Chessy menyisir rambut panjangnya sembari menatap pantulan dirinya dalam kaca spion.
"Buset gue cantik banget dah," ia mengekpresikan wajahnya seperti menjulurkan lidah, tersenyum, memonyongkan bibir, dan lainnya.
"Kalau gue jadi dokter nanti, pasti pasien gue langsung sembuh karena kecantikan maha dasyat ini!" ucapnya sambil mengecap bibirnya untuk meratakan warna lipstiknya itu.
"Udah?"
"Em! Em! Belom! Gue lagi mengagumi diri gue sendiri," jawab Chessy sambil menggeleng.
"Tapi gue mau berangkat,"
Chessy langsung berdiri tegak sembari memasukkan sisirnya ke dalam tas. "Gue nebeng ya? Miko yang baik, kita searah!" pintanya.
"Mana helm lo?" tanya Miko sambil memakai helmnya.
"Sebentar," Chessy berjalan ke parkiran dan mengambil helm bogo berwarna merah miliknya. "Lo langsung ada kelas, Mik?" tanya Chessy sambil berjalan menghampiri Miko.
"Nggak sih, gue mau tidur dulu di mushola," jawab Miko, ia meneliti Chessy dari atas sampe bawah. "Kok lo seenaknya minta tebeng gue sih!" protes Miko tiba-tiba.
Chessy tersenyum cerah, "gak bisa ditolak lagi!" ucapnya ceria sambil naik di jok belakang motor Miko. "Sebenernya motor gue abis bensin, Mik," ucap Chessy sedih.
"Yaudah nanti sekalian gue anter beli bensin yang botolan," ucap Miko. Mereka berdua sudah keluar dari kawasan parkiran.
"Mik! Lo udah sarapan?" tanya Chessy sambil berteriak lantang dan sedikit memajukan kepalanya.
"Ncess gue nggak budek, kelajuan motor ini cuma 20km/jam kagak usah tereak!" seru Miko. "Ncess!" panggil Miko.
"Hah?"
"Jeffrey tadi masih tidur, kok lo udah rapi aja? Lo mau kemana? Jeffrey bilang tadi nggak ada kelas," ucap Miko, sesekali ia menoleh ke samping.
"Gue mau nyari bahan praktek sama temen, Mik. Nanti lo turunin depan mushola gak papa, kok. Tapi kita nyari sarapan dulu yuk?" ajak Chessy.
"Bayarin ye?"
"Iya! Ayo kita ke geprek Mpok Ijahhh!!" seru Chessy semangat. Ni anak kayaknya kebanyakan nelen buyung upik.
"Mpok Ijah emaknya Jiyah?" tanya Miko.
"Iya langganannya Jiyah!"
"Gepreknya daging apa? Gue nggak pernah ke sana," tanya Miko.
"Buat lo geprek yang bagian brutu aja, nanti gue dada. Brutu enak, kenyel," jelas Chessy.
"Brutu itu apaan?" tanya Miko.
"STOOOOP! Kebablasan Miko!" teriak Chessy sambil menepuk bahu Miko heboh.
"Tinggal puter balik, heboh lo kancil!" seru Miko.
Mereka memarkirkan motornya di sebelah warung bambu. Chessy melepaskan helmnya dan kembali berkaca.
"Udah udah ah! Ngaca mulu gak enek apa liat wajah lo?" tanya Miko kesel sendiri.
Chessy tersenyum, "brutu itu bokongnya ayam," jawab Chessy.
"ANJIR! GAK MAU AH! MAU SAYAP AJA!" tolak Miko sambil membenarkan tas punggungnya.
"Jangan sayap! Nanti jodoh lo jauh loh?" ucap Chessy serius.
"Takhayul!" semprot Miko dan mereka masuk ke warung bambu itu.
💒💒
Sementara Jiyah dari tadi melihat pergulatan dua kakak beradik di depannya ini. Ia tak menyangka, kalau perkataan Rosi selama ini benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis 97 [hiatus]
Fiksi PenggemarWith 97line fokus menceritakan tentang perselisihan antara Kos Gabardin yang berisikan para lelaki. Dan Kos Niskala yang berisikan para wanita. start : 23 oktober 2020