Chapter 18 - Takdir Nayeon?

326 47 0
                                    

[ Tempat Nererri ]

"Kado nya bagaimana? apakah putri lupa?" Nayeon nunjuk barang yang di bawa kemarin.

"astaga, saya lupa," Mina noleh ke Chaeyoung, "Chae, apa kamu sibuk hari ini? Aku mau mengunjungi Sana dan Jeongyeon sekarang"

"enggak kok, aku gak sibuk" Chaeyoung ambil topi petani lalu dibagikan, "nih, pake ini"

.

.

[ dalam perjalanan ]

Chaeyoung memperhatikan cara jalan nya Mina, ada yang lucu dari cara jalannya, Mina keliatan sangat nyaman jalan nya seperti itu walaopun dia seorang princess.

"makin ku liat, kamu makin mirip penguin, ㅋㅋㅋ"

"penguin lagi?" Mina menatapnya dengan tidak percaya.

"cara jalanmu," Chae terkikik,

"Ohhh.." Mina menyadarinya dan balik berjalan dengan sopan.

"tidak usah maksa, jalan seperti penguin juga gapapa," :)

Chaeyoung mencoba meniru cara Mina berjalan dan itu membuat Mina tertawa termasuk kedua pengawal di belakang mereka. 

"staph it, ㅋㅋㅋ" Mina menertawakan betapa lucunya Chaeyoung berusaha mirip berjalan seperti itu.

"ㅋㅋㅋㅋㅋ"

.

.

Mereka melihat sesosok tubuh yang tinggi saat mendekati toko buah, dia sedang berbincang dengan pasangan suami istri yang jual buah.

"Halo pangeran Tzuyu, kita berjumpa lagi" Chaeyoung menyapanya saat mereka sampai di toko buah.

"halo" Tzuyu sedikit menundukkan kepalanya.

Sana bingung, "Bukannya ambilbuahnya hari senin depan?"

"hahah, iya senin depan tapi hari ini Mina bawa sesuatu untukmu," kata Chaeyoung.

"Nayeon, antar barang nya kedalam," kata Mina, lalu Nayeon mendorong troli kayu ke depan.

Jeongyeon menghentikan troli kayunya, "Tidak apa-apa kamu bisa tinggalin di sini, biar aku saja, terima kasih banyak!"

Mata Nayeon membelalak saat melihat wajah Jeongyeon, "ka-, kamu ... apakah kamu ingat aku?"

"Tidak, tapi wajahmu memang terlihat familiar, apakah kita kenal?" Jeongyeon bertanya balik.

"Apakah kamu, hmmm, umm, apakah nama mu ada 'Yeon' di belakang?"

"Ya, nama saya Yoo Jeongyeon, kenapa?"

Nayeon menutupi mulutnya saat rahangnya jatuh karena kaget.

Dia masih sangat tampan meski 10 tahun telah berlalu.

"Apakah kamu kenal saya?" Jeongyeon bertanya lagi.

Nayeon sadar kalau semuanya sedang memperhatikannya, "tidak, kurasa aku salah orang, maaf"

"Tidak apa-apa, membuat kesalahan itu normal" Jeongyeon memberinya senyuman hangat.

aduh, senyuman nya... waktunya yang tidak pas, fokus Nayeon fokus!! 

"Terima kasih" Nayeon hanya tersenyum kecil padanya dan berjalan pergi, sedikit membungkuk ke Tzuyu sebelum dia pergi ke Mina, Dia melihat sayatan seperti irisan pisau di pipinya.

"maaf untuk mengatakan ini, tapi tolong rawat luka di pipi anda kalau tidak, nanti mungkin bisa berbekas"

Tzuyu mengerutkan keningnya, "kamu bisa melihat luka itu?" Tzuyu pun mulai memeriksa wajah Nayeon, dan melihat garis merah yang sama dengannya juga.

Nayeon sekarang memperhatikan baik-baik pipi Pangeran di depannya, itu bukan luka...warna merahnya berbeda,,

Tzuyu masih menatapnya dengan tajam, "Jangan Harap, aku mungkin soulmatemu tapi aku tidak akan ada hati untuk mu," ucapannya sedingin es, dan suara sangat rendah hanya cukup untuk terdengar Nayeon. 

Nayeon mematung dan melihat ke bawah, kata-kata yang keluar dari mulut Tzuyu entah bagaimana terasa perih.

"Aku akan pulang, bye!" Tzuyu pergi begitu dia melambai.

"Bye Tzuyu!" kata semua orang kecuali Nayeon.

"Putri Mina, terima kasih banyak, aku tidak tahu bagaimana untuk membalas kebaikanmu" Sana tersenyum dengan ekspresi malu-malu.

"Hahah, jangan khawatir , tidak apa-apa, aku hanya ingin memberi sebagai ucapan selamat" Mina tertawa canggung, dia juga pemalu.

"sekali lagi, terima kasih" Sana sedikit menundukkan kepalanya.

.

.

Saat mereka berjalan kembali ke istana untuk mengambil kudanya, Mina memperhatikan pengawal pribadinya tidak terlihat baik.

"Nayeon, kamu baik-baik saja?"

"jangan khawatir putri, aku baik-baik saja" Nayeon memalsukan senyum padanya.

"Aku tahu kamu bohong, katakan padaku, siapa pelaku nya, Jeongyeon? atau Tzuyu? Kamu baru saja berbicara dengan mereka" kata Mina.

Chaeyoung diam-diam menguping sambil berjalan.

Nayeon menghela nafas, "dua-duanya ..."

"mereka berdua!?" Michaeng kaget.

"bisakah kita membicarakannya nanti?" Ekspresi wajah Nayeon membuat Mina mengiyakan, namun Chaeyoung kecewa karena tidak bisa mendengar gosip nya.

.

.

.

[ di Istana Kerajaan Son ]

"Akankah klan BlackBird itu datang dan menyerangmu lagi?" Chaeyoung bertanya sambil menggenggam tangannya.

Mina tersenyum karena lucu, "Hahah,  klan Black Falcon, Chae"

"ooh, klan Black Falcon" gumamnya.

"jangan khawatir, saya rasa mereka tidak akan menyergap di siang hari"

"Tolong jaga dirimu penguinku, sampai jumpa kalau aku melihatmu lagi," *chu

"Chaeeee, jAnGAN sEMbarANG cIUM Pipi oRANG!" Dia mendapat ciuman di pipinya, dan itu membuatnya malu karena ada Nayeon di samping mereka.

"Hahahah, aku akan berpura-pura tidak melihatnya" kata Nayeon menggoda, dia menutupi matanya, meski merasa sedih karena kejadian tadi, dia tidak bisa menahan tawa pada keduanya, dan itu sedikit menenangkan perasaannya.

"putarlah tubuhmu, Nayeon," kata Mina lalu melihat ke arah Nayeon untuk memeriksa apakah dia berbalik atau tidak.

"Ne~" Nayeon putar badan nya sambil menahan tawa.

Mina menoleh balik dan Chaeyoung sudah tersenyum lebar untuknya, Mina balas senyum lebih lebar padanya dan hanya mengacak-acak rambut anak mungil itu, "sampai jumpa, kalau aku melihatmu lagi juga"

Chaeyoung menarik Mina ke pelukannya, memberikan pelukan yang erat karena nanti dia akan merindukannya, cepat atau lambat. 

Mina merasakan kenyamanan dalam pelukan hangatnya dan dia pun membalas pelukannya, "menurutku kamu sangat cocok jadi gulingku," bisiknya sambil senyum-senyum.

Chaeyoung uwu-ed, "Hehehe, aku anggap itu pujian ya," dia mundurkan kepalanya dan mencium hidungnya.

Mina merasa geli di dalam dadanya, dia lepas dari pelukan nya, "oke itu saja," Mina jalan pergi lalu naik kuda nya, dan pipi nya masih keliatan merah.

Chaeyoung sangat menyukai reaksi setiap kali Mina mendapatkan kasih sayang darinya, sisi Mina yang lucu, pemalu dan ngambek-an. Tapi setelah ini, dia tidak bisa melihatnya untuk jangka waktu yang bisa di bilang lumayan lama.

.

.

kita soulmate? | Michaeng ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang