Chapter 11 - Pemanah Myoui

387 72 0
                                    

Tentara Kerajaan Myoui telah berangkat ke selatan, menunggang kuda tanpa henti sepanjang hari. Butuh waktu beberapa malam untuk sampai karena jaraknya yang cukup jauh, lebih dari 200 km.

Saat matahari berganti dengan bulan, mereka menetapkan base camp sementara untuk beristirahat setiap malam dalam perjalanan.

Di hari terakhir sebelum perang, Mina merasa lucu dengan dirinya sendiri.

aku takut jika sesuatu terjadi pada ku,  nanti akan menyesal karena tidak membalas surat ini. 

hmmm... sangat tidak biasa bagi ku, tetapi akan ku lakukan!

Mina memerintahkan seorang prajurit  mengirimkan surat esok pagi, surat yang telah diikat untuk Putri Kerajaan Son yang namanya Chaeyoung. Karena jaraknya lumayan jauh, mungkin butuh tiga atau empat hari untuk dikirim.

.

.

Pasukan Myoui tinggal di selatan sehari sebelum hari diisukan musuh akan menyerang.

Mereka mulai melakukan latihan formasi pertahanan selama setengah hari, mereka bersemangat karena akhirnya dapat bertarung seperti lelaki tangguh yang mampu mempertahankan negara, dari semua kerja keras berlatih meskipun mereka tahu mereka bisa mati di medan perang.

-

Keesokan harinya, Pasukan tak dikenal datang seperti segerombolan lebah yang terdiri dari seribu tentara, siap untuk menyerang, tetapi pasukan Myoui memiliki jumlah lebih banyak sekitar 500 daripada mereka dan sudah dalam formasi teratur sebelum mereka datang untuk menyerang.

Raja Myoui menghunus pedangnya dan memberi isyarat kepada kedua prajurit tersebut, Kemudian mereka memukul bedug besar dan meniup tanduk sebagai tanda agar semua prajurit mulai menyerang.

Tiga ratus pemanah Myoui di belakang tentara perisai melepaskan panah ke depan tinggi-tinggi, melayang sebelum mendarat dan membunuh beberapa barisan depan musuh.

Perang telah dimulai, Mina tetap terlindungi di belakang tentara perisai, dia perlahan-lahan bergerak dengan kuda putihnya yang berlapis baja, dan Mina menarik panah dari tabung panahnya, mengarah ke komandan musuh yang mengamuk di tengah medan perang membunuh banyak dengan pedang. 

Butuh beberapa saat bagi Mina untuk menembak panahnya, karena musuh sedang menunggang kudanya dengan cepat, mengayunkan pedangnya.

.

.

.

JLEB!

Panah menembus tangan kanan komandan musuh yang membuatnya mengerang dan menjatuhkan pedangnya, gerakannya terbatas. Mina menarik anak panah lagi dan membidik hatinya. Membunuhnya dalam sekejap dan terlihat jatuh dari kudanya.

Mina mulai menembakkan panahnya ke arah tentara musuh sambil melaju dengan kudanya karena misinya sudah selesai, Letnan musuh itu tumbang dalam waktu singkat setelah 1vs1 dengan Raja Myoui, walaupun dia sudah tua tapi dia masih bisa bertarung dengan profesional.

-

Pasukan Myoui menang, Kota selatan mengadakan pesta dengan daging dan bir yang berlimpah untuk tentara Myoui karena telah mempertahankan kota selatan.

Semua prajurit yang lelah mulai mengisi perut mereka dengan daging-daging itu kemudian bersorak dengan bir dan mulai mabuk saat menghadapi emosi mereka, beberapa mulai menangis pelan.

Meskipun mereka memenangkan pertarungan itu, tetapi beberapa dari mereka kehilangan teman karena pertumpahan darah dan mereka tidak bisa begitu saja menangis di pesta kemenangan.

Karena ini adalah perayaan, bukan pemakaman.

Mina duduk sebelah Ayahnya dan melihat mereka yang diam-diam menangis.

Pasti sulit bagi mereka, kehilangan teman. Bagaimana jika aku mati hari ini, akankah Chae menangis seperti mereka juga?

... apa yang ku pikirkan?

apa yang terjadi padaku? kenapa selalu Chaeyoung Chaeyoung dan Chaeyoung? kamu selalu masuk ke pikiranku tanpa izin!

tidak sopan !

kita soulmate? | Michaeng ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang