Kisah 16 ➯ Bayar Kos

8.8K 1.2K 154
                                    

Malam malam melotot, jam 8 lebih tepatnya. Jam jam dimana semua anak kos udah pada pulang dan lagi ngeram di kamar maupun ngegosip.

Anak pemilik Kos alias Wini datang, sama adeknya si Naina. Karena bagian narik duit emang mereka.

"Selamat pagi teman-teman, hehe," Wini membuka mulutnya sambil menatap sekumpulan orang yang sudah duduk di tempat sholat.

"MALEM WOY AH!!" korekasi Gabardin dan Niskala. Naina yang ikut duduk di samping kakaknya malu.

"Dibilang adek aja yang ngomong," bisik Naina dengan fake smile-nya.

"Iya, bayar kos ya teman!" perintah Wini kalem.

"Nunggak sehari boleh nggak?" tanya Jun.

"NGGAK ADA NUNGGAK NUNGGAKAN!" teriak Naina keras.

"Yah gue belum ambil uang Na, besok deh," sahut Yogi dengan wajah melasnya.

Naina terdiam, kemudian memberikan senyum manisnya. "Kakak mau bayar tahun depan juga gak papa," ucapnya malu-malu.

Naina baru masuk kuliah tahun ini, gak beda jauh-jauh amat lah dari mereka.

"Loh katanya nggak boleh nunggak?" tanya Wini.

"Kalau Kak Yogi nunggak gak papa," jawab Naina.

"WOY MANA BISA GITU!! GAK ADIL BANGET!!" protes Jeko dan Dika.

"Yah maklum, orang ganteng," jawab Yogi sambil menyibakkan poni ke belakang. "Gue bercanda kok, Na," jawab Yogi. Dan langsung mendapat gebukan jurus maling dari anak Gabardin kecuali Endro dan Jeffrey. Mereka ketawa aja.

"Oke gue panggil berdasarkan absen ya," ucap Wini sambil membuka buku batik akuntansi.

"Berasa ikut kelas privat gue," bisik Yusi.

"Wini ... Wini ... , wajahmu mengalihkan semestaku," damba Lisa dengan wajah memuja. Begitupula dengan Enjel dan Chessy.

"Gantengnya mutlak, kaya gak bisa di gapai," ucap Chessy sambil meraih wajah Wini dari kejauhan.

"Andai gue jomblo," gerutu Jiyah.

"Jijik!" seru Rosi, membuat semua anak Niskala menatapnya sinis.

"Lo memang beda frekuensi sama kita," jawab Enjel.

"Iyalah! Memang beda, makanya gue rela keluar malam buat kumpul sama yang se-frekuensi!" gerutu Rosi sambil memutar bola mata malas.

"Iye iye serah lo, yang penting Wini punya gue," jawab Lisa.

"Bacot deh, Wini tuh maunya sama gue doang!" celoteh Yusi.

"Ih, berisik goblok!" seru Jihan.

"Bams," panggil Wini.

"BAMSSS!" teriak Naina menggelegar.

"BUSET GUE DUDUK DI SAMPING LO YA MAEMUNAH!" teriak Bams tak kalah melengking. Lalu langsung memberikan Naina uang segepok.

"Chessy," panggil Wini lagi.

"CHESSAY!!" teriak Naina.

"Ah iya, mas," Chessy yang duduk jauh di ujung berjalan ke depan.

"Kak gue kan cewek, masa lo panggil mas?" tanya Naina.

"Gue manggil Wini ya!" seru Chessy.

"Dih gatel gatel," ledek Miko dengan wajah menyebalkan. Diam aja wajahnya udah menyebalkan.

"Apaan sih jamet!" saat Chessy hendak duduk ditempatnya lagi, ia sengaja menendang Miko yang lengah sampai mengenai wajahnya.

"WOY DEGIL LO KOTOR!!" seru Miko.

Garis 97 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang