Chapter 35 (Revisi)

12K 1.2K 13
                                    

Maaf yah kalo ngebosenin ehe:v
Happy reading:)
.

.

Hari ini adalah hari yg ditunggu para guru namun tidak untuk para murid, maybe. Ujian kenaikan kelas akan dilaksanakan selama seminggu.
Kini Alan sedang membangunkan adiknya yang super kebo.

"Woi dek! Hari ini ujian ntar telat loh" kesal Alan karna sedari tadi diacuhkan.

"Ya udah sih kalo telat" gumam Aurora memperatkan pelukan pada guling nya.

"Ohh gitu ,oke gue berangkat duluan. Awas aja kalo kesiangan jangan nyalahin gue!" ucap Alan lalu menuju ke meja makan.

"Pagi pah, Mah" sapa Alan begitu duduk di depan keduanya.

"Pagi juga"

"Loh adekmu mana bang?" tanya Mamah.

"Biasa Mah kalo dibangunin susah banget kayak latihan mati aja" gerutu Alan.

Mamah hanya geleng-geleng lalu naik ke atas menuju kamar putrinya.

"Auroraaaa bangun! Kalo gak fasilitas kamu Mamah sita!" ucap Mamah sambil berkacak pinggang.

"Hoamm yaudah sih sita aja, aku punya sendiri juga" ucap Aurora sambil menguap.

Mamah mendengus kesal, lalu menendang pantat Aurora hingga putrinya jatuh.

Duk

"ADOH PANTAT BAHENOL GUE!" teriak Aurora yg mendapat jeweran dari Mamah tercintah.

"Bangun cepet!" ucap Mamah garang. Aurora pun pasrah mengusap-usap telinganya yang memerah lalu berjalan menuju ke kamar mandi dengan langkah gontai.

Aurora sudah siap dengan seragam gaya bad nya.

"Pagi keluarga tercintakuuu" sapa Aurora riang lalu mencomot roti yg baru saja dioles oleh Mamahnya. Sebelum kena terkaman ia langsung pamit berangkat.

"AURORA ITU PUNYA MAMAH! DASAR PUNYA ANAK NGESELIN BANGET SIH" teriak Mamah kesal. Sedangkan Aurora hanya terkikik begitu menaiki motornya. Ia memakan rotinya dengan cepat.

Aurora mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Begitu sampai dilihatnya gerbang yg hampir ditutup.

"TUNGGU PAK TUNGGUUU" teriak Aurora membuat Pak Rudy geleng-geleng.

Aurora melepas helmnya, rambut panjangnya terurai indah. Ia pun turun dari motornya menuju ke toilet terlebih dahulu. Setelah mengganti celananya dengan rok ia pun menuju ke mading untuk melihat di ruangan mana ia melaksanakan ujian.
Matanya berbinar, ia melihat nama Cionya berada tepat dibawah namanya. Ia pun segera berjalan menuju ruangannya dengan sesekali bernyanyi.

"Aku suka goyang Papah mudaa nanana~" ucap Aurora begitu sampai di ruangannya membuat para murid geleng-geleng. Mungkin efek berteman dengan Raka jadi ikutan gesrek begini. Aurora mengedarkan pandangannya mendapati Cionya sedang membaca buku di bangku paling belakang. Aurora menghampirinya duduk di bangku sebelahnya.

"Sayang~" bisiknya lembut.

Pipi Cio merona, ia menutupi wajahnya dengan buku pelajarannya. Aurora terkekeh lalu menelungkupkan kepalanya di kedua lipatan tangannya.

"Rara gak belajar?" tanya Cio sambil mengelus rambut panjang Raranya.

"Udah pinter" ucap Aurora membuat Cio terkekeh.

"Iya deh pacar Cio udah pinter cantik banget lagi" goda Cio begitu Aurora bersandar pada bahunya.

Pipi Aurora memanas, ia malu sekali. Sedangkan para kaum jomblo yg disekitar mereka hanya bisa mendengus, tak berani untuk menegur. Mereka hanya bisa menonton drama live yg berjudulkan "Si cupu yg telah mencairkan hati sang badgirl" panjang amat yak, Bodo ah:v
Tak lama kemudian Kak Fajar datang. Masih ingat kan sama guru muda satu ini?

"Assalamu'alaikum" ucapnya begitu masuk.

"Wa'alaikumsalam" jawab para murid serempak. Kak Fajar melihat Aurora yg duduk di belakang tersenyum senang, namun seketika luntur melihat kemesraan nya dengan seorang siswa disebelahnya.
"Sialan!" batinnya.

Salah satu siswa yg menyadarinya tersenyum miring, "Ah Aurora lo cocok banget deh sama Cio, couple goals. Gue dukung kalian ,moga langgeng ya!" ucapnya yg bernama Gio.

Para siswa/i lain yg mendapat kode dari Gio pun paham. "Iya deh cocok, kayak pangeran ama tuan putri!" ucap salah satu siswi berkacamata yg bernama Riri.

"Bagus nih jadi couple goals di Cakrawala!" ucap Sean yg kebetulan berada di ruangan yg sama.

Wajah Kak Fajar terlihat menahan amarah, rahangnya mengeras. Sedangkan para murid tengah menahan tawanya. Aurora tidak mempedulikannya, sedangkan Cio ia menunduk malu karna pujian dari yg lain.

"Kita mulai ujiannya sekarang, simpan buku kalian. Jangan ada yg menyontek atau kalian akan dapat hadiah dari saya" ucapnya datar.

Mereka pun menjalani ujian dengan hening.

----------------------------------------------

Saat ini para murid tengah istirahat. Namun Cio dan Aurora tetap di ruangannya.

"Cio laper gak sayang?" tanya Aurora pada Cio yg sedang memeluknya dari samping.

"Iya tapi males ke kantin" rengeknya. Aurora pun menelpon seseorang untuk membawakan roti dan susu untuk Cionya.

"Nih Ra" ucap salah satu anggota serigala yg membelikan roti dan susu untuk Aurora. Aurora pun berterimakasih lalu menggantinya dengan uang biru membuat siswa itu melongo. Baru ingin protes Aurora sudah mendahuluinya, "Ambil aja udah!" siswa itupun pergi dari hadapan kedua sejoli ini.

"Nih makan dulu" ucap Aurora memberikan rotinya, dengan senang hati Cio menerimanya. Sedangkan Aurora? Ia tak lapar, memandangi Cionya yg sedang makan saja sudah membuat nya kenyang. Dasar bucin!
.

.

.

.

.

.

.

Hoamm segitu aja dulu deh')
Vote nya yaw

RACIO BadGirl & Childish Boy -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang