Chapter 28 - naMi

257 49 0
                                    

[ di Taman Istana ]

Mina dan Nayeon bersama para pelayan berkebun, merawat tanaman dari belakang hingga depan. Tanaman stroberi terletak hanya beberapa meter dari pintu masuk. Nayeon melihat buah strawberry mini mini yang mulai tumbuh dan bertanya kepada Mina tentang hal itu, Mina pun dengan senang hati menjelaskan padanya tentang siklus buah stroberi.

Seorang penjaga berdiri di dekat pintu masuk dengan kepala menunduk, "Jenderal Mina, Raja Dubu ingin bicara denganmu"

Mina dan Nayeon mengikuti penjaga ke bilik Sang Raja, mereka masuk dan menyapanya. Terlihat Dubu yang sudah duduk manis menunggu mereka.

"Mina-ya, minggu lalu aku mengirim beberapa kelompok prajurit untuk berkeliaran di seluruh negeri hanya untuk melacak Klan Black Falcon, tadi malam aku telah menerima info lokasi tersembunyi mereka," Dubu menyebarkan peta dan menunjuk ke suatu tempat .

"Jadi apa rencanamu, hyung?"

"kami akan menyerang dan menyapu mereka, apakah kamu ikut?"

"iya, hyung"

Mereka berencana membawa lima ratus pasukan untuk menyergap Klan Black Falcon dan harus bermalam di hutan karena letaknya di belakang gunung Black Peak dekat sungai Loo Kim.

Jenderal Mina segera mengumpulkan lima ratus pasukan dan mengumumkan rencana penyerangan, meminta mereka untuk bersiap dan beristirahat lebih banyak untuk hari itu.

.

.

[ beberapa hari kemudian ]

Nayeon bertugas mempertahankan istana bersama dengan pasukan yang lain. Raja Dubu dan Jenderal Mina memimpin lima ratus prajurit dan pemanah ke barat. Mereka juga berkemah sementara setelah melewati gunung Black Peak untuk beristirahat di sore hari karena berencana menyergap dalam kegelapan.

Mina dan beberapa prajurit pergi ke depan untuk memeriksa klan Black Falcon. Mereka berbaring di lapangan rumput untuk melindungi Mina saat dia mengamati dan menghitung penjaga melalui teropong perunggu logam.

Mereka tengkurap sampai daerah aman dan lari kembali ke kamp mereka. Dubu membiarkan adiknya memimpin rencananya.

Mina menunjuk ke peta, "Jadi ada dua puluh enam penjaga di luar, pemanah akan bergabung denganku untuk membidik jauh setelah itu, beberapa dari kita akan mencuri pakaian mereka untuk masuk ke dalam, kita akan membuka pintu masuk setelah tiga puluh menit tepat"

Dubu menyilangkan lengannya sambil mendengarkannya, "Roger"

"oke, tiga puluh menit ... mulai dari sekarang ..."

Pasukan yang tersisa tinggal di kamp menunggu perintah Raja Dubu nanti dalam 30 menit.

Lima puluh pemanah mengikuti Mina untuk menyerang para penjaga, mereka membidik dengan sempurna sebelum melepaskan panah dan membunuh dua puluh enam penjaga.

25 pemanah tetap di belakang kayu dan sisa 25 pemanah ditambah Mina lari ke mayat yang tergeletak. Mereka melepas pakaian luarnya dan memakainya, membuang panah lalu membersihkan barang bukti. Menyeret semua mayat dan menutupinya dengan daun kering.

Sekarang, bagaimana cara masuk ke dalam?

Mina mengumpulkan mereka, "sekarang kalian semua membuat keributan. Mulailah bertengkar, buat keributan sampai seseorang keluar"

Mereka mulai berteriak dan bertindak, mencengkeram kerah baju orang lain dan berkelahi, menjadi kacau dan suara lebih keras.

Seorang penjaga Komando keluar dari pintu masuk, "Suara Apa Itu!?? Kalian smua gamau hidup lagi yA!?"

Berhasil! pintu masuknya terbuka!

Mina buru-buru lari ke pintu dan minta maaf "Maaf pak! Ini salah saya karena tidak bisa menenangkan mereka" 

"tunggu,.. hmmm.. kamu sangat asing, aku belum pernah melihatmu sebelumnya" Dia memiringkan kepalanya untuk memeriksa wajah Mina.

"Ini hari pertamaku di sini, pak!"

"siapa namamu?" tanya Komando.

Pikirkan sebuah nama, Pikir!!

"Namaku Nami, pak"

"Jika kalian bertengkar lagi aku akan memanggil ketua untuk membunuh kalian semua!!"

"maaf pak! kami tidak akan melakukannya lagi," teriak para pemanah.

"oke Nami, maaf aku tidak bisa mengenali kamu, tapi aku pasti akan mengingatmu, haha sampai jumpa besok~" Dia tersenyum genit pada Mina.

Eww... kamu bukan tipeku, 
"Hahaha, iya pak"

Tiba-tiba dia berlutut dan menyentuh tanah, "apa ini? Darah?"

hampir tiga puluh menit, aku harus cepat!

"ya pak, sepertinya ada yang berdarah" kata Mina polos.

Dia mengusap darah di ujung jarinya, "siapa yang berdarah?"

Mina mengambil pisau dari pinggangnya dan menusuk lehernya, "kamu, pak"

Darah mengucur dari lehernya, dia memegang dengan telapak tangannya dan menatap Mina, "k..-k ..- kamu..." Pak Komando jatuh ke tanah setelah tubuhnya mati melemah dan tak lama kemudian dia sudah tidak bernyawa.

Para pemanah kagum dengan aksi keren Mina dan semua orang berusaha tetap diam sambil menunggu yang lain.

.

.

kita soulmate? | Michaeng ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang