Chapter 29 (Revisi)

12.7K 1.3K 22
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Aurora dan keluarganya beserta keluarga Rian. Ya, lelaki tampan yg semalam bertemu dengan Aurora adalah keluarganya, lebih tepatnya sepupu Aurora dan Alan. Keluarga Rian ikut menumpang di jet pribadi milik Papah Acwel.

>Skip di rumah

Kini mereka sudah sampai dirumah. Keluarga Rian membeli rumah yg tak jauh dari mereka, emm kira-kira selisih 3 rumah, yaa gitu aja deh. Aurora sedang berbaring sambil menscroll instagramnya, tiba-tiba ia teringat dengan Cio nya. Ia pun menepuk jidatnya.
Aurora pun menghubungi Cio berkali-kali namun tidak diangkat sama sekali?

"Apa kuotanya abis yak?" gumamnya pada diri sendiri.

"Huftt, gabut. Ajak bang Rian jalan ah" putusnya lalu mengirimkan pesan kepada Rian.

Bang Riann❤️

Banggg
Jalan kuy
Ketaman
Harus mau gaboleh nolak!
Ara tunggu ❤️

Iyaa sayang
Apapun untuk princess Abang
Ok otw❤️

Aurora pun meletakkan HP-nya. Dia memakai kaos pendek berwarna navy dengan jeans berwarna hitam.

"PRINCESS I'AM TELAH TIBAA" teriak Rian di luar kamar.

Bugh

Alan yg terbangun dari tidurnya gara-gara teriakan membahana sepupunya itu pun melemparinya dengan batal.

"Astaghfirullah, berdosa banget sama sepupu sendiri" ucap Rian sambil mengelus dadanya sabar.

"Emang lo sepupu gue?" ucap Alan mengambil bantalnya lalu kembali melanjutkan tidurnya.

Rian menggerutu di dalam hati, sepupu laknat!

"Yuk bang" ajak Aurora lalu mereka pun menuju ke taman menggunakan motor.

Taman ini berada tak jauh dari rumah Cio. Ngomong-ngomong soal Cio, Aurora jadi merindukannya. Sedang apa ya ia sekarang?

"Ada masalah?" tanya Rian yg duduk di sebelah Aurora.

"Huftt, gak sih cuman pacar gue ga ngabarin dari tadi" ucap Aurora.

"Pfftt HAHAHHAHA. Emang ada yg mau sama lo?" tawa Rian meledak.

Aurora mendengus, "Ada dong! Orangnya tuh cakep,lucu, kalem, ya gitu lah" ucapnya sambil tersenyum.

Rian tersenyum sambil mengelus rambut princess nya, "Syukurlah, semoga lo bahagia terus. Kalo ada apa-apa panggil gue" ucapnya. Aurora pun mengangguk lalu memeluk Rian dari samping yg dibalas oleh cowok itu.

"Mau es krim gak?" tawar Rian.

"Mau!" ucap Aurora girang. Rian terkekeh, princess nya tidak berubah sama sekali.

"Yaudah lo tunggu sini" ucap Rian mencium puncuk kepala Aurora lalu pergi membeli es krim untuk mereka berdua.

Aurora melihat sekeliling, ia mendapati sosok yg dikenalinya. Ia pun menghampiri nya dengan berlari.

"CIO!" panggil Aurora lalu menubruk tubuh Cio dan memeluknya erat.

Cio yg terkaget hampir saja terhuyung ke belakang. Ia pun hanya diam tak membalas pelukan Rara nya. Aurora pun mengernyit heran, "Cio kenapa? Tadi Rara telfon kok gak dijawab?" tanyanya.

Cio melepaskan tangan Aurora yg melingkar di pinggangnya. "Gak" ketus Cio.

"Rara ada salah? Cio kenapa hm?" tanya Aurora lembut.

"PRINCESS YA AMPUN GUE CARIIN JUGAA" teriak Rian sambil membawa 2 cup es krim menghampiri dua sejoli ini.

Cio menatap Aurora sinis, "Gak usah peduliin Cio lagi, urus aja selingkuhan Rara itu" ucapnya sambil menunjuk Rian.

Aurora terkekeh, sedangkan Rian ia tengah bingung sekarang.

"Dia itu-" belum selesai Aurora berbicara Cio sudah memotongnya.

"Gausah dijelasin, Cio udah tau. Cio liat dengan mata Cio sendiri. Mulai sekarang gausah deketin Cio lagi" ucap Cio lalu berjalan dan berhenti tepat di hadapan Rian. Cio menepuk pundaknya, "Jaga Aurora ya" ucapnya lalu menoleh ke arah Aurora yg meneteskan air matanya,ia pun berlalu dari hadapan mereka berdua.

Aurora tersadar, "CIO KAMU SALAH PAHAM! JANGAN PERGI HIKS, CIOO" teriak Aurora sambil menangis. Cio tak menghiraukannya, ia tetap berjalan menuju ke rumahnya.

Rian yg melihat princess nya menangis pun membuang es krim nya ke sembarang arah lalu memeluk Aurora erat. Huhu es krimnya napa dibuang sih bang:(

"Shutt, cup cup jangan nangis" ucap Rian menenangkan.

"Hiks dia salah paham bang hiks. Dia Gamau dengerin Ara bang hiks hiks" ucap Aurora ditengah-tengah tangisannya.

Rian pun paham, kalau cowo tadi adalah pacar Ara nya. "Nanti Abang bantu jelasin. Jangan nangis dong, princess nya Abang kan kuat" ucapnya.

"Gausah bang, ini masalah Ara sama dia. Biar Ara yg jelasin aja" ucap Aurora.

"Yaudah kalo butuh bantuan ada Abang disini" ucap Rian yg diangguki Aurora.

"Pulang aja yuk" ajak Rian setelah melepaskan pelukannya.

"Gendongg" rengek Aurora. Rian terkekeh, dari dulu Aurora memang sangat manja kepadanya. Ia berjanji tidak akan membiarkan siapapun melukai princess kesayangannya.

Lalu mereka pun pulang ke rumah dengan Rian yg menggendong princess nya sampai ke motor.
.

.

.

.

.

.
Vote nya yuhuuu)

RACIO BadGirl & Childish Boy -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang