Chapter 15 - Black Falcon

309 57 2
                                    

[ Istana Kerajaan ]

Nayeon mendekati mereka saat mereka tiba di istana, "Tuan putri, Raja ingin berbicara denganmu"

Pengawal pribadinya Chaeyoung juga datang menemui mereka.

Mina menoleh dan berpikir sesaat, "Kurasa kamu bisa pulang sekarang, Chae" 

"Iya sudah larut, oke kalau begitu ayo Nererri" ucap Chaeyoung kepada pengawal pribadinya.

"ya putri" Nererri menundukkan kepalanya.

Nayeon hampir panik, "oh maaf putri, Raja ingin bicara dengan kalian berdua"

"kami?" Mina bingung.

.

.

[ di bilik Raja Myoui]

Kedua nya tiba dan menyapa Raja Myoui dengan hormat dan sopan sebelum duduk di kursi yang telah di siapkan.

"Putri Chaeyoung, apakah kamu bersenang-senang dengan Mina hari ini?" tanya Raja Myoui.

"ya, Yang Mulia," :D Chaeyoung membuat wajah yang cerah pada Mina.

Raja Myoui tertawa kecil, "Saya senang mendengarnya, hoho, Mina kamu antar dia pulang ya? udah gelap dan mereka hanya berdua saja, kamu kan sangat pandai bertarung, kamu pasti bisa melindungi mereka"

"saya?" Mina dengan bingung menunjuk dirinya sendiri.

"Putri Chae, apakah kamu keberatan jika Mina mengantarmu kembali ke rumahmu?" Raja Myoui bertanya pada Chae.

"Tidak, Yang Mulia," kata Chaeyoung, menundukkan kepalanya.

"Oke, beres, sekarang pergi, sana" Raja Myoui mulai mengusir mereka.

"eh?" Mina masih error

"Hayuk" Chaeyoung meraih tangan Mina dan pergi.

.

.

[ di luar ]

"jadi sekarang aku akan pergi ke Kerajaan Son ???" Mina dengan bingung menatap Chae.

"Iya?" Chae dengan polos menjawab.

"okeyyy"

Mereka berjalan ke pengawal mereka yang menunggu di luar area Raja,

"Nayeon, malam ini kita akan menginap di Kerajaan Son, persiapkan barang-barangku, jangan lupakan hadiah nya juga"

"Algesseumnida, putri" Nayeon pergi begitu dia menundukkan kepalanya, Nerreri mengikuti.

"Hadiah?" tanya Chaeyoung penasaran.

"Umm, ini bukan untukmu, jangan menyanjung dirimu sendiri, Hahahah"

"Owh, kupikir kamu akan memberiku sesuatu" nada kecewa Chaeyoung.

"Dan kukira 'aku sudah membelikanmu jepit rambut," kata Mina sarkas.

"Hehe," Chaeyoung menggaruk kepalanya, "maaf, Bu"

(keduanya saling tertawa sambilan siap-siap)

.

.

[ Gerbang Timur Kerajaan Myoui ]

Empat dari mereka segera berangkat setelah mereka menyiapkan kudanya, Mina membawa tabung anak panah di punggungnya serta pisau mini di dalam saku pergelangan kakinya, hanya untuk mempersiapkan seperti 'sedia payung sebelum hujan'

Di tengah perjalanan, matahari telah terbenam dan jalan nya semakin gelap dari sebelumnya, Nayeon dan Nerreri menyalakan obor api untuk menerangi jalan, dan dengan hati-hati menunggangi kudanya. Begitu sunyi sehingga mereka hanya bisa mendengar suara langkah kuda, gerobak kayu dan suara serangga di hutan.

"Hari mulai gelap, harap fokus ke depan," kata Mina dengan wajah datar.

"Baik putri," kata Nayeon dan Nerreri.

"Tidak ada apa-apa di depan, hanya jalan kosong," komentar Chaeyoung.

"kamu tahu, kami mungkin akan disergap jika tidak berhati-hati dan kita berada di sini di hutan, hewan liar mana saja bisa menyerang dan memakan mu, Kamu mau jadi makan malam nya mereka?" Arah mata Mina masih tetap sama, melihat ke depan.

Chaeyoung menoleh ke kiri, "Maksudmu camilan tengah malam?"

Chaeyoung tertawa pada lelucon nya sendiri tapi Mina mukanya masih datar, "Aku serius Chae"

"kenapa serius amat? Hari sudah mulai gelap jadi mereka harus tidur daripada makan malam saat ini" Chaeyoung terkekeh lagi, Mina menghela nafas tapi sedikit tersenyum mendengar lelucon nya.

(suara semak-semak)

Mina memperhatikan suara kecil itu, segera menarik anak panah dari tabungnya dan mencoba mencari sumber suara itu.

Chaeyoung sedikit kaget, "Ada apa, Mina?"

"Sssh, kudengar ada gerakan" Mina masih membidik ke suatu tempat menunggu suara lain.

Nayeon dan Nerreri menghunus pedang dan mempertahankan posisi nya.

(suara semak-semak)

Mina melepaskan anak panah ke arah Chaeyoung dan panah itu meluncur di belakang punggung Chaeyoung.

'Agh!' erangan terdengar dari semak-semak.

Kami disergap !!?

Sebuah bayangan gelap melompat ke atas Mina, dan keduanya jatuh, Dia dengan paksa mendorong pisaunya untuk menusuk nya sementara Mina menahan dengan kedua tangannya, Nayeon melompat turun dari kudanya dan berlari untuk menendang keras ke arah penyerang tak dikenal itu lalu menusuk perutnya sebelum dia sempat menyerang kembali. 

(suara semak-semak)

Chaeyoung merasakan sedikit sakit di bahu kirinya dan bertanya-tanya kenapa. Mina terus menarik anak panah dan melepaskannya secepat mungkin ke beberapa sumber suara, tangannya sedikit gemetar untuk melawan rasa sakit di lengan kirinya akibat terjatuh tadi.

Setelah beberapa menit terdiam, mereka mulai mendekati masing-masing mayat di atas tanah, membuka topeng mereka, tetapi wajah mereka tidak dapat dikenali, Mina melihat 'Falcon' tersulam di kain mereka.

Tujuh, Untungnya hanya tujuh orang yang mereka kirim.

"mereka klan Black Falcon, Ayo cepat pergi ! secepat nya," kata Mina serius, dan langsung melangkah ke arah kuda.

Mereka naik kuda masing-masing dan bergegas ke Kerajaan Son secepat mungkin.

.

.

[ Istana Kerajaan Son ]

Mereka tiba di istana dengan selamat, Chaeyoung tidak ingin mengganggu siapa pun, tidak memberi tahu ayahnya sekarang karena sudah larut, semua orang harus istirahat saat ini. Nayeon dan Nererri permisi dan pergi membawa kuda-kuda itu ke kandang. 

Kemudian Nayeon mencuci darah dari pedangnya, dia menatap pedang itu dan menghela nafas saat dia mengelapnya. Ada sesuatu dalam pikirannya, mengganggunya atau hanya khawatir?

-- -

"Tidurlah di tempatku, Mina~ tidur denganku," kata Chaeyoung polos.

A-apa? tidur bersama???

"K-kenapa harus saya?" Mina tergagap, pikirannya kacau.

"Ya, umm, bagaimana jika kamu atau aku disergap lagi? Kan dua memiliki kesempatan hidup yang lebih baik daripada satu" Chaeyoung secara acak mengatakan itu, awalnya ga ada pikiran seperti itu, hanya ingin bersama Mina semalaman.

Mina pikir sebentar "Hmm .., masuk akal"


kita soulmate? | Michaeng ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang