20

1.3K 168 1
                                    

Di kepalaku bukan hanya Wonwoo. Aku tidak seegois itu, tapi memikirkan Yerin yang masih marah padaku bikin kepalaku pusing. Aku juga kesal dan marah padanya sampai aku bertanya berkali-kali pada Soonyoung, alasan mengapa Yerin sangat sentimen dengan Wonwoo. Soonyoung sendiri tidak tahu dan sudah mencoba membujuk Yerin yang hasilnya nol. Gadis itu sangat keras kepala dan memang diantara kami bertiga, Yerinlah yang paling vokal dalam menyatakan isi pikirannya.

"Kenapa merangut terus?"

Aku menyeringai, mengetik sesuatu di ponsel untuk Soonyoung lalu mengalihkan pandangan pada Jun yang asyik duduk menikmati teh jasmine di teras rumah. Anak itu kembali datang bersama Kakak Sepupunya yang punya keperluan dengan Ayahku. Kata Jun, Kakak Sepupunya jadi lebih sering mengajaknya ke rumahku begitu tahu kami saling kenal. Aku tidak mempermasalahkan hal itu, malah senang karena bisa membicarakan Wonwoo lebih sering.

"Sorry sorry. Jadi, gimana? Minggu ini kau mau unggah konten apa di Youtube-mu?"

"Hmm..." Jun memperhatikan langit biru, tengah berpikir. "Tutorial makan sosis?"

Aku langsung tertawa mendengar jawabannya. Tutorial Makan Sosis!? Kalau Jun sering bilang aku aneh karena tidak mau menyerah mendekati Wonwoo, maka aku akan bilang kalau manusia di sampingku ini lebih aneh. Bagaimana bisa ia membuat konten tutorial makan sosis!? Semua orang juga bisa makan sosis, kan!?

"Yaa! Lebih masuk akal, dong."

"Bukannya seru? Aku akan memperlihatkan caraku makan sosis yang bisa ditiru penontonku."

"Gila." Hardikku sambil menyesap teh hangat yang sama seperti milik Jun. "Memangnya ada yang mau nonton?"

"Fansku banyak."

Aku kehabisan kata-kata, memperhatikan Jun yang bersikap sok tampan (ya, ia memang tampan, sih), ia menyisir rambutnya ke belakang lalu mengambil pose seperti sedang difoto. Tanpa membuang banyak waktu, aku mendorong bahunya pelan. "Yaa! Geli!"

"Eh... kau tahu sendiri, kan, fansku banyak sampai ada yang mengikutiku?"

Kepalaku bergerak ke atas dan ke bawah. Aku ingat pertama kali berkenalan dengannya saat aku, Soonyoung dan Yerin tengah bersantai di sebuah cafè yang aesthetic. Sebenarnya aku kasihan dengan Jun, tapi mendengar rasa bangganya membuatku urung kasihan. Mungkin ia merasa senang-senang saja diikuti oleh fansnya.

"Kenapa kau tidak cover lagu lagi?"

"Malas sewa studio." Jawabnya sambil menggaruk tengkuk.

"Studio?"

"Ya. Jadi Youtuber tidak mudah, Yi Hyun. Kau butuh modal untuk menyewa studio, apalagi aku tidak punya peralatan yang lengkap di rumah." Jelas Jun serius. Kedua matanya menyipit, menatapku yang masih tidak paham dengan penjelasannya.

"Jadi, sekarang ada studio yang bisa disewa untuk syuting para Youtuber, Yi Hyun. Studionya bermacam-macam, ada yang khusus buat youtuber musisi, gamer, atau mungkin mukbang. Peralatan seperti kamera, alat musik biasanya sudah disediakan sama mereka."

"Serius?"

Jun mengangguk. "Dunia sudah semakin maju, banyak hal-hal baru yang memang tidak masuk akal terjadi."

"Wow... aku yakin pencetusnya luar biasa. Itu keren, sih."

"Kau anak PR tapi nggak tahu soal ini!? Ke mana saja kau Yi Hyun!? Katanya kau anak terpintar di jurusanmu!?"

"Hah! Siapa bilang!?"

"Wonwoo."

Aku yakin kedua mataku sudah berbinar menatap Jun. Mengetahui Wonwoo pernah membicarakanku kepada teman-temannya adalah hal yang luar biasa. Aku pikir anak itu tidak menganggapku. Bahkan Wonwoo bilang kalau aku anak terpintar sejurusan!? Wow... aku terharu.

"Yaa! Kau benar-benar sudah gila, ya, Yi Hyun?"

"Aku senang." Kataku sambil menepuk-nepuk lengan Jun. "Ternyata Wonwoo memperhatikanku."

Jun menggelengkan kepalanya, "daripada memikirkan Wonwoo, mending kau memperbaharui pengetahuanmu soal dunia entertainment, Yi Hyun."

"Kenapa harus dunia entertainment!?"

"Siapa tahu kau bisa membantuku di masa mendatang! Aku, kan, calon artis masa depan!"

Pada saat itu juga aku tidak segan menampol jidat Jun sampai dia meringis. Aku heran mengapa manusia seaneh Jun bisa menjadi sahabat Wonwoo atau memang Wonwoo punya sifat aneh yang tidak ku ketahui. Makin ke sini, aku makin penasaran dengan seorang Jeon Wonwoo.

 Makin ke sini, aku makin penasaran dengan seorang Jeon Wonwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Aku mengenal Wonwoo sejak namanya sering disebut dosen, selain diriku, di kelas. Awalnya aku tidak begitu memperhatikan orang lain sampai Soonyoung suka misuh-misuh sendiri saat Wonwoo maju di kelas atau saat ia kalah debat dengan manusia itu. Tapi aku tidak begitu peduli karena menurutku Soonyoung memang harus lebih rajin belajar. Anak itu keasyikan mencari cafè enak atau berbelanja baju bersama Yerin. Kerjaannya nongkrong hampir setiap hari.

Setelah itu aku jadi sering memperhatikannya dan benih-benih cinta itu muncul dengan sendirinya. Aku suka melihat Wonwoo dengan segala sikapnya dan penasaran bagaimana seorang Wonwoo yang sebenarnya.

Tapi teman-temanku malah mengira kalau aku menyukai Wonwoo karena semester kemarin nilainya melampauiku. Mereka berpikir kalau aku mendekatinya karena ia lebih pintar, namun pemikiran itu berubah, mereka malah balik menyerang Wonwoo, menganggap pria itu ingin 'menggunakan'ku untuk mendongkrak nilainya. Makanya aku tidak ingin meminta maaf terlebih dahulu kepada Yerin.

Ia dan Soonyoung sudah keterlaluan, meski Soonyoung sudah tidak begitu mempermasalahkan Wonwoo.

Mungkin aku memang egois dan tidak setia kawan. Tapi kalau memang temanku salah, mengapa aku harus membenarkannya?

Aku malah jadi penasaran, apa yang membuat Yerin membenci Wonwoo sampai segitunya? Ada apa dengannya?

Catch You Until I Can [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang