Kisah (-1) ➯ Memori

8.1K 1.1K 117
                                    

Suasana Kos Garis kala itu sangatlah sunyi, setelah semua penyewa pergi dan berganti dengan orang dan warna baru. Anak-anak kelahiran 1997 itu sibuk merapikan barang-barangnya.

Kebetulan mereka juga sudah saling kenal, ada Yusi, Chessy, Jihan, dan Enjel. Mereka berbincang biasa di depan pintu utama setelah merapikan barang-barang mereka.

"Eh katanya Dika sama Jeffrey juga bakal ngekos di sini?" tanya Enjel.

"Dika? Makhluk itu juga bakal ngekos di sini? Anjing!" maki Yusi kesal.

"Kenapa? Bukannya dia temen sekelas lo dulu?" tanya Chessy heran.

"Ngeselin itu anaknya, jangan berinteraksi sama dia deh!" ucap Yusi kesal.

"Eh lo sekelas sama Jeffrey yang ganteng itu kan?" tanya Enjel ke Jihan.

"Gimana rasanya sekelas sama pangeran sekolah?" tanya Chessy antusias.

"Ck, dimata orang luar kelas mah pangeran. Kalau udah satu kelas mah beda lagi citranya, biasa aja," jawab Jihan.

"Iya sih! Bagi adek kelas yang demen Dika itu gue rasa katarak anaknya," gumam Yusi.

"Permisi,"

"Pucuk dicinta ulam pun tiba~," ucap Enjel sambil tersenyum.

"LAH LO NGAPAIN DI SINI?" teriak Dika.

"NGEKOS LAH!" jawab Yusi ngegas.

"KOK DI SINI SIH?" teriak Dika kesal.

"EMANG INI KOS PUNYA BAPAK LO!" teriak Yusi kesal.

"Gue masuk dulu," pamit Jeffrey yang datang bersamaan dengan Dika. Mereka masih dengan orang tua mereka yang membantu menurunkan barang-barang.

"Belajar yang bener!" seru Ibu Jeffrey.

"Iya, Umi," jawab Jeffrey pasrah.

"Kita pulang dulu ya, Nak!" pamit Ayah Jeffrey.

"Iya Abi, hati-hati di jalan,"

"Wassalamualaikum," pamit Abi dan Umi Jeffrey.

"Wa'alaikumsalam," jawab orang-orang yang ada di sana.

"Jangan boros!" itu suara ibu Dika.

"Iyo!!" seru Dika.

"Kalau gak ada duit nguli!!" itu Ayahnya.

"LHA KOK NGATUR!" teriak Dika.

"Berantem lah sana!" seru ibu Dika sambil pergi dari sana.

"Balik gue!" pamit ayah Dika.

"Iyo!" jawab Dika malas.

Setelah merapikan barang-barang, mereka ikut berkumpul dengan anak cewe di teras.

"Gue curiga kalau kos ini nanti diisi alumni SMA kita doang," gumam Dika.

"Kayaknya enggak," jawab Chessy sambil menatap lurus ke depan.

Sebuah mobil berhenti di depan gerbang, dua anak turun sambil menyeret koper mereka.

"APAAN SIH LO NGELINDES KAKI GUE!"

"CK, ORANG GAK SENGAJA!" jawab gadis berponi itu.

"Heh! Udah jangan berantem! Awas kalian kalau nakal! Barang-barang lainnya nanti nyusul, kita mau arisan. Byeee sweetheart!"

"Mak sapa sih tu," gumam gadis berponi tadi.

"ARGH! BAMSAT!!" Lisa berteriak ketika Bams gantian menggiles kakinya dengan koper.

Garis 97 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang