Hari itu selesai praktikum, Chessy rasanya pengen muntah saking capeknya. Untuk itu dia berinisiatif beli kratindaeng, katanya biar kuat kayak gambar bantengnya. Chessy jadi bengong sambil natap botol beling itu, berandai kalau ada banteng cantik kayak dia.
"Bareng nggak?" suara Jeffrey membuat Chessy kembali dari alam halunya.
"Boleh! Boleh!" Chessy membuang botol kratindaeng itu ke tempat sampah. Padahal belum diminum.
"Lah? Kok dibuang?"
"Gue nggak mau jadi banteng, Jeff!" cengir Chessy.
"Tapi nanti anterin gue beli terang bulan ya, sekalian sholat isya' di masjid," ajak Jeffrey.
Chessy memberikan jempolnya, "lo nanti sholat aja. Gue yang ngantri, buat ayang beb Rosi ya?" goda Chessy dengan senyum menyebalkannya.
Jeffrey hanya berdeham sambil menahan senyumnya.
"Kayak bocah SMP aja lo malu-malu gitu," Chessy merogoh cermin kecil dari tas-nya. Ia berjalan sambil menatap wajahnya di dalam cermin.
"Jeff,"
"Hm?"
"Menurut lo gue cocok nggak sama Miko?" Chessy mulai berpose di depan cermin, narsis banget pokoknya.
"Cocok," jawab Jeffrey.
Chessy tertawa sambil memasukan cerminnya ke dalam tas. "Lo tau nggak apa kesukaan Miko?".
"Dia suka gratisan," jawab Jeffrey gamblang.
"Ih bukan, maksud gue makanan kek, atau barang, minuman, jasa. Atau hal yang paling paling paling dia suka!".
Mereka sampai diparkiran, Jeffrey memberikan helm Rosi yang emang sengaja ditinggal tadi siang.
"Lo kalau mau tau tentang spesifikasi-nya si Miko mending tanya Jeko aja. Kalau nggak Junior,"
Chessy naik ke motor Jeffrey sambil berpikir. "Gue tanya orangnya langsung kali ya?".
💒💒
Chessy masuk ke dalam kosan sambil montang-mantingin kresek martabaknya. Tadi sekalian beli bareng pesenannya Jeffrey. Sedangkan Jeffrey dan Rosi udah mojok di gazebo.
"Hay Jeko,"
Jeko dengan mulut penuh menatap Chessy sambil menukikkan alisnya. "Lo kena pelet gue waktu main kemaren pasti?!" tanyanya percaya diri.
"Ih enggak....," Chessy mengerucutkan bibirnya. Kemudian melihat suasana Kos Niskala yang lagi sepi penghuni. Cuma ada Yusi yang tidur di depan TV dengan mulut terbuka.
"Ada apa sih?" tanya Jeko berbisik melihat tingkah Chessy yang mencurigakan.
"Miko, dia punya gebetan nggak?"
Jeko terdiam, ia menunduk sambil berpikir sejenak. "Kenapa lo nanya-nanya? Suka lo?".
"Baru naksir, belom suka," jawab Chessy sambil tersenyum manis dan memutar-mutar rambutnya dengan jari telunjuknya.
"Wanjir? Kesambet apa lo?" Jeko menatap Chessy tak percaya.
"Ih udah deh jawabbb, gimana caranya pdkt ke Miko?"
Jeko meminum es nutrisarinya, lalu tersenyum miring ke arah Chessy. "Akal-akalan lo buat mainin Miko doang pan?" Tuduhnya.
"Enggak, Jeko. Gue naksir sama dia, ayodong bantuin gue. Ya? Pleaseee," rengek Chessy sambil menyatukan kedua telapak tangannya.
"Gak susah sih, Miko juga saltingan orangnya. Lo lihatin dia aja terus, baru 5 detik dia udah malu-malu. Dan enaknya...,"
"Apa? Apa?" tanya Chessy antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis 97 [hiatus]
FanfictionWith 97line fokus menceritakan tentang perselisihan antara Kos Gabardin yang berisikan para lelaki. Dan Kos Niskala yang berisikan para wanita. start : 23 oktober 2020