Chapter 38 - berbeda

210 44 1
                                    

1 tahun telah berlalu.

-

Sejak hari itu, Mina telah banyak berpikir, Sekarang dia bahkan tidak peduli lagi, ketika Raja Kim berkunjung ke Kerajaan Myoui, dia hanya akan memalsukan senyum ketika dia datang, berpura-pura dia tidak tahu apa-apa.

Karena konflik internal yang tiba-tiba, dia juga lebih jarang berbicara dengan kakaknya.

Selain itu, Mina masih seperti biasanya mengurus taman, melatih prajurit, berkemah luar saat misi pertahanan seperti sebelumnya tanpa masalah,

masih Jenderal Mina yang sama, tapi Myoui Mina yang berbeda.

Nayeon tidak berani bertanya walopun dia sangat sangat ingin menanyakan kenapa, dia berharap Mina bisa bercerita semua padanya tanpa Nayeon minta, tapi itu tidak terjadi setelah jangka waktu yang lama. Mina sendiri pu tidak ingin membuat Nayeon khawatir, karena dia yakin itu bisa dia tangani sendiri.

.

.

- - - - - -

Tidak ada yang tahu keberadaan Klan 'Back Falcon' tapi ada rumor yang tersebar tentang mereka,

Klan 'Black Falcon' telah bergandengan tangan dengan Kerajaan yang kuat yang membuat Mina menjadi cemas ketika dia berkeliaran di sekitar meskipun ada Nayeon mengikutinya kemana-mana.

Mina bersyukur memiliki Nayeon di sisinya, Nayeon lebih seperti ibunya daripada ibu kandungnya.

Orang yang menggendong Mina karena ia jatuh dan menangis saat masih kecil,
Yang menegur nya,
Yang mengajarinya mempelajari sikap,
Yang mengajarkan ilmu pedang dan memanah, adalah Nayeon selama ini.

.


.


.

~ ~ ~

Seorang anak laki-laki berdiri dengan kedua kakinya, perlahan-lahan mengambil langkahnya dan berjalan dengan goyah sampai dia mencapai dan jatuh ke lengan Jeongyeon.

"Waah, uri Ryuto akhirnya bisa jalan!" Sana memeluk mereka.

Beberapa detik pelukan keluarga membuat anak itu tertawa lepas seperti berada di bulan yang sangat menyejukkan hati Jeongyeon.

"Aku sudah menyiapkan sarapan, ayo makan" Sana beranjak berjalan ke meja.

"baba" (papa) Ryuto mengangkat kedua tangannya meminta Jeongyeon untuk menggendongnya.

Jeong nyengir dan mengangkatnya tinggi-tinggi yang membuat Ryuto tertawa lagi, si kecil sangat suka digendong, apalagi saat Jeongyeon melemparkannya ke udara dan mengetahui dia akan jatuh ke lengan Jeongyeon lagi.

Ryuto duduk manis dengan senyuman yang lebar, menunggu ibunya memberinya makan, Sana sengaja memainkan sendok seperti pesawat, "AaaaAaa ~" Ryuto membuka mulutnya dan memakannya, lalu tersenyum lagi.

"aku juga, aku juga, AaaaAa~" Jeongyeon membuka mulutnya.

"Ya ampun, kamu bukan anak kecil, Jeongyeon, ㅋ ㅋㅋㅋ" Sana terkekeh dan menyuapi Ryuto lagi.

"yiiii!!! aaooooEEE!!" Ryuto marah pada Sana, menarik lengan ibunya sambil menunjuk ke arah Jeongyeon agar ibunya menyuapi ayahnya.

"Sejak kapan Ryuto sangat menyukaimu, ya? huuuu Aku cemburu, hahahah"

"hehe, siapa tahu" Jeongyeon terkekeh.

Sana menyuapinya, "AaaaAaa"

Jeongyeon dengan senang hati membuka mulutnya, "aaa...ummmm, yummy ~ masakanmu adalah masakan yang terbaik di dunia"

"kamu bilang itu hampir setiap hari, aku udah dengar cukup banyak, telingaku bisa copot dengar kata yang sama terus"

Jeongyeon dengan menggoda tersenyum padanya, "oh, benarkah? Meskipun aku mengatakannya hampir setiap hari tapi pipimu sangat merah kayak apel, ㅋ ㅋㅋㅋ"

Sana menendang kakinya sebelum memberi makan Ryuto lagi, "bisakah kamu makan saja? Atau ku ambil kembali makananmu"

(hahahah)

Ryuto tidak mengerti, dia hanya tertawa gembira bersama mereka, tawa lucunya tak pernah gagal meluluhkan hati dua orang disampingnya.

*Knock knock

"iya sebentarrr!

Jeongyeon meletakkan mangkuknya dan jalan ke pintu untuk menyambut tamu di balik pintu.

Nererri menundukkan kepalanya, "maaf mengganggu pagi mu"

"hahah ngga kok, tunggu sebentar ya" Jeongyeon mengambil keranjang di sekitar kotak buahnya, "ini ya, stroberinya"

"Terima kasih dan ini surat balasan dari putri Chae" Nererri memberinya surat setelah memeriksa beberapa surat dari tangannya.

"ㅋㅋㅋ, Chaeyoung hanya bisa mengobrol dengan Mina dan yang lainnya lewat surat ya?" tanya Jeongyeon.

"ya, itulah kenapa kamu harus sering-sering datang ke istana," :)

Jeongyeon terkekeh, "hahahah, jika itu perintah dari Kerajaan, tentu aku akan lebih sering pergi"

.

.

.

kita soulmate? | Michaeng ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang