saja. Aurora pun turun dari motornya dan masuk ke dalam markas.
Braak
"Anjir"
"Curut"
"Setan! "
"Eh babi kecebur got"Lalu mereka yg didalam pun tertawa karna ucapan terakhir yg dilontarkan oleh Gyan.
"Eh bu bos, apa kabar? " ucap Vino basa-basi, ia termasuk anggota inti hanya saja beda sekolah.
"Baik dong" ucap Aurora lalu duduk di salah satu sofa. Geng Serigala beranggotakan 350 orang laki-laki yg memiliki otak pintar, dan jangan lupakan wajah mereka semua yg berparas tampan.
"Udah ada gandengan belom?" tanya Roni menaik-turunkan alisnya.
Aurora memutar bola matanya malas, "Males ah, enak gini, sendiri" ujarnya santai.
Vino menggelengkan kepalanya, "Kalo gue jadi lo gue manfaatin kecantikan gue biar cowok pada klepek-klepek"
Gyan menoyor kepala Vino membuat sang empu kesal, "Kayaknya lo ketularan virus nya Raka"
"Makanya jangan sering-sering main sama anak dakjal kayak dia, pembawa pengaruh buruk" ucap Sean membuat semuanya tertawa ngakak.
Raka yg merasa terpojokkan mengerucutkan bibirnya kesal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Follow, vote and comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
RACIO BadGirl & Childish Boy -END-
Teen Fiction(SUDAH DIREVISI) FOLLOW AKUN AUTHOR DULU:) Cerita seorang bad girl yg bar-bar, suka balapan, tawuran. Entah sudah berapa kali ia memasuki ruang BK. Memiliki seorang pacar yg cengeng, manja dan childish. "Hiks hiks huaaaa" "Ad-duh duh jangan nangi...