32

1.2K 174 16
                                    

Aku refleks memeluk perutku begitu selesai berganti baju bersama Yerin. Hari ini Haeundae cukup ramai, padahal Jihoon sengaja mengajak kami berenang pagi-pagi untuk menghindari keramaian. Sebenarnya kami tidak perlu malu, toh, di sekitar kami juga banyak perempuan-perempuan berbikini yang sedang menikmati air laut Haeundae. Tapi entah mengapa rasanya aneh, apalagi mengingat Wonwoo juga ikut ke Haeundae.

"Oh my gooooodd." Jun meringis, ia menutup mulut, kedua matanya membulat menatapku dan Yerin yang datang menghampiri mereka di pinggir pantai. Bukan hanya Jun yang membulatkan mata, Doyoung, Jihoon, bahkan Wonwoo pun melakukan hal yang sama. Cuma Soonyoung yang santai, mungkin sudah biasa berlibur bersama kami jadi tidak kaget seperti yang lain.

"Mata! Mata! Dijaga!" Seru Yerin sambil mengangkat tangannya ke udara, jari telunjuk dan tengahnya teracung seakan ingin mencolok mata Jun di hadapannya.

"Bagaimana bisa!? Kalian sudah begini, ya, dinikmati." Kata Jun dengan cengirannya yang menyebalkan.

Tiba-tiba Wonwoo merangkul Jun dengan erat, mendorong kepalanya hingga pria itu tertunduk.

"Aku malu punya teman sepertimu." Desis Wonwoo sembari menjitak Jun dengan pelan. Tingkahnya diikuti Jihoon yang sudah menggeleng-gelengkan kepala, juga Doyoung. Kini Jun mengaduh, menerima jitakan pria-pria di hadapanku dan Yerin.

"Hah... kayak nggak pernah liat cewek aja." Soonyoung bersungut, menarikku dan Yerin menuju bibir pantai.

"Hah? Apa dia bilang?"

"Yaa! Soonyoung!!"

~~~

Air laut terasa dingin di sekujur tubuhku karena matahari belum bersinar terik. Aku selalu bersama Yerin berenang di laut, tidak terlalu ke tengah meski ombak tidak begitu besar. Soonyoung asyik bermain voli bersama yang lain, ia melupakan kami karena olahraga favoritnya itu. Tapi bagus juga, setidaknya ia bisa dekat dengan yang lain.

"Yi Hyun, kau lihat badannya Jihoon? Ototnya keren banget!!"

Aku menjitak Yerin yang mengamit lenganku saat kami berjalan ke pinggir pantai untuk beristirahat. Matanya menajam, melihat Jihoon yang mengenakan baju tanpa lengan. Ya, otot pria itu memang kelihatan sekali. Sangat berbentuk, kontras dengan bentuk tubuhnya yang kecil.

"Di antara pria-pria itu, memang kelihatannya Jihoon yang paling kekar." Kata Yerin lagi membuatku menyikutnya.

"Yaa!! Itu menggelikan!"

"Hah... geli geli... kalau Wonwoo shirtless kau juga pasti akan gemas."

Aliran darahku mengalir cepat ke kepala, malu membayangkan hal itu benar terjadi. Cepat-cepat aku mengalihkan fokus, memperhatikan pemandangan pagi di Haeundae yang pas untuk dipotret.

"Kau mau duduk di kursi pantai dekat Jun, kan? Aku mau motret ke sekeliling pantai." Kataku pada Yerin sambil berlari kecil ke arah sun lounger di mana Jun tengah berbaring menikmati udara pagi. Aku heran, anak itu ke pantai hanya untuk berbaring sekaligus menjadi penjaga barang-barang kami. Bermanfaat sekali.

"Hai ladies." Sapa Jun sambil membuka kacamata hitamnya saat aku berjongkok di sampingnya untuk mengambil kamera di dalam tas.

"Pervert." Cela Yerin yang mengambil tempat di kursi samping Jun, membaringkan badan sambil misuh-misuh.

"Bukan pervert." Kilah Jun cepat. "Aku hanya memuji ciptaan Tuhan."

Ku lempari Jun dengan botol minuman. "Yaa! Kau membuatku jijik!"

"Menggelikan." Timpal Yerin lalu menutup matanya rapat.

"Sorry sorry... aku hanya bercanda."

Catch You Until I Can [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang