Kisah 4 ➯ Ribut lagi

11.6K 1.5K 186
                                    

Sore itu, Chessy dan Yusi nyiramin bunga dan nyapu taman belakang. Piket ceritanya, dan mereka dapat jatah di sini.

"Mereka di lihat-lihat kok semakin nyebelin ya?" gumam Yusi sambil melihat jendela kaca yang memperlihatkan Miko, Jeko, Jun, Dika, dan Yogi yang ada di dalam sana.

"Hm, mukanya tuh kek apasih. Pengen gue gaplok pakek sapu!" Chessy setuju sambil mengarahkan gagang sapu ke arah mereka berlima.

Dan mereka berlima menoleh ke arah Chessy, Chessy yang ketahuan cuma nyengir kaku dan pura-pura nyapu.


BRAK! BRAK!

Jendela itu digedor, Miko dan Yogi melotot ke arah Chessy dan Yusi sambil ngancam dengan gerakin jarinya di leher. 'Mati aja lo,' sekiranya itu yang mereka sampaikan.

"Dih bacot!" sulut Yusi dan menyiram satu ember penuh air pada wajah mereka yang terlindungi oleh kaca.

Miko dan Yogi langsung melotot, terus melangkah besar menghampiri Chessy dan Yusi.

"Jangan gitu dong! Kita baru bersihin kacanya pakai pemutih tau!" gerutu Miko.

"Bersihin lagi lah!" jawab Yusi ngegas.

"Lo pikir bersihin kaca seenak balik telapak tangan apa? Belom lagi ada bekas baretnya, lo kira gampang?" tanya Yogi sambil melotot.

"Yailah perkara kaca doang hiperbola banget sih lo berdua! Nih gue tambahin!!" seru Chessy sambil menyapu kaca yang basah itu dengan sapu lidinya, jadi tambah kotor.

"WOY! WOY! JAGA ADAB LO YA NCESS!" seru Miko sambil merampas sapu Chessy.

"SIAPA YANG MULAI?" tanya Yusi nyolot.

"Lo berdua," cicit Yogi. Yusi dan Chessy pun saling pandang.

"KAN LO BERDUA MEMANG SUKA MEMANCING KERIBUTAN! BERSIHIN TUH!" teriak Miko marah-marah.

"Heh biasa aja dong! Kan gue gak sengaja," jawab Yusi.

"Gak sengaja lo bilang?" tanya Yogi tak menyangka.

"YA IYALAH MUKA KALIAN KAN KOTOR GUE SIRAM AIR BIAR BERSIH! NANTI JUGA KERING SENDIRI!" teriak Yusi nyolot setengah mati.

"TAU! LEBAY! MINGGIR!" Chessy hendak menerobos jalan tapi Yogi dan Miko menghalanginya.

"Tidak semudah itu Ncess!" seru Yogi.

"YAUDAH AYO BERANTEM!" Yusi membuang ember yang ia pegang dan berakhirlah mereka berempat jambak-jambakan di taman.

"Bantuin nggak?" tanya Jun.

"Nonton saja," jawab Dika.

"Berasa nonton layar tancep," gumam Jeko, karena jendela kaca itu besar hingga terlihat jelas apa kegiatan yang mereka lakukan di sana.

💒💒

Jiyah turun dari motor cowoknya dengan perasaan senang, iyalah senang kan habis ngedate.

"Balik dulu," pamit Daniel. Dan Jiyah mengangguk.

Saat hendak memasuki Kos, Jiyah jadi melangkah ragu. Soalnya di sana ada Bams dan Endro. Tapi Jiyah berusah bersikap bodo amat.

"JIYAHAHAHAA," suara Bams terdengar menggelegar, Jiyah menengok karenanya.

"Gue ketawa kok nggak manggil nama lo," jawab Bams sambil menjulurkan lidahnya.

Jiyah bersikap seolah hendak memberikan bogem mentah dan berlalu dari sana.

"JIYAHAHAHHAA,"

Garis 97 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang