Pukul 18.00
Aurora baru saja selesai dari ritual mandinya. Kaos pendek berwarna hitam polos dengan hotpants navy sepaha. Ia pun menuju ke taman dekat kolam renang. Ia akan mengadakan bakar-bakar disitu.
"Bibi" panggilnya pada seorang pembantu yg kebetulan lewat.
"Iya perlu apa Ra?" tanyanya.
"Tolong ambilkan bahan2 yg tadi aku beli ya bi" ucap Aurora sopan.
"Siap!" Lalu setelah itu bahan2 pun sudah tersedia di hadapan Aurora. Aurora melihat jam yg melingkar di pergelangan tangannya, 19.20
Tiin..tiin
Aurora berjalan ke gerbang untuk membukakan pintu. Dan ternyata yg datang adalah Papah, Mamah, bang Alan & bang Rian. Setelah itu disusul banyaknya motor yg ternyata sebagian anggota serigala dan tiger. Kendaraan mereka semua sudah terparkir rapih, tentu saja karena garasi Aurora sangat luas.
"Ayo masuk" ajak Aurora.
Mereka pun masuk. Seketika mereka terkagum-kagum.
"Woahh luas banget" ucap Raka berbinar.
"Hooh ada kolam renang nya juga!" ucap Gyan semangat.
"Gue mau ajak kalian bakar-bakar, udah gue siapin semua nih. Oh iya Pah, Mah, mereka semua temen2 aku" ucap Aurora pada Acwel dan Aliza sambil menunjuk teman-temannya. Aliza sempat terkejut, bagaimana tidak teman2 putrinya lelaki semua ,dan jangan lupakan paras mereka yg lumayan dan diatas rata2.
"Cowo semua Ra?" tanya Aliza begitu mereka memulai acara bakar-bakar nya.
"Hehe iya Mah, sebenernya aku punya geng gitu nah mereka semua anggota geng aku" ucap Aurora menyengir.
"Wih kayak Papah dong, dulu juga punya geng loh" ucap Acwel bangga.
"Namanya apa om?" tanya Rian.
"Namanya white wolf" ucap Aliza.
"Widih keren tuh" ucap Raka.
"Kok mamah tau?" tanya Alan.
"Ya lah kan Mamah wakil leadernya" ucapnya.
"Berarti mamah bisa bela diri dong" ucap Aurora semangat.
"Bisa lahhh" ucap Aliza sombong.
"Dih emang sekarang masih bisa?" cibir Acwel yg diangguki Aliza.
"Oh iya Ra, ini rumah siapa?" tanya Acwel.
"Nah iya tuh bagus banget dah" ucap Gyan.
"Rumah aku Pah. Aku bangun dari hasil tabungan balapan" cengir Aurora.
"HAH KAMU BALAPAN RA/DEK?!" kaget Mamah dan Alan bersamaan. Sedangkan Rian? Ia sudah tau, karna princess nya selalu cerita apapun padanya. Ia sempat ingin melarangnya namun ia tak mau terlalu mengekangnya jadi diperbolehkan asalkan hati-hati.
Aurora menggaruk tengkuknya yg tak gatal, " Hehe iya , itu mobil motor di garasi juga hasil balapan. Tenang aja aku gak papa kok, Aurora gitu loh" ucapnya sombong sambil mengibaskan rambutnya.
Baru saja Mamah dan Alan ingin protes Acwel sudah mendahuluinya, "Gapapa dulu Papah juga gitu" ucapnya nyengir. Raka dan Gyan melongo, ternyata Aurora menurun dari Papahnya!
"Eh bang Vian mana btw?" heran Aurora.
"Lah iya yah si Vino juga kaga keliatan" ucap Gyan.
Tiba-tiba ada suara klakson mobil. Aurora pun berjalan ke gerbang ternyata itu Vian dan Vino yg datang bersama. Mereka berdua pun keluar lalu membuka pintu belakang membuat Aurora heran, ada siapa lagi?.
Dan ternyata itu Cio nya. Aurora terkejut lalu menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACIO BadGirl & Childish Boy -END-
Teen Fiction(SUDAH DIREVISI) FOLLOW AKUN AUTHOR DULU:) Cerita seorang bad girl yg bar-bar, suka balapan, tawuran. Entah sudah berapa kali ia memasuki ruang BK. Memiliki seorang pacar yg cengeng, manja dan childish. "Hiks hiks huaaaa" "Ad-duh duh jangan nangi...