Kisah 31 ➯ doppelganger

8.6K 1.1K 453
                                    

Sebelum ayam berkokok, anak-anak Gabardin dan Niskala berbondong-bondong jalan ke gang seberang karena adanya undangan buat melakukan senam bersama.

"Habis subuh mah enakan tidur anjing," keluh Bams sambil menguap lebar dan membenarkan sarungnya.

"BAMS.......," seru Bu Yuni sambil meliriknya tajam.

"Berjanda atuh ... Tapi kenapa yang diundang kita doang sih? Itu Nek Darmi nggak diundang!" protes Bams lagi.

"Berisik banget sih lo cuma joget doang banyak acot!" sembur Lisa.

"Acot temennya apricot," komentar Rosi.

"Tutup mulut lo!" seru Lisa sambil menggaplok Rosi dengan tangan lebarnya.

"Eh jangan keras-keras kasihan Rosi," Wini yang mulanya berjalan di belakang Lisa dan Rosi menyerobot dan berdiri di antara Lisa dan Rosi.

"Gaplok gue Njel cepetan!" perintah Lisa sambil menarik-narik tangan Enjel.

"Ihhh jambu colongan gue!" gerutu Enjel kesal karena jambunya jatuh ke tanah.

"Santai Cil, gue tadi nyolong setengah kresek!" Jeko menyodorkan kresek bening berisikan jambu ke Enjel.

"Awwww makasih Jeko, nanti colong jambu biji yang di gang seberang yah?" ucap Enjel sambil mengambil beberapa buah jambu air.

"Kita masalah dosa bisa akur ya...," cengir Jeko sambil menunjukan gigi kelincinya.

"Nanti kita berenang di lautan belerang, gue pakai bikini," jawab Enjel sambil cengengesan.

"JANGAN NYABETIN SARUNG DONG!" teriak Jihan kesal karena Miko muterin sarung seakan dia helikopter.

"Jalan di belakang gue aja, Han," Endro menarik pergelangan tangan Jihan agar ia jalan di belakangnya.

"Ngeselin emang si jatmiko," desis Jihan.

"Nanti lo jaga mata ya, panitia senam katanya cakep-cakep," ucap Endro berhasil membuat Jihan menahan senyumnya.

"Kalau ganteng mah jangan disia-siakan..."

"Ya lihat dikit boleh lah, tapi jangan berpaling dari gue," jawab Endro.

"Kalau mau ngebucin lihat situasi dong! Gak kasihan apa lo sama orang yang lagi putus cinta!" sela Jiyah sambil melirik Jihan dan Endro sinis.

"Makanya jangan ngelihat ke belakang mulu," komentar Yogi.

"Lihat di belakang mah begini!" Jiyah jadi jalan mundur hingga menabraki orang di belakangnya.

"APAAN SIH!" Jun yang terbentur tak terima.

"Nggak gitu juga cok," Yogi menarik Jiyah agar kembali berjalan normal.

"Lo suka gue ya!" seru Jiyah.

"Pede gile!"

"Gak usah lakuin hal yang bikin gue salah paham dong!" seru Jiyah

"Idihhhh lagak lo," sindir Naina.

"Naina!" peringat Bu Yuni dari belakang.

Mereka terus bercengkrama, kadang juga gelut sampai mereka sampai di lapangan dekat rumah berpapan Zeta Studio.

"Katanya, kru Zeta ada yang persis sama Jeffrey," bisik Jun.

"Lisa dan kembarannya, Nurulisa," sahut Mina.

"Kok lo tahu?" tanya Jun heran.

"Gue sering main ke sini," jawab Mina santai.

"Tuh! Tuh! Eh persis beneran anjeng! JEFF LIHAT DAH!" tunjuk Jun heboh sambil mengguncang bahu Jeffrey.

Garis 97 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang