Makasih yang udah setia sama Racio, selalu kasih vote.. Huhu makasih banyak')
Happy reading guys:v
.
.
.
.
.
.
Hari ini adalah hari dimana para murid dapat bernafas lega. Hari terakhir ujian, yg artinya besok mereka akan diumumkan naik kelas atau tidak dan bagi kelas 12 mereka akan mengadakan acara kelulusan di malam hari.
Aurora keluar dari kamarnya menuju ke meja makan. Semalam ia tidur di rumahnya sendiri."Pagii bibi-bibiku tercintahh" sapa Aurora riang pada para pembantu yg sedang beraktivitas.
Mereka tersenyum kepada majikan muda mereka, " Pagi juga Aurora" jawab mereka serempak.
"Mau makan apa Ra?" tanya Bi Risa.
"Bikinin teh anget aja bi. Rotinya aku bisa sendiri kok" ucap Aurora lalu mengambil satu helai roti, tak lupa dioles dengan selai coklat favoritnya. Ia memakannya dengan lahap. Setelah itu ia meminum teh anget buatan Bi Risa hingga tak tersisa.
"Aurora berangkat dulu ya Bi. Kalo ada apa-apa hubungi aku aja okeyy" ucap Aurora menyalimi satu persatu dari mereka yg sudah Aurora anggap seperti keluarga sendiri.
"Siap atuh" ucap Bi Risa.
Aurora berangkat menggunakan salah satu mobil sportnya yg berwarna biru. Ia mengendarai nya dengan kecepatan sedang. Ia berniat untuk menjemput bayi besarnya, makanya ia bangun sangat pagi hari ini.
Ting tong!
Ceklek~"Siap- eh Aurora toh" ucap mommy Anna yg membukakan pintu.
"Assalamu'alaikum mom. Mau jemput Cio hehe" cengir Aurora.
Mommy Anna tersenyum, "Wa'alaikumsalam, masuk aja yuk, Cio nya lagi sarapan. Kamu udah sarapan belum?" tanya mommy Anna sambil berjalan menuju ruang makan bersama Aurora.
"Udah kok mom"
Begitu sampai mereka mendapati Cio dan Daddy Niko tengah sarapan.
"Pagi dad" sapa Aurora menyalimi mertuanya, ralat masih calon Raa:v
"Pagi juga, mau berangkat bareng nih?" tanyanya yg diangguki oleh Aurora.
"Rara udah makan?" tanya Cio begitu selesai sarapan.
"Udah kok," ucap Aurora lalu mereka pun pamit berangkat.
>Skip rooftop
Hari ini mereka hanya mengerjakan satu pelajaran saja, jadi saat ini Aurora mengajak Cio ke rooftop.
"Cio kenapa diem aja dari tadi?" heran Aurora karna semenjak Cio ke toilet sebelum mereka ke rooftop hanya diam dan terlihat murung. Aurora sempat menawarkan untuk menunggunya namun Cio menyuruhnya untuk duluan saja.
"Hiks hiks" bukannya menjawab Cio malah menangis dalam dekapan Raranya. Aurora pun mengelus punggung nya sambil sesekali mencium puncuk kepalanya.
"Kenapa hm?"
"R-rara hiks pa-caran s-sama C-cio cum-an hiks karna k-kasian y-ya hiks" ucap Cio terbata-bata sambil nangis sesenggukan. Rahang Aurora mengeras, ia mengerti tidak mungkin tiba-tiba Cionya seperti itu. Pasti ada yg mengatakan itu padanya.
"Bilang sama Rara siapa yg bilang kaya gitu?" tanya Aurora dingin.
Cio menggeleng, memperatkan pelukan nya.
"Jawab Cio!" ucap Aurora tegas. Cio tersentak, ia melepaskan pelukannya lalu menunduk sambil menangis sesenggukan. Aurora menghela napas, tidak seharusnya ia seperti ini. Ia harus belajar untuk lebih mengontrol emosi nya lagi.
Aurora memangku Cio nya untuk menghadap dirinya. Dihapusnya air mata yg membasahi pipi gembul nya.
"Maafin Rara ya, Rara emosi tadi. Rara gak suka Cio bilang kaya gitu. Rara mau karna Rara cinta, Rara sayang Cio bukan karna kasian. Paham sayang?" ucap Aurora lembut sambil mengusap-usap pipi Cio.
Cio mengangguk pelan.
"Sekarang bilang sama Rara, siapa yg ngasih tau Cio kayak gitu?" ucap Aurora lembut namun tampak tegas.
"A-ano" Aurora memejamkan matanya agar tidak terpancing emosi. Ia mengirimi pesan kepada seseorang untuk mengurus hama itu.
"R-rara ja-ngan m-marah" lirih Cio takut sambil memainkan jari jemari Aurora.
Aurora tersenyum manis, "Ngga sayang, Rara gak marah kok. Lain kali kalo ada apa-apa harus jujur ya sama Rara"
Cio mengangguk lalu memeluk Raranya erat, membuat Aurora terkekeh gemas. Aurora mencium seluruh wajah Cio kecuali bibir. Cio pun mengerucutkan bibirnya, "Ih Rara! Geli tau" kesalnya. Namun Aurora tak mempedulikannya malah mengeratkan pelukannya.
"I love you baby ,don't leave me ok?" lirihnya di ceruk leher Cio.
"Love you too dear, i will always with you" bisik Cio mencium kening Raranya lembut.
..
.
.
.
.
.
Vote nya yaw!
KAMU SEDANG MEMBACA
RACIO BadGirl & Childish Boy -END-
Teen Fiction(SUDAH DIREVISI) FOLLOW AKUN AUTHOR DULU:) Cerita seorang bad girl yg bar-bar, suka balapan, tawuran. Entah sudah berapa kali ia memasuki ruang BK. Memiliki seorang pacar yg cengeng, manja dan childish. "Hiks hiks huaaaa" "Ad-duh duh jangan nangi...