Chapter 33 (Revisi)

12.8K 1.3K 15
                                    

Seneng sih Rara ma Cio balikan, padahal tadinya rencananya ga gitu tapi yaudah lah kasian wkwk:v
Happy reading guys:)
---------------------------------------------

  Seorang gadis cantik bangun dari tidurnya. Ia duduk merentangkan kedua tangannya.

"Hoamm jam berapa nih?" gumamnya melihat jam dinding yg menunjukkan pukul 05.30
Ia pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil wudhu lalu sholat shubuh. Setelah itu ia keluar menuju ke dapur.

"Pagi bibi" sapanya pada para pembantu yg tengah memasak dan membersihkan rumah.

"Pagi juga Aurora" sapa mereka balik dengan ramah.

"Heumm bibi masak apa nih?" tanyanya begitu mendekati salah satu bibi yg bernama Risa.

"Mau masak sop ,ayam goreng, sama cumi asam manis"

"Wih enak banget" ucap Aurora semangat membuat bi Risa terkekeh. Lalu Aurora pun membantunya memasak, tak lama kemudian Mommy dan Mamah datang ikut membantu juga. Karna semua yg datang tadi malam menginap jadi mereka akan masak banyak. Mereka memasak sambil sesekali bercanda.

"Sayang kamu bangunin yg lain aja dulu" perintah Mamah.

"Okei" lalu Aurora pun terlebih dahulu menuju kamar yg ditempati Papah dan Mamahnya. Dan ternyata Papahnya sudah bangun ,sudah rapi malah dengan setelan jas nya. Aurora pun menuju kamar yg ditempati kedua abangnya dan Cio. Yap, mereka tidur bertiga karna kasur nya juga luas dan besar. Tadinya Cio dan Aurora ingin tidur bersama namun bang Rian dan Alan melarangnya, takut khilaf, begitu katanya. Padahal mah udah pernah kalik-_
Dan lihatlah mereka, posisi tidur yg bagus! Dengan kaki Cio yg berada di perut Alan, kepala Alan yg berada di paha Rian, kaki Rian yg sudah menjuntai ke lantai.

"WOI BANGUN LO PADA" teriak Aurora membuat mereka semua kaget kemudian bangun dan duduk dengan mata yg terpejam. Wajar sih semalam mereka tidur jam 02.00

"Rara bikin Cio kaget ih" ucap Cio sambil mengerjapkan matanya. Aurora terkikik ia pun menghampiri Cio nya.

"Bangun, mandi dulu sana" ucapnya lembut.

"Gendongg" rengek Cio merentangkan tangannya.

"Heh bocah lo tuh udah gede, berat, ngerepotin aja" ucap Rian sambil menguap.

Mata Cio berkaca-kaca, "Cio ngerepotin Rara?"

Aurora menatap sepupunya dingin, sedangkan yg ditatap menunjukkan wajah tak berdosa nya. "Enggak kok, Cio gak berat, gak ngrepotin, Rara suka Cio yg kayak gini. Yuk" ucap Aurora lalu menggendong Cio ala koala. Saat melewati dapur ketiga wanita paruh baya itu melongo.

"Anakmu kuat banget Liz" takjub Anna.

"Emang ngga berat ya?" heran Bi Risa.

"Aku juga gatau Na, Bi" ucap Aliza lalu melanjutkan acara masaknya.

Aurora meletakkan Cio di bath tub yg sudah terisi air hangat. Cio masih memejamkan matanya, Aurora terkekeh, ia mencium kedua mata dan pipi Cio nya.
"Buka matanya sayang, mandi dulu. Rara siapin bajunya" ucap Rara yg diangguki pelan Cio. Cio pun memulai ritual mandinya sementara Aurora menyiapkan bajunya.
Setelah itu ia pun memutuskan untuk membangunkan teman2 nya. Pertama ia menuju kamar yg ditempati Vian, Sean dan Gyan.
Dan ternyata Vian sudah bangun tersisa dua makhluk yg masih terpejam.

"Pagi abangkuu" ucap Aurora memeluk Vian.

Vian tersenyum mencium pipi Aurora yg sudah ia anggap adiknya, "Pagi juga dek, bantuin gue dong bangunin mereka susah banget" gerutu Vian.

Aurora mendekati mereka berdua dengan berkacak pinggang, "WOI BANGUN ADA LISA BLACK PINK" teriaknya. Dan yah mereka berdua langsung bangun, "HAH? MANA?"

"Nih di depan kalian" ucap Aurora menunjuk dirinya. Kedua manusia itu pun menatapnya datar berniat melanjutkan tidurnya. Namun Aurora menarik kaki keduanya sampai terjatuh di lantai.

"Aduh galak amat sih kek ibu kosan!" kesal Gyan sambil berdiri lalu ia pun mandi.
Sedangkan Sean ia malah melanjutkan tidurnya tak peduli berada di lantai.

"Wah minta di getok ni bocah" Aurora pun menendang bokongnya membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"Bangun, mandi" lalu Aurora membangunkan yg lainnya.

Kini semuanya sudah berada di meja makan yg luas, mereka pun memulai makannya dengan tenang.
Setelah itu para orang tua pamit kerja dan pulang.
Kini mereka sedang duduk santai di taman. Hanya tinggal beberapa anggota serigala yg bersekolah bersama Aurora saja. Rian dan anak Tiger sudah pulang.

"Gabut ngapain ya?" bingung Alan sambil mengemil.

"Renang aja kuy" ajak Aurora semangat, mereka pun menyetujuinya.

Namun sebelum itu Aurora menghubungi Vana dan Vina untuk ke sana. Semalam mereka capek karna baru saja pulang dari rumah saudaranya jadi tidak ikut bakar-bakar.

"ALLOO EPRIBADEHH KEMBARAN BLACK PINK DATANGG" teriak Vina begitu memasuki rumah Aurora.

Vana dan Vina pun menganga lebar, "Woahh rumah siapa ini?!" takjub Vina.

"Gilaaa keren abis" ucap Vana sambil menatap berbinar.

Aurora geleng-geleng, padahal rumah mereka berdua juga mewah. "Kalian bawa baju ganti kan?" tanya Aurora yg diangguki keduanya.

"Yodah kuy renang!" ajak Raka semangat lalu menceburkan diri ke dalam air.

"Heh kunyuk basah nih!" kesal Sean karna cipratan air dari Raka.

Para lelaki hanya menggunakan celana pendek dengan bertelanjang dada. Aurora dan si kembar biasa saja melihatnya, karna ini bukan pertama kalinya mereka berenang bersama. Aurora dan si kembar memakai tanktop dengan hotpants sepaha. Mereka pun menceburkan diri ke dalam kolam renang.

"Rara, maafin Cio ya udah salah paham sama Rara" ucap Cio merasa bersalah melingkarkan tangannya di pinggang Raranya.

Aurora memeluk leher Cio dan tersenyum manis, "Aku udah maafin kamu kok, lain kali dengerin penjelasan aku dulu ya" ucapnya.

Cio menganggukkan kepalanya, ia menggesek-gesekkan hidungnya dengan hidung Raranya, membuat Aurora terkekeh geli.

Vina sedang bersiap untuk menceburkan diri ke dalam kolam renang ,namun sialnya ia malah terpeleset.

"AAAAAA"

Byur

Vina yang memejamkan matanya pun heran, ia pikir akan tenggelam. Ia membuka matanya lalu bertubrukan dengan bola mata berwarna hitam pekat itu.

Sean, dialah orangnya.

Posisi mereka sangat amat dekat, sehingga mereka dapat merasakan hembusan nafas masing-masing.

Sebelumnya saat Sean melihat Vina terpeleset, ia pun mendekat lalu mendekap tubuhnya.

"EKHEMM"

deheman dari yang lain pun menyadarkan mereka. Sean yang tengah menutupi kegugupannya, Vina yang menunduk dengan rona merah di wajahnya.
.

.

.

.

.

.

.

.

Segitu aja dulu deh, maaf ya kalo bosenin masih belum ada ide hehe
Vote nya guys

RACIO BadGirl & Childish Boy -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang