Chapter 41 (Revisi)

11.7K 1.3K 14
                                    

Maaf ya baru up lagi
Happy reading ❤️
.

.

.

  Hari ini adalah hari dimana para murid baru melaksanakan kegiatan MOS. Mereka semua berkumpul di aula untuk mendengarkan sang ketua OSIS membacakan peraturan2 sekolah dan hal2 yg lainnya. Tak sedikit dari para siswi yg terkagum-kagum dengan ketampanan ketua OSIS tersebut.

"Baiklah sampai sini ada yg mau ditanyakan?" ujar ketos begitu selesai menjelaskan semuanya.

Salah seorang siswi yg bername tag Jeni mengangkat tangan kanannya. "Ya silahkan"

"Kakak udah punya pacar belum?" tanyanya malu-malu.

Para anggota OSIS yg sedari tadi hanya diam menatapnya datar.

"Ya baiklah silahkan kalian berkeliling dan akan dibimbing oleh anggota OSIS yg sudah saya beritahu tadi" ujarnya tanpa menjawab pertanyaan Jeni membuat siswi itu mendengus kesal.

Selesai berkeliling mereka menuju semua menuju ke kantin. Kakak kelas mereka pun sudah menetap disana karena ini memang waktunya istirahat.

------------------------------------------

Aurora dkk seperti biasa duduk di bangku pojok. Hari ini Arkan tidak masuk karna sakit jadi mereka berencana untuk menjenguknya nanti setelah pulang sekolah. Mereka makan dengan khidmat sampai akhirnya 5 siswi pengganggu datang.

"Ehm kakak ganteng, kita boleh gabung gak?" ujar Jeni sambil mengedipkan salah satu matanya.

Mereka semua menatap kelima siswi itu datar. Bahkan Raka yg notabene nya adalah playboy pun tak tertarik sama sekali. Oh ayolah, gitu-gitu juga dia milih yg baik-baik kali. Beda banget sama kelima siswi ini. Baju seragam ketat, rok pendek 15cm diatasi lutut, 2 kancing seragam atas yg sengaja dibuka memperlihatkan kedua belahan dada, bedak yg tebalnya 10cm, alis tebal eitss tapi bukan asli lho ya, terus itu apa namanya blush on tebel juga, bulu mata lentik tapi sayang palsu, dan jangan lupakan bibir menor berwarna merah menyala. Persis seperti tante girang kurang belaian.

"Mohon maap ni ye, kita ga nerima cabe kurang belaian kaya kalian" sinis Sean memandang mereka jijik.

"Ah kakak kok gitu sihh" ujar salah satu antek-antek Jeni yg bernama Siska dengan wajah yg diimut-imutkan namun terlihat sangat jijik, iwh!

"Mending kalian pergi, perbaiki penampilan kalian. Niat sekolah apa ngejalang sih?" ucap Aurora datar mengundang gelak tawa para murid seisi kantin.

Tau tuh dasar cabe

Huuu modelan kaya kalian gapantes disini

Pergi jauh-jauh aja lo cabe

Jalang huu

Anak baru aja belagu

Jeni dkk menggeram marah.

"Diem lo! Gausah bacot, gue bisa aja ngeluarin lo dari sini ,secara kan bokap gue kaya" ujar Jeni sombong. Lagi-lagi seisi kantin tertawa. Mana bisa dia mengeluarkan Aurora si Serigala, secara kan bokapnya termasuk donatur terbesar di sekolah ini.

Semua yg berada di meja itu tertawa sinis kecuali Aurora.

"Hahah coba aja kalo bisa," ujar Gyan mengejek.

"Ihh sayang liat tuh masa mereka ngetawain sih" ujar Rina dengan nada dibuat manja sambil memeluk lengan Cio. Seisi kantin hening, berani sekali menyentuh milik sang leader Serigala. Cari mati!

"Apa sih lepas!" kesal Cio melepas paksa namun Rina semakin gencar mendekatinya.

Brak

Aurora berdiri menggebrak meja, membuat semuanya terkejut.

"Lepasin tangan kotor lo dari cowo gue" ujar Aurora dingin dan tajam.

"A-apaan sih orang dia cowo gue" ucap Rina agak gugup karena tatapan Aurora tidak main-main.

Aurora menyeringai membuat seisi kantin bergidik ngeri, "Cepat sebelum gue bertindak lebih, kali ini gue lepasin karna lo bukan tandingan gue. Tapi kalo lo ganggu pacar gue dan temen-temen gue," Aurora menggantung ucapannya. "Lo akan dapet hadiah dari sang leader Serigala" bisik Aurora tepat di telinga Rina. Rina mendadak panas dingin ,ia memang belum pernah bertemu dengan leader Serigala, namun kakaknya pernah menceritakannya. Jangan macam-macam katanya, namun ia heran siapa sebenarnya Aurora? Mengapa ia bisa mengenal nya?

"Cabut!" ujar Aurora kepada para sahabatnya. Mereka pun melenggang pergi dari kantin menuju ke rooftop.

"Lo kenapa sih Rin, masa takut sama dia?" tanya Jeni heran.

"Eng-engga papa kok " ujar Rina.

"Huh dasar cewe songong, liat aja kita harus dapetin cowok-cowok itu" ujar Siska yg diangguki oleh yg lainnya.

"Heh cabe mending lo gausah nekat deh, lo ga tau siapa mereka" ujar salah satu siswa.

"Diem lo gausah bacot!" kesal Jeni.

"Dih liat aja ntar lo bakal nyesel setelah tau siapa Aurora. Dia pasti gabakal maafin kelakuan lo" sinis salah satu anggota Serigala.

"Siap-siap aja dapet bogeman gratis" ucap salah satu siswa terkekeh.

Namun Jeni dkk tidak mempedulikannya dan langsung pergi dari kantin.
.

.

.

.

.

Huu dasar cabe, gue mutilasi juga lo sampe ganggu hubungan Racio!

Vote nya guys

RACIO BadGirl & Childish Boy -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang