8

1.5K 215 4
                                    

"Aku minta maaf." Ucapku dengan tulus kepada Wonwoo yang bersiap masuk ke dalam mobilnya.

Ia benar-benar tidak bisa menginap dan sekarang aku mengantarnya di depan pagar rumah. Doyoung enggan mengantar karena lelah membopong Soonyoung ke kamar tamu tempat mereka tidur. Sedangkan Yerin ku bopong bersama Wonwoo tadi. Aku benar-benar tidak enak kepada Wonwoo. Bukan karena aku pernah memuntahinya, melainkan karena aku sudah menyemburkan air ke wajahnya.

Kalian pernah membayangkan hal memalukan yang pernah terjadi di depan doi? Kalau belum, bayangkan saja bagaimana aku menyemburkan air ke wajah Wonwoo tadi. Memalukan!

Wonwoo menghela napas panjang. "Nggak usah kau sebut-sebut lagi."

"Ya, sudah." Aku mengerucutkan bibir. "Tapi, boleh cerita soal kronologis aku memuntahimu, tidak?"

Kedua mata Wonwoo berputar. Ia segera masuk ke dalam mobil, menggantung tanyaku. Sedangkan aku hanya bisa bersidekap di depan pagar, menghalau hawa dingin yang berembus. Apa susahnya bercerita, sih? Bukannya lebih baik agar aku bisa memahami kejadian itu dan jadi bisa minta maaf dengan tulus kepadanya?

Wonwoo, pria itu menyalakan mesin mobil. Tidak sekali pun melirikku yang mengantarnya di depan pagar. Aku tahu, karena mataku tidak bisa lepas darinya.

"Hati-hati di jalan!" Seruku sambil menguap.

Tidak perlu berharap ia akan meresponnya, karena aku pun tidak peduli, yang penting ia berhati-hati di jalan. Sampai di rumah dengan selamat sentosa, tidur dengan nyenyak kalau bisa memimpikanku.

"Yi Hyun." Mobil Wonwoo berhenti sesaat di depanku, ia memanggil dari dalam mobil setelah menurunkan sedikit kaca jendela. Kali ini aku sedikit terkejut sampai tidak bisa mengontrol senyum. "Ya?"

"Terima kasih." Katanya.

Aku ingin mengucapkan sama-sama, tapi urung karena Wonwoo kembali berkata. "Sampaikan pada Doyoung. Aku pamit pulang."

Harapan itu menguap dan aku hanya bisa menertawai diriku. Malam makin larut. Mobil Wonwoo sudah pergi menghilang di kelokan. Aku pun segera masuk ke dalam pekarangan rumah, mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi ke udara.

Segar! Tapi dingin! Dan aku merasa tidak sabar ingin bertemu Wonwoo di kampus siang ini!

~~~

"Kau sudah makan siang?" Adalah pertanyaan pertama yang ku ajukan pada Wonwoo setelah duduk di sampingnya dengan tenang.

Pria itu tidak sedang menulis sesuatu di catatannya, kali ini ia hanya bersandar, menatap layar ponsel dengan serius. Aku tahu, mungkin pertanyaanku mengganggu, tapi aku tidak mau kami hanya diam-diaman sampai dosen tiba. Sebenarnya Wonwoo sempat melirikku, namun ia tidak merespon--seperti biasa--dan aku hanya bisa memperhatikannya dari samping. Hari ini pria itu kelihatan sangat rapih, kemeja hitam, celana kain berwarna gelap dan kacamata yang membuat tampilannya makin nerdy.

 Hari ini pria itu kelihatan sangat rapih, kemeja hitam, celana kain berwarna gelap dan kacamata yang membuat tampilannya makin nerdy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catch You Until I Can [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang