Kisah 2 ➯ Mie

15.1K 1.8K 464
                                    

Penghuni Niskala berbondong-bondong jalan ke Kosan Gabardin guna melakukan sholat maghrib berjama'ah.

Ini peraturan dari Ibu Kos, rencananya biar mereka ber-enam belas akur kayak anak di kosan lain. Bukan perang dingin kayak gini, tapi ternyata rencana Ibu Kos gatot. Mereka sholat ya sekedar sholat tanpa ada niat berbaikan sama sekali.

"LAMBAN BANGET SIH LO PADA KEBURU ISYA'!!" teriak Miko.

"AU JALAN LELET AMAT MEMANGNYA KALIAN PUTRI SOLO?" sahut Jun.

"BERISIK GOBLOK!" seru Yusi dan diikuti gerutuan dari teman-temannya di belakang.

"Kasihan Imam kita sampai tumbuh jenggot," ucap Jeko sambil memakai sarungnya sampai dada.

"Omjih cyin," Dika nyolek dada Jeko gemas.

"Aaaa gemoy," Jeko ikut mukul Dika centil. Mereka tuh definisi dari cowok tampan berkedok jablay.

"Ck, gak layak tayang di hadapan mata gue," gumam Chessy.

"Gue dengar ya Ncess!" seru Jeko.

"Udah semua?" tanya Endro. Endro berdiri sambil memakai pecinya yang berbahan rajut itu.

"Kurang temen letoy lo aja," sahut Rosi yang masih dendam kesumat sama Bams.

"GINI GINI GUE BISA BIKIN LO BUNTING!" Bams berseru dari kamarnya.

"HALAH BANCI MANA KELUAR SPERMA!" teriak Lisa.

"Kotor banget kalian," Enjel mengerucutkan bibirnya sambil memeluk sajadah.

"Lama amat dah si Bambang ngapain sih di kamar?" gerutu Jun sambil melepas kupluknya.

"Sabar dong!" Bams keluar dari kamarnya sambil menyibakkan poninya ke belakang.

"Huek," Jiyah refleks mual. Meski pura-pura, Bams ngelirik ke arah dia sinis.

"Kok kalian tujuh doang?" tanya Miko.

"Kalian juga tujuh," sahut Jihan.

"Yehh Yogi kan church boy!" jawab Dika.

"Mina juga chruch girl!" sahut Chessy.

"Udah belum debatnya?" tanya Jeffrey.

"Udah," jawab Jeko. Jeffrey langsung jalan ke posisinya, yaitu Imam. Jeffrey dipilih jadi Imam sama ibu kos karena dia yang paling tua diantara yang lain. Padahal cuma beda beberapa hari atau bulan doang sama yang lain, tapi gara-gara ibu kos Jeffrey merasa jadi tua bangka.

Meskipun sholat berjalan dengan mulus dan lancar, setelahnya keributan langsung terjadi karena Jeko nginjek kepala Enjel yang goleran di belakangnya.

"GUE GAK SENGAJA!" teriak Jeko dan sembunyi dibelakang Endro.

"ALAH LO PASTI SENGAJA MAU NYELAKAIN ENJEL!" tuduh Lisa.

"BENER! DIA KAN BELOM JADI KORBAN LO SELAMA INI!" Rosi ikut menimpali.

"HEH ROSYIT-"

"ROSI!"

"POKOKNYA ITU! GUE GAK SENGAJA BENERAN ANJIR, ENDRO JELASIN!" Jeko menepuk pundak Endro. Endro menggaruk kepalanya, dia kan nggak tahu apa-apa mau jelasin gimana coba.

"Halah takut kan lo, sembunyi di ketek Endro!" serang Yusi. Sementara Jiyah dan Jihan menanyai keadaan Enjel. Padahal Enjel sudah bilang tidak apa-apa.

"DASAR PARAH LO CEWEK-CEWEK! ENJEL BIASA AJA LO PADA NYOLOT!" teriak Dika, dan mereka langsung saling memaki.

Endro dan Jeffrey hanya menonton, "apa yang lo pikirin?" tanya Endro.

Garis 97 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang