38

1.2K 177 19
                                    

"YI HYUNNNN!!!!"

Yerin menyeruak masuk begitu pagar rumah ku buka lebar-lebar. Gadis itu segera memelukku, diikuti Soonyoung yang tampak senang melihatku baik-baik saja. Aku pikìr hanya mereka berdua yang datang dari stasiun setelah perjalanan pulang mereka dari Busan. Ternyata Jun, Doyoung, bahkan Jihoon juga ada! Mereka tersenyum geli melihat Yerin yang sudah merengek di pundakku.

"Aku pikir kau kenapa-kenapa, Yi Hyun!!!"

"Aku... aku baik-baik saja." Kataku kikuk sambil mengelus punggungnya lembut.

"Dari semalam dia sudah merengek minta pulang." Jun mengeluh, ia menggosok telinganya. "Ribut sekali, kau harus dengar bagaimana dia marah-marah karena mengira Wonwoo menculikmu."

"Diam, kau!" Hardik Yerin setelah melepas pelukannya. Ia mengusap air mata yang sempat keluar dari pelupuk matanya lalu mengepalkan tangan di depan wajah Jun.

"Yang penting kau baik-baik saja." Kata Soonyoung sambil mengusap puncak kepalaku. "Kami khawatir setelah mendengar ceritanya dari Wonwoo."

"Maafkan aku, Yi Hyun!" Yerin kembali memelukku hingga membuat langkahku mundur.

"Maaf kenapa? Yerin kau lebay sekali, sih..."

"Kalau saja aku nggak ngasih nomor kamu ke Daniel. Maafin..."

Kedua mataku melebar, melotot pada Jun dan Doyoung yang baru saja ingin membuka mulut. Aku tahu, mereka pasti ingin menghardik Yerin. Kalau iya, aku memang harus menghentikan mereka atau Yerin akan semakin merasa bersalah.

"Nggak apa-apa. Santai... semuanya sudah diurus Ayahku."

"Tapi karena aku... untung saja ada Wonwoo." Ujar Yerin masih memelukku dengan erat.

"Iya... thanks to Wonwoo."

"Syukur saja logika Wonwoo jalan. Aku sampai tidak kepikiran ia membawamu ke stasiun untuk berangkat malam itu juga ke Seoul." Jelas Jihoon serius sambil memegang kepalanya. Ia kelihatan tergugah dengan apa yang dilakukan Wonwoo untuk menyelamatkanku.

"Kau benar. Aku tidak habis pikir." Timpal Doyoung menggeleng-gelengkan kepala.

"Baguslah kalau kau baik-baik saja." Kata Jun sambil menepuk-nepuk bahuku setelah Yerin melepas pelukannya. Kini gadis itu menggaet lenganku, memeluknya dengan erat.

"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku." Kataku dengan tulus pada mereka yang masih berdiri di pekarangan rumahku. "Kalian mau masuk dulu? Minum? Ber--"

"Kami hanya mengecek keadaanmu, sekalian mengantar barang-barangmu." Jihoon memotong ajakanku untuk mampir ke dalam rumah.

"Iya, aku juga mau istirahat." Ujar Doyoung sambil memijit punggungnya.

"Aku mau mampir." Kata Jun sambil tersenyum tiga jari, yang lalu pundaknya ditoel oleh Jihoon.

"Terima kasih sudah mengantar." Kata Soonyoung. "Aku dan Yerin akan stay di sini dulu."

"Aku ik--aaaaaa!!!"

"Kami pulang duluan." Pamit Jihoon sambil menjewer telinga Jun dan menarik anak itu untuk ikut keluar pagar. Aku hanya bisa tertawa melihatnya.

"Terima kasih! Selamat beristirahat!!" Pekikku mengantar kepulangan mereka ke rumah masing-masing.

~~~

"Bagaimana keadaanmu?" Suara Wonwoo yang berat menggetarkan hatiku yang tengah asyik berbaring di kamar, menghitung hari, ingin cepat-cepat masuk kuliah agar bisa bertemu dengan Wonwoo.

Catch You Until I Can [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang