Chapter 41 - Fool

204 45 0
                                    

Hujan yang deras pun menjadi gerimis seiring waktu berjalan, ketika Nayeon dalam perjalanan kembali ke kamar Mina, dia masuk ke dalam namun tidak ada kehadiran sang Putri,

jadi ia pergi, mencari Mina

???

Nayeon berlutut untuk memeriksa noda merah di tanah. Warnanya merah yang telah samar karena bercampur darah dengan hujan.

??? darah?! Putri Mina berdarah!?

Mengamati di sekitar tempat ditemukan darah, Nayeon mengikuti jejak darah yang samar itu dan membuatnya sampai ke kamar Dubu.

.

.

[ Ruangan Dubu ]

Nayeon jalan bolak-balik di sekitar noda darah, dia tidak tahu di mana darah itu berlanjut, dia mulai panik.

Haruskah saya bertanya pada Raja?

"kamu tidak bersama dengan adikku!?" sebuah suara terdengar di belakangnya.

Nayeon berbalik, langsung membungkuk dengan sopan, "Maafkan saya, Yang Mulia, sebenarnya saya sebenarnya ingin menanyakan pertanyaan yang sama"

Dubu memerintahkan penjaga untuk mencari Mina, semua orang mulai mencarinya, sampai ibu mereka datang ke kamarnya untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Nayeon pamit untuk mencari Mina, dia mengikuti jejak darah, langkah demi langkah, ia terus bertanya-tanya bagaimana Mina bisa berdarah tiba-tiba.

jalan lain? bukan nya ini jalan ke taman istana?

*terkesiap* kenapa aku tidak memikirkannya !? Nayeon lari secepat mungkin ke taman istana dengan noda darah yang memimpin jalan,

berharap dia bisa menemukan Mina di sana.

.


.

[ di taman istana ]

Nayeon menggoyang bahu Mina yang tak sadarkan diri di lengannya, "Mina! Mina !! Putriii!!"

tiada melihat adanya respon, Nayeon panik dan khawatir, lalu mencoba mengangkatnya, menggendong Mina dan buru-buru meninggalkan taman.

.

.

[ di kamar Mina ]

Nayeon berdiri jauh dari mereka, hanya tabib Istana, Dubu dan ibu mereka di sisi Mina.

"anak ini, selain jago bertarung, dia hanya membuatku pusing" Ibu menggelengkan kepalanya.

"Adikku tadi berdarah, bisakah tabib mengobati lukanya?" tanya Dubu khawatir.

"baik, Yang Mulia, dia memang kehilangan banyak darah yang menyebabkan tekanan darahnya sangat rendah, tetapi... saya tidak bisa menemukan luka atau sumber perdarahannya," kata tabib itu.

???? Dubu kembali bingung lagi

.

.

[ Keesokan harinya ]

Ini adalah hari dimana Mina akan pergi ke Kerajaan Son jika dia belum membaca surat itu.

[ Pagi hari ]

[ Siang hari ]

Bukan karena Mina belum sadar, dia hanya tidak ingin bicara dengan siapapun. Menutup mata dan berpura-pura masi tidur. dia tau Nayeon didalam di kamar sepanjang hari.

. . .

Pikirannya kosong, tapi air mata terus mengalir dari matanya yang tertutup. dia menguatkan rahangnya, berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengeluarkan suara,

Nayeon bisa mendengar isaknya yang begitu kecil, ia segera bangkit dan pergi ke sisinya, "putri Mina? Anda sudah bangun?"

Mina mulai menangis, Nayeon tidak tahu harus berbuat apa, "kenapa? Apa yang terjadi? Apakah masih sakit? Putri berdarah kemarin, berdarah lagi?"

iya... sakit... sekali, hatiku masih berdarah... Nafas Mina mulai tersendat, "t-tinggalkan aku ... s-sendiri ..." Dia membalikkan tubuhnya ke sisi lain.

Nayeon menghela nafas, "Saya tidak akan meninggalkan Putri, tolong jangan hiraukan saya, menangislah semaumu, putri, saya akan menunggumu selama apapun itu..."

Mina mengabaikan dan masih menghadap ke dinding, Nayeon mengerti, dia keluar dari kamar dan duduk di dekat pintu. Dimana ia masih bisa mendengar isak tangisnya yang semakin keras setelah Nayeon meninggalkan kamar, yang bisa dilakukan Nayeon hanyalah bersabar dan menunggu.

- - - -

Setelah semua bukti itu, Mina masih menemukan dirinya menyangkal fakta pengkhianatan, dia masih merasa bahwa di lubuk hatinya, cinta pada Chaeyoung masih ada, meskipun red string di clavicle-nya telah lenyap tanpa jejak,

aku mencintaimu Chae, tapi... kamu tidak mencintaiku...

bodohnya aku

.


.

Karena tangisan yang berlebihan dan lama, akhirnya Mina tertidur, Nayeon perlahan memasuki kamar dan mendengar dengkuran lembut dari samping tempat tidur, tidak berani membangunkannya untuk obat dan makanan walaupun Mina belum makan sama sekali.

*ketukan ringan

Apakah Dubu datang pada waktu yang tepat atau salah? Dia adalah salah satu orang yang tidak ingin dilihat Mina, tetapi Dubu ingin bertemu dengannya. dan sekarang Mina sudah tertidur, Dia hanya bisa bertanya pada Nayeon tentang kondisinya.

.


.

Malam berlalu begitu saja, Nayeon tidur di kamar Mina lagi, tidur dengan posisi duduk sopan yang tidak nyaman, dan akhirnya tidurnya tidak nyenyak, tidak masalah baginya, yang penting hanyalah Putri Mina.


kita soulmate? | Michaeng ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang