Chapter 8 (Revisi)

28K 3K 125
                                    

Happy reading
Jangan lupa klik tanda bintang
.
.
.
.

  Setelah menceritakan semuanya Aurora pun meminta Alan ke makam Ibunya itu.
Disinilah mereka berada, berjongkok di sebelah makam Fira.

"Assalamu'alaikum bu. Ibu apa kabar? Ibu bahagia kan disana? Oh iya bu, ini disebelahku adik kandung Alan yg pernah Alan ceritain ke Ibu. Alan seneng banget bisa ketemu lagi, dan dia juga ngajak Alan pulang bareng dia. Tapi Ibu tenang aja, Alan bakal tetep kesini kok kalo ga sibuk. "
ucap Alan sambil mencium nisan Fira.

Kini giliran Aurora yg mendekat, "Assalamu'alaikum tante. Ini saya Aurora adiknya bang Alan. Makasih ya tante udah mau ngerawat bang Alan dengan tulus. Semoga tante bahagia terus disana. " ucap Aurora.

"Yaudah kalo gitu kita pamit dulu ya Bu, assalamu'alaikum" ucap Alan, lalu mereka pun balik ke mobil. Tanpa mereka sadari ada sosok putih di balik pohon mendengar semua ucapan mereka,

"Semoga kalian bahagia selalu" ucapnya tersenyum lalu menghilang entah kemana.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam, kini mereka sudah sampai di kota kelahiran. Karna sudah hampir sore, Aurora pun memutuskan untuk mampir ke sebuah Cafe, mengingat dari tadi perutnya belum diisi oleh apapun.
Mereka pun turun dari mobil dan masuk , mereka memilih duduk di bangku pojok.
Kemudian pelayan pun datang untuk mencatat pesanan mereka,

"Mau pesan apa mbak sama masnya? " tanya pelayan sopan.

"Spaghetti pedas, kentang goreng sama milkshake taro" ucap Aurora.

"Nasi goreng sosis sama es jeruk" ucap Alan.

"Baik, silahkan ditunggu" ucap sang pelayan lalu ia pergi.
Keadaan pun hening, baik Aurora maupun Alan mereka sibuk dengan ponsel masing-masing.

Makanan pun datang, mereka memakannya dengan tenang. Setelah selesai mereka pulang menuju apart Aurora, sebelum itu Aurora mengirimkan pesan pada Mamahnya takut khawatir karna tak pulang ke rumah.

Mamah❤

Mah, aku ga pulang malem ini
Mau tidur di apart

Setelah itu mereka sampai dan masuk.

Ceklek

Apart Aurora terlihat rapi dan bersih. Terkadang Aurora menginap disini setelah balapan, oh ya dia merupakan Queen of Racing.

"Kamar lo yg disebelah kanan ya bang" ucap Aurora sambil menunjuk kamar yg akan ditempati Alan. Alan pun mengangguk dan masuk lalu ia meletakkan barang-barangnya.

-------------------------------------------

Malam pun tiba, kini kedua adik kakak berbeda jenis kelamin itu tengah menonton TV. Dengan posisi kepala Aurora yg berada di paha Alan, dan sesekali Alan mengelus rambut sang adik.

"Dek gue sekolah besok ya" pinta Alan memohon.

"Kenapa ga lusa aja si bang" heran Aurora.

"Gak ah besok aja ya pliss" ucap Alan sambil menunjukkan puppy eyes nya.

"Huft iyadeh besok, udah gue daftarin juga sih"

"Yes, thanks dek"

Lalu mereka pun kembali menonton TV dengan keadaan hening. Aurora yg mengantuk pun tak fokus, hingga terdengar dengkuran halus darinya. Alan yg mengetahui adiknya sudah tertidur pun segera menggendong nya ala bridal style dan membaringkan nya di kasur. Ia pun memutuskan untuk tidur bersama adiknya itu, rindu katanya. Ia pun memeluk Aurora dan meletakkan kepalanya di dada bidangnya,

"Good night Aranya abang" ucap Alan lalu mengecup singkat pipi Aurora dan menyusul nya ke alam mimpi.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Votenya jangan lupa ya kakak2 , kalo gak Cio nangis nih!!!" -Cio
Yee si bocah gitu aja nangis:v

RACIO BadGirl & Childish Boy -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang