"Wonwoo."
Bibirku bergetar saat memanggil namanya. Tapi pria berpostur bak model itu terus berjalan seakan suaraku hanya semilir angin yang tidak sempat melewati telinganya. Akhirnya, aku berlari. Beberapa orang mulai menaruh perhatian padaku dan dirinya. Tidak heran. Nama Wonwoo memang memiliki sejumput bubuk sihir di kampus. Selain nama, wajahnya pun diagung-agungkan sampai menjadi sampul brosur kampus agar anak-anak sekolah tertarik masuk ke kampus kami. Apakah aku boleh menyebutnya Catfishing? Ya, meski bukan maksud pribadi pria itu, sih.
"Jeon Wonwoo!" Kali ini aku memanggilnya lantang. Bahkan aku sengaja menarik tali tas selempangnya sampai langkah pria itu terpaksa terhenti.
Tentu saja aku berhasil dan ia berbalik, menghujaniku dengan dua sorot mata tajam yang seakan siap menghunusku kapan saja. Jantungku sudah berdegup tidak keruan daritadi dan sekarang rasanya mau meledak. Semoga saja aku masih hidup setelah ini.
"J-Jeon Wonwoo." Kataku agak terengah-engah. Aku yakin bukan karena lelah mengejar langkahnya yang besar, tapi karena degupan jantungku!
Wonwoo, manusia berkemeja putih itu tidak mengucapkan apa-apa. Matanya masih menatapku tajam. Ah... sial. Kalau begini aku harus to the point, mengungkapkan maksudku.
"Aku suka padamu."
Damn.
"Aku suka padamu, Jeon Wonwoo." Kataku sekali lagi dengan artikulasi yang lebih jelas.
Akhirnya kalimat itu meluncur indah dari mulutku. Selama beberapa saat kami bertatapan, aku memberanikan diri untuk membalas tatapannya yang masih tajam. Wajahnya tidak memberikan ekspresi berarti, tapi masa bodoh. Aku sudah tidak peduli, yang penting aku sudah mengungkapkan perasaanku kepadanya.
5 detik.
10 detik.
15 detik berlalu. Kami masih bertatapan. Bisik-bisik mahasiswa di koridor gedung perkuliahan terdengar mulai terdengar. Ada yang memanggilku gila, bodoh, tak tahu malu... ada juga yang memujiku dengan sarkas. Hahaha. Aku tahu apa yang aku lakukan jadi suara itu hanya seperti angin lewat.
"Tasku." Wonwoo berkata dengan suara beratnya. Aku terkejut. Refleks aku melepas tali tasnya dan pada saat itu juga Wonwoo berbalik meninggalkanku berdiri di koridor seperti tidak ada hal penting yang terjadi.
Aku mematung di koridor, memandang Wonwoo yang menghilang menuruni tangga. Begitu jiwa dan kewarasanku kembali, aku melongos. Sialan. Jeon Wonwoo memang manusia es seperti yang disebut-sebut orang. Gilanya lagi aku menyukai manusia seperti itu.
"Woahhh Hwang Yi Hyun!"
"Iya, panggil saja aku bodoh!" Aku berseru pada Kwon Soonyoung, teman kelasku yang daritadi bersembunyi di balik pintu kelas saat aku menyatakan perasaan kepada Wonwoo. Ketika Wonwoo pergi baru dia berani mendekat.
"Nggak... kau keren! Keren sekali!"
Cih.
"Sudahlah. Ayo kita makan! Aku lapar." Kataku sambil menggaet tangannya. Menariknya dengan paksa ke kantin kampus, sekalian berlari dari tatapan tidak menyenangkan yang ku dapat dari beberapa orang di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch You Until I Can [Complete]
FanfictionHwang Yi-Hyun menyatakan cinta pada Jeon Wonwoo!