Chapter 21 (Revisi)

15.5K 1.5K 10
                                    

Vote duyuu:v
.
.

Saat ini Aurora baru saja turun dari motor sportnya. Ia sedang berada di belakang sekolah, menatap pagar yg menjulang tinggi dihadapannya. Sedangkan Alan ,ia sudah berangkat terlebih dahulu karna ada latihan basket. Ya, Alan mengikuti tim basket yg diketuai oleh Sean, lumayan buat senang-senang katanya. Alhasil Aurora pun kesiangan. Jangan salahkan Alan, karna ia sudah menyerah membangunkan adiknya, salahkan Aurora yg tidur kayak orang mati, eh!
Aurora pun memanjat pagar yg tingginya sekitar 3 meter itu.

Hap

Aurora mendarat dengan selamat. Ia melihat ke sekeliling memastikan tidak ada guru. Setelah dilihat aman ia pun masuk ke dalam. Koridor sudah sepi ,tentu saja karna kelas sudah dimulai dari tadi. Percuma saja ia masuk yg ada ia bakal diceramahi habis-habisan yg berujung pada hukuman. Ia pun memutuskan tuk ke kantin, mengingat perutnya yg masih kosong karna tak sempat sarapan tadi. Seperti biasa tempat favoritnya di bangku paling pojok.

"Mang, baksonya satu sambelnya yg banyak ya! Minumnya air dingin aja" ucapnya yg diacungi jempol oleh sang penjual.

Sambil menunggu ia membuka Instagram nya. Dahinya mengernyit,

"Keknya tiap hari followers gue nambah terus dah? Berasa artis kan gue" ucapnya sambil terkekeh. Baru saja 2 hari yg lalu masih 10rb , kini sudah 30rb saja. Oke, good looking memang selalu di urutan pertama:v

"Ini neng pesanannya"

Aurora mendongak lalu mengambil uang biru di tasnya memberikan nya kepada penjual itu.

"Kembaliannya ambil aja mang" ucapnya tersenyum.

"Wah makasih ya neng. Saya balik dulu kalo gitu" ucapnya yg diangguki oleh Aurora. Memang semua juga tau Aurora itu sebenernya baik, cuman karna dia urakan, terus ketua geng jadi gada yg berani deketin.

Kriing kriing

Saat sedang asyik-asyiknya makan Aurora dikejutkan oleh suara sahabatnya,

"AURORA YAAMPUN! ENAK BANGET LO BOLOSS" ucap Vina heboh.

"Tau lo, mana si botak kasih soal bejibun lagi" ucap Raka sambil geleng-geleng.

Mereka pun duduk lalu memesan makanan.

"Kesiangan dek?" tanya Alan yg duduk dihadapannya.

"Iya," kesal Aurora.

"Yuhuu para babuku, Raja tamvan kalian telah tiba" teriak Gyan dengan wajah konyolnya yg dihadiahi tatapan tajam dari Aurora. Sang pelaku menelan ludahnya sedangkan yg lain terbahak-bahak melihat wajah Gyan yg pucat pasi.

"Duduk" perintah Aurora datar pada 2 spesies yg ini,yg tak lain adalah Gyan dan Sean. Lalu mereka berdua pun memesan makanan.

"Eh gue ke toilet dulu ya, ntar kalo pacar gue kesini suruh duduk aja" ucap Aurora yg diangguki sahabatnya.

Tak lama kemudian Cio dan Arkan datang lalu Vina menyuruh mereka duduk.

"Rara dimana?" tanya Cio pada Vina.

"Lagi di toilet" ucap Vina. Cio pun hanya ber 'oh' ria lalu memakan bakso yg dibelinya tadi.

10 menit kemudian

"Ara mana sih? Lama banget" heran Alan yg diangguki mereka semua.

"Susul aja gimana? Gue ngerasa gak enak" ucap Vana, lalu mereka pun setuju menyusul Aurora ke toilet.

----------------------------------------------------

Sedangkan di sisi lain Aurora baru saja tersadar. Ia melihat ke sekeliling, gelap. Dan apa ini? Ia diikat di sebuah kursi. Lalu ia ingat setelah ke toilet ada seseorang yg membekapnya dengan sapu tangan yg sudah diberi bius.

RACIO BadGirl & Childish Boy -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang