34

1.2K 185 4
                                    

"Kalau kau tidak suka dengan Daniel Daniel itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau kau tidak suka dengan Daniel Daniel itu... nomornya di-block saja."

Aku terkesiap, mengalihkan pandangan dari luar jendela yang memperlihatkan kerlap kerlip lampu di sepanjang jalan Busan yang masih ramai di malam hari, ke Wonwoo yang sedang menyetir di sampingku. Thanks to Jun dan teman-temanku yang kelelahan sehingga memilih duduk di kursi belakang untuk berbaring, jadi aku harus duduk di samping Wonwoo untuk menjadi navigator menuju tempat penginapanku.

"Eh? Block?"

Wonwoo mengangguk, ia memperbaiki kacamata dan menatap lurus ke jalanan. "Kau kelihatan tidak nyaman dengan penjaga pantai itu."

Napasku terhela panjang. Wonwoo benar. Aku hanya tidak nyaman setelah Daniel menggombali dan meminta nomorku di depan teman-temanku, termasuk Wonwoo--orang yang sudah ku taksir sejak beberapa bulan ini. Tapi, pria itu baik dan terima kasih karenanya aku bisa selamat dari pria hidung belang di pantai.

"Tapi kalau kau suka, sih, nggak masalah."

"Nggak!"

"Sstt..." Wonwoo menutup mulutnya, melirik ke kursi belakang, memastikan tidak ada yang terbangun.

"Sorry. Tapi aku nggak suka sama dia." Kataku sedikit merangut, memainkan seat belt yang terpasang di dadaku.

"Aku tahu."

"Tapi dia baik, sih."

"Aku nggak ingin tahu soal dia baik atau jahat. Yang jelas kalau kau memang tidak nyaman, ya block saja."

Kepalaku bergerak ke atas dan ke bawah, refleks dengan titah Wonwoo yang tegas. Pria itu masih fokus menyetir dan aku memandangnya penuh tanya.

"Kenapa?" Tanyanya sadar ku perhatikan daritadi.

"Aku menyukaimu."

Wonwoo sempat terkejut, ia terdiam selama beberapa saat lalu berkata. "Aku tahu."

"Aku makin menyukaimu, Jeon Wonwoo." Ucapku sekali lagi dengan senyuman yang lebar. Wonwoo menggaruk tengkuknya, ia menggulum bibir, menggerakkan setir kemudi ke kiri jalan, berbelok menuju kawasan yang tidak asing bagiku selama di Busan.

"Penginapan kalian sebelah mana?"

"Kiri jalan." Aku menjawab sambil menunjuk ke kiri. Ia mengangguk patuh, memelankan laju mini bus yang ia kendarai.

"Kalau sudah dekat bilang." Titahnya yang ku balas dengan anggukan.

"Wonwoo." Panggilku kemudian, sesekali memperhatikan jalanan karena kami akan tiba di penginapan sebentar lagi.

"Ya?"

"Besok kau mau ke Bosu Dong, kan?"

"Kau mau?" Ia bertanya balik membuat hatiku mengembang saking senangnya.

Catch You Until I Can [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang