Chapter 16 (Revisi)

17.9K 1.7K 115
                                    

Tawuran antara Serigala dan Tiger masih berlangsung. Para anggota inti Serigala melawan sekitar 3 orang Tiger, tentu saja hal itu sangat mudah bagi mereka. Aurora? Ia one by one dengan Javas tentunya.

Sedaritadi yg Aurora lakukan hanya menghindar, bukannya tidak bisa melawan hanya saja ia ingin Javas lelah setelah itu dia akan mudah untuk menumbangkan nya.

"Cih lawan dong! Ngelak terus " ucap Javas ditengah-tengah pukulannya.

"Serah gue lah" ucap Aurora santai menghindari pukulan.

"Alah bilang aja lemah" sinis Javas.

Aurora pun geram,

Bugh

Bugh

Krek

Bugh

Aurora membogem wajah songong musuhnya itu, menendang perutnya, mematahkan lengan kirinya lalu memukulnya hingga terjatuh.

"Uhuk uhuk" Javas terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya karna tendangan yg ia dapat di perut nya, wajahnya pun sudah babak belur.

Aurora melihat sekitar, para Tiger sudah tumbang, dan Serigala pun hanya satu dua orang yg luka sedikit, seperti biasanya mereka menang.

Aurora mendekat dan jongkok dihadapan Javas, melihat wajah Javas seperti menahan amarah, ia pun tersenyum sinis.

"Udah tau kalah masih aja nekat" ucapnya.

"Arghh liat aja suatu saat kalian bakal berlutut di hadapan gue! " ucapnya lalu pergi bersama para anggota Tiger.

Aurora dan anggota Serigala pun tertawa keras, bahkan ada yg sampai terpingkal-pingkal.

"Aduh sok banget sih, udah kalah telak juga hahahah" ucap Raka di sela-sela tawanya.

"Hahaha udah2, masuk yuk yg luka diobatin gih takut infeksi" ucap Aurora.

Mereka pun masuk sambil mengobrol bersama. Tak lama kemudian Aurora pamit pulang karna hari sudah mulai gelap.

Disisi lain, lebih tepatnya di apart. Alan sedang uring-uringan karna Ara nya tak kunjung pulang.
Sedari tadi ia mondar-mandir di depan pintu.

"Aduh Ara mana sih? Lama banget! " gerutu Alan.

"Jangan-jangan luka? Terus masuk rumah sakit? Eh astaga kok gue mikir kesitu jangan sampe ya Allah." ucap Alan sambil menepuk jidatnya.

"Tau gini harusnya tadi gue ga izinin, huh" gumam Alan lalu ia menghempaskan tubuhnya ke sofa.

Ceklek~

"ASSALAMU'ALAIKUM BANG ALAN YUHUU ADIKMU PULANG DENGAN KEADAAN SELAMAT SENTAU-"

"Ara! Ya ampun lo gak papa kan, gada yg luka kan? Ish lo tuh bikin gue khawatir aja, tau gitu ga gue izinin tadi, eh tapi beneran kan lo gak luka? " cerocos Alan sambil membolak-balikan tubuh adiknya itu.

Aurora pun mengerjap polos, "Satu2 bang gue bingung"

Alan pun hanya nyengir tak jelas, "hehe abisnya gue khawatir sih" ucapnya cengengesan.

"Makan yuk gue udah masak tuh" ucap Alan membuat Aurora berbinar.

"Wihh masak apa bang? "

"Rica-rica ayam sama sayur bening, bahan di kulkas abis besok temenin gue beli ya? " ucap Alan.

"Siap! Gue mandi dulu bubyee" ucap Aurora mencium pipi abangnya dan menuju ke kamarnya.

Alan pun menyiapkan piring untuk makan mereka berdua.

RACIO BadGirl & Childish Boy -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang