23

1.2K 173 4
                                    

"Kau belum sarapan, kan?" Tanyaku pada Wonwoo sambil menggeser kotak susu ke depannya. Pria itu tidak menjawab tapi ia segera meraih kotak susu, meminumnya perlahan. Hatiku senang sekali melihatnya seakan melihat oase di gurun gersang.

Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyapa dan duduk di samping Wonwoo. Apalagi kejadian kemarin membuatku yakin kalau usahaku sudah terbayar meski belum sepenuhnya. Soal Yerin, aku sudah mencoba mengirimkannya pesan, tapi sahabatku itu belum membalas. Sedangkan Soonyoung bilang Yerin tidak enak bertemu denganku. Rasanya janggal sekali karena Yerin orang yang selalu to the point. Kalau pun ia masih marah denganku, semalam aku sudah mencoba meminta maaf dan ingin mendengar pemikirannya soal Wonwoo.

"Bukunya... sudah baca?" Tanya Wonwoo tiba-tiba.

"Belum."

Dan Wonwoo segera menatapku dengan dua matanya yang tajam. Aku meringis. "Aku selesaikan satu buku dulu, ya."

"Buku apa?"

"Komik."

Wonwoo memutar kedua bola matanya. Ia menghela napas lalu kembali fokus menatap layar ponselnya.

"Kau serius nggak mau ke Busan?"

Aku jadi teringat liburan musim panas yang direncanakan teman-temanku, juga Jun dan Jihoon yang akhirnya mau ikut. Kalau sahabat-sahabatnya sudah ikut, mengapa tidak ia ikutan juga? Aku akan senang sekali kalau kami bisa ke Busan bersama-sama.

"Tidak tahu." Jawabnya singkat.

"Ikut saja." Kataku santai sambil menopang kepalaku menggunakan tangan di atas meja. "Temani aku ke Bosu-dong."

"Mau cari buku apa?"

"Apa saja. Asalkan bersamamu."

Wonwoo sempat menghentikan pergerakan jarinya diatas ponsel. Ia menarik napas yang begitu panjang sambil melirikku. Aku tahu, kata-kataku sangat menggelikan, tapi menjahili Wonwoo adalah hal yang sangat ku sukai akhir-akhir ini.

"Aku tidak suka dengan orang yang pura-pura menyukai buku karena hanya ingin mendekatiku."

"Aku tidak menyukai buku, tapi aku membaca beberapa buku, sih." Balasku santai. Wonwoo menggerling. "Serius?"

"Ya, kau datang saja ke rumahku."

"Untuk apa?" Tanya Wonwoo heran.

"Melihat kumpulan buku Harry Potter dan Dan Brown yang aku suka." Jawabku sambil tertawa kecil. "Sayangnya kau sudah baca, padahal mau aku pinjamkan."

Jantungku tiba-tiba berdegup lebih kencang dari biasanya saat melihat Wonwoo menarik bibirnya membentuk senyum tipis. Senyuman yang seperti ia perlihatkan kepada Jun dan Jihoon. Senyuman yang segera hilang dari wajahnya saat aku ingin menggodanya kembali.

Wonwoo menggelengkan kepala. "Aku yakin bukuku lebih lengkap darimu."

"Oh ya?"

"Iya."

"Kalau gitu aku boleh ke rumahmu?"

Kedua alis Wonwoo terangkat. "Untuk apa?" Tanyanya heran.

"Aku mau lihat. Boleh, kan?"

"Di mimpimu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catch You Until I Can [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang