36

1.3K 186 7
                                    

"Kalian mau istirahat, nggak?"

Aku memandang Daniel di sebelah kiriku, pria itu tengah mengemut permen, berjalan santai memasuki gang yang makin ramai dengan penjual buku. Aku sebenarnya senang sekali ke Bosu-Dong, bau buku tua menyeruak di mana-mana, membuat suasana lebih romantis dengan penerangan yang temaram karena langit makin kelabu. Sayangnya aku sudah tidak berdua dengan Wonwoo. Suasana romantis itu jadi berkurang karena kehadiran Daniel.

"Kau mau istirahat, Yi Hyun?" Kali ini Wonwoo bertanya santai. Ia tidak melihatku sama sekali, kedua matanya memperhatikan buku-buku yang disusun sembarangan oleh pemilik toko di sisi jalan.

"Boleh."

"Bagus!" Daniel menepuk tangan. "Kalian harus mampir ke cafè terkenal di Bosu-Dong!"

"Woorigeulbang?"

Daniel membulatkan mata, ia berjalan lebih cepat dan berbalik tepat di hadapanku. "Kau tahu!?"

Aku mengangguk dengan kikuk. "Aku... searching semalam."

Ia lalu menepuk tangan, tiba-tiba menarik tanganku. "Bagus! Ayo ke sana!"

"Yaa!"

Langkahku sempat bergerak, terpaksa mengikuti Daniel yang ingin berlari tapi ia terhenti karena tangan kananku ditahan oleh Wonwoo. Aku meringis, memandang Daniel dan Wonwoo bergantian.

"Nggak perlu berlari." Titah Wonwoo membuat Daniel mengangkat kedua tangannya ke udara setelah melepas tanganku yang ditariknya tiba-tiba.

"Sorry." Ucap Daniel kikuk.

Aku hanya bisa menghela napas dan memundurkan langkah agar bisa lebih dekat dengan Wonwoo. Entah mengapa aku makin tidak senang dengan Daniel. Tingkahnya berbeda, tidak seperti di Haeundae saat ia menyelamatkanku. Atau mungkin aku terlalu naif, berpikir kalau setiap penjaga pantai adalah orang yang gentle?

"Ayo! ke Woorigeulbang!" Seru Daniel penuh semangat. Ia berjalan dengan langkah yang besar di depan kami. Dan aku sadar, tanganku masih dipegang oleh Wonwoo.

Berbeda dengan Daniel, aku dan Wonwoo berjalan pelan, membiarkan pria itu berjalan lebih dahulu dan perlahan menjauh. Tentu saja aku berharap Daniel tidak menyadari hal ini. Bahkan otakkau mencetuskan ide yang agak jahat.

"Apakah kau mau kabur?"

Aku mengerjapkan mata, menatap Wonwoo yang tengah berbisik di samping telingaku. Wajahnya dekat sekali sampai aku harus memundurkan kepala. Ia seakan mencetuskan ide yang terbesit di kepalaku. "A-apa?"

"Kau mau ngikut dia ke Woorigeulbang?"

Lantas aku menggeleng. "Kau serius? Kau benar Wonwoo, kan?"

Pria itu kini menyeringai sambil menjauhkan kepalanya dariku. Tiba-tiba Dadaku bergetar hebat saat jemarinya menelusup ke sisi jariku, menggenggamnya kuat. Kedua matanya pun bergerak nyalang memperhatikan sekitar dan berhenti menatap punggung Daniel yang sama sekali tidak berbalik ke belakang padahal kami sudah jauh darinya. Begitu ada perempatan gang, Wonwoo tiba-tiba berbelok dan mengajakku berlari kencang.

Di tengah pelarian itu, aku tidak berhenti menatap punggung Wonwoo dan tanganku yang digenggamnya erat. Rasanya aku tengah menjadi Wendy dan Wonwoo Peterpannya. Bedanya, kami tidak terbang dan kabur dari Kapten Hook, melainkan berlari dari seorang Penjaga Pantai bernama Kang Daniel.

 Bedanya, kami tidak terbang dan kabur dari Kapten Hook, melainkan berlari dari seorang Penjaga Pantai bernama Kang Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catch You Until I Can [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang