Chapter 22 - hhhhh

432 49 3
                                    

[ di Kerajaan Myoui ]

Mina pingsan begitu mereka memasuki wilayah Kerajaan Myoui, sambil memeluk leher kudanya, dia tidak jatuh ke tanah, kudanya yang pintar itu menyadarinya dan berjalan perlahan sampai mereka masuk ke istana.

"PENJAGA !! PENJAGA !!" Teriak Nayeon dan mereka bergegas membantu Mina.

Nayeon tidak bisa menggendong Mina karena lukanya membuat lengannya tidak berdaya. Para penjaga mencoba menurunkan Mina dari kudanya dengan hati-hati. Beberapa penjaga buru-buru mengirim informasi, dan Pangeran Dubu segera datang.

.

.

"Aku dengar kalian berdua diculik, apa yang sebenarnya terjadi?" Dubu bertanya pada Nayeon sambil perlahan membaringkan adiknya ke tempat tidur.

"ini semua salahku, Yang Mulia, aku gagal melindungi putri Mina,"

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri, kamu sudah melakukan yang terbaik, jangan khawatir Mina akan baik-baik saja" Dubu menyeka semua keringat di dahi Mina.

Tak lama kemudian, ibu mereka datang bersama tabib istana untuk memeriksa kondisi Mina. Dokter mengambil tangan Mina dan meletakkan ujung jarinya di area di bawah telapak tangannya. Semua orang menunggu tanggapan dokter, setelah beberapa menit dia pun mengambil kesimpulan,

"Putri Mina terlalu lelah dan masuk angin, untung tidak ada luka dalam, saya akan meresepkan obat untuk flu, untuk sekarang biarkan saja istirahat, pastikan mengisi perutnya saat Putri Mina bangun"

Semuanya lega mendengar apa yang dikatakan tabib, Mereka sangka Mina sakit parah. 

Kemudian tabib meminta Nayeon untuk duduk dan ia pun merawat lukanya, Nayeon menutup matanya, menahan rasa sakit yang menyengat saat lukanya dibersihkan dengan alkohol.

"Siapa yang melakukan ini?" Dubu bertanya.

"mereka Klan Black Falcon, Pangeran"

"Aku tidak akan pernah memaafkan mereka ..." gumam Dubu dengan marah.

Nayeon hanya menghela nafas sementara lengannya sedang dibalut perban.

"Beri tahu kami bila dia bangun," kata Ratu Myoui.

"Algesseumnida, Yang Mulia"

Nayeon menundukkan kepalanya sampai mereka meninggalkan ruangan, sekarang hanya dua orang. Dia hanya duduk di lantai di samping tempat tidur, menutupi matanya sendiri dengan tangannya.

"Ini semua salah ku...,"

.

.

.

[ Siang esok hari ]

Mina sedikit membuka matanya, lega ketika dia menyadari dia berada di kamarnya sendiri.

Apakah Chaeyoung dengan selamat sampai di rumahnya juga?

"Putri ... kamu baik-baik saja?" Nayeon memegangi tangannya saat dia berlutut di samping tempat tidur.

"saya.., umm"

"Kata tabib, Putri masuk angin, apakah Putri merasa tidak enak badan atau sakit?" Nayeon dengan cemas bertanya.

"Saya lapar..."

Nayeon dengan lega tersenyum, "Aku akan kembali, putri"

.

.

Dubu datang dengan beberapa pelayan untuk membawakan pesta kecil untuk adiknya yang lapar, Mina mengambil mangkuk yang lengkap dengan daging untuk Nayeon, tidak mau menerima 'Tidak' darinya, meskipun Naeyeon menolaknya berkali-kali, 

Dubu membuat ekspresi'ambil saja, Nayeon pun menerimanya dan pergi dengan sopan.

Sang Pangeran dengan tenang memperhatikan adiknya makan, senang melihat adiknya masih memiliki nafsu makan tersebut meski kejadian itu baru saja terjadi tadi malam.

"Dimana ayah?" Mina bertanya sambil ngunyah.

"Aku akan memberitahumu setelah kamu selesai"

Mina mempercepat dan menghabiskan makanannya dalam waktu singkat, menunggu kakaknya memberitahunya.

"Ayah sebenarnya sakit, kondisinya sangat buruk, tadi malam saat dia mendengar kamu diculik dia menggenggam dadanya dan pingsan," 

Mina berdiri dari kursinya, "Apa !? Bawa aku ke sana SEKARANG!"

"Tenangkan dirimu dulu, Mina"

"tolong bawa aku ke sana, hyung .."

Dubu menarik napas dalam-dalam dan bangkit dari kursinya.

.

.

[ di bilik Raja ]

"Putriku, hhhhh" Raja Myoui terkekeh lemah, melihat Mina baik-baik saja di depannya.

"jangan ketawa, istirahat saja," ucap Mina dengan nada datar, ia justru mengkhawatirkan ayahnya.

-

Dubu hanya berdiri di sana memperhatikan mereka sambil menahan air matanya.

ku melihat darah di telapak tangannya saat dia batuk, malam itu.

Tabib istana berkata Ayah menderita penyakit dalam yang sangat langka, obatnya belum ditemukan hingga saat ini. Sekarang semua tabib istana sedang bekerja untuk menyembuhkannya.

.

.

kita soulmate? | Michaeng ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang