Happy reading
.
.
.
.
.Setelah makan mereka pun berbincang-bincang, Alan juga sudah mulai akrab dengan Gyan dan Sean. Rencananya mereka bertiga akan bermain PS bersama di rumah Sean.
>Langsung aja ya, skip pulang sekolah
"Dek gue mau main ke rumah Sean jadi bareng sekalian, lo pulang sendiri ya" ucap Alan saat sudah sampai di parkiran.
"Iya iya, ntar pulangnya mau gue jemput? " tawar Aurora.
"Gausah lah gue naik taksi aja" tolak Alan dengan halus.
"Gak, gue gamau lo kenapa-napa. GYAN! SINI LO! " teriak Aurora. Gyan yg baru saja tiba di parkiran pun menghampiri nya,
"Kenapa buk bos? " tanyanya.
"Nanti kalo udah selesai mainnya lo sekalian anterin abang gue pulang" perintah Aurora.
"Dek udah gue bilang gausah," ucap Alan tak enak.
"Sans aja kali lan, tenang aja Ra ntar gue anterin" ucap Gyan santuy.
"Sip, pokoknya sampe rumah harus dalam keadaan selamat tanpa lecet.sedikit.pun! " ucap Aurora sambil menekankan akhir kalimat.
"Iya iya" ucap Gyan.
"Oke, yaudah sono hus hus " ucap Aurora mengusir mereka berdua, mereka pun kesal dan pergi menuju ke rumah Sean.
Kini Aurora sedang mengendarai mobilnya, saat akan melewati halte ia melihat pacarnya tengah duduk dan sepertinya dia...menangis?
Begitu sampai di depan halte ia pun turun dan duduk disampingnya. Dan benar saja ia sedang menangis.
"Hey Cio kenapa? " tanya Aurora lembut.
Cio pun mendongak, "Supir yg jemput Cio ban mobilnya bocor, katanya masih lama, Cio takut sendirian disini" cicit Cio.
"Kenapa ga bilang gue sih? Ayok gue anterin" ajak Aurora.
"Beneran? " tanya Cio senang.
"Iyaa, yuk masuk" lalu mereka pun masuk, Aurora mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
"Rumah Cio dimana? " tanya Aurora.
"Di perumahan Mawar blok C" ucap Cio, Aurora pun hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah itu mereka pun mengobrol dengan sesekali tertawa, mereka terlihat bahagia.
Saat ini Aurora tengah gugup karna akan bertemu dengan camer katanya.
"Ayok masuk Ra, gausah takut, mommy gak gigit kok" ucap Cio polos, oh ayolah apakah ia tidak tau kalo Aurora itu lagi gugup?
"I-iya ayo" ucap Aurora.
"Assalamu'alaikum, MOMMY! CIO PULANG! " teriak Cio membuat mommy nya yg sedang masak di dapur terlonjak kaget dan menghampirinya,
"Wa'alaikumsalam, kamu nih ya kebiasaan bikin mommy kaget" ucap Anna sambil mengelus dadanya dan Cio pun hanya memamerkan deretan gigi putihnya.
"Eh ini siapa? Cantik banget" tanya Anna sambil melihat kearah Aurora.
"Em siang tante, saya Aurora" ucap Aurora sambil menyalimi tangan Anna.
"Oh kamu temannya Cio ya? Baru kali ini Cio bawa temen kerumah kecuali Arkan"
"Ish mom, dia itu pacar Cio" ucap Cio sambil memanyunkan bibirnya.
"Hah?! Pacar?! Kamu gak bohong kan? " kaget Anna tak percaya.
"Bener kok tante, saya pacarnya " ucap Aurora sambil tersenyum kikuk.
"Cie anak mommy udah besar ternyata" goda Anna, Cio pun memalingkan wajahnya malu.
"Ah mommy mah! Cio keatas dulu ya ganti baju! "
"Duduk dulu sayang" ucap Anna pada Aurora.
"Iya tante" ucap Aurora sambil tersenyum.
"Jangan tante, manggilnya mommy aja biar sama kayak Cio"
"Iya ta- eh mom" ucap Aurora.
"Yaudah mommy mau ke dapur dulu lanjutin masak, kalo mau minum ambil aja gausah sungkan"
"Iya mom"
Lalu Anna pun menuju ke dapur melanjutkan masaknya, bertepatan dengan Cio yg baru saja turun dari kamarnya. Cio melihat Aurora tengah fokus dengan ponselnya, ia pun duduk dan memeluknya dari samping, meletakkan kepalanya di ceruk leher Aurora, dan menghirup aroma khas mint.
Aurora yg menyadarinya pun meletakkan ponselnya dan mengelus rambut Cio dengan lembut."Rara.. " panggil Cio.
"Iya kenapa? "
"Nanti malem jalan-jalan yuk" ucap Cio sambil menatap mata coklat gelap milik Aurora.
"Mau kemana hm? "
"Emm" ucap Cio berpikir sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya, membuat Aurora gemas.
"Cio mau ke pasar malam! " ucap Cio antusias.
"Oke, nanti malem jam 7 Rara jemput ya" ucap Aurora.
"Yeay sayang Rara" ucap Cio girang.
Cup
Cup
Bukan, bukan Cio yg mencium tapi sebaliknya. Aurora benar-benar gemas dengan tingkah pacarnya.
Cio yg mendapat ciuman dadakan di pipinya pun tersipu malu. Namun hatinya sangattt berbunga-bunga."Pacar siapa sih ihh, lucu bangett" gemas Aurora sambil menoel-noel pipi gembul Cio.
"Rara ih Cio malu! " ucap Cio sambil menyembunyikan mukanya di leher Aurora, Aurora pun terkekeh gemas.
Sore hari Aurora pun pamit pada Anna dan Cio untuk pulang. Ia pun pulang menuju rumahnya untuk mengambil beberapa baju dan izin pada Mamahnya untuk tidur di apart. Mamah pun memaklumi nya , mungkin sedang ingin sendiri, begitu pikirnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.."Votenya jangan lupa kakak-kakak, nanti Cio kasih es krim deh" -si childish Cio
KAMU SEDANG MEMBACA
RACIO BadGirl & Childish Boy -END-
Ficção Adolescente(SUDAH DIREVISI) FOLLOW AKUN AUTHOR DULU:) Cerita seorang bad girl yg bar-bar, suka balapan, tawuran. Entah sudah berapa kali ia memasuki ruang BK. Memiliki seorang pacar yg cengeng, manja dan childish. "Hiks hiks huaaaa" "Ad-duh duh jangan nangi...