Kisah 7 ➯ Pencuri

9.8K 1.4K 160
                                    

Di karpet depan tv Jun, Miko, Jeffrey, dan Yogi lagi duduk bareng. Jeffrey baru balik isya' tadi, padahal anak kupu-kupu tapi kegiatannya padat banget. Kalau Jeffrey gak ada biasanya yang ngimamin orang yang paling tua setelahnya.

Miko buat sketsa di karpet sambil tengkurap, Jun sebagai anak teknik sipil memperhatikan setiap goresan yang Miko buat. Lalu menggeram kesal dan nampar bokong Miko.

"Apa bangsat!" ringisnya sambil mengusap bokong ngilu.

"Lo buat desain jangan yang aneh-aneh! Gue yang praktik buatnya susah tolol, kalau gak sesuai dapat E!" seru Jun sembari menunjuk gambar Miko yang meliuk-liuk.

"Gue kan kreatif gimana sih lo, terima aja dong!" ledek Miko dan lanjut ngerjain tugasnya.

"Lo kok lemes banget Jef?" tanya Yogi pada Jeffrey yang matanya kelihatan capek banget.

"Habis praktek," jawab Jeffrey seadanya.

"Gue kira lemes gara-gara temen se-perhomoan-nya gak ada," sahut Miko dan Jeffrey langsung meliriknya sinis. Semua penghuni Gabardin tahu kalau Jeffrey kemana-mana selalu sama Endro, udah kayak simpul mati yang susah dilepas.

"Lah si Endro kemana?" tanya Jun.

"Nugas di perpusda bareng Dika," jawab Yogi.

"Yah diselingkuhin Jeff!" ledek Jun sambil menoel dagu Jeffrey. Jeffrey jelas risih dan ninju lengan Jun pelan.

"Jijik bego,"

"Jeko sama Bams?" tanya Miko.

"Kok lo ngabsen sih? Gue mana tahu!" jawab Yogi ngegas.

"Mending nonton layar tancep noh kata Jeko," tunjuk Jun ke jendela sebrang. Mereka beres bersihin noda di jendela sampai siang, bersih mengkilat pokoknya.

Tirai Kos tuh jarang ditutup, biasanya ditutup kalau inget aja. Jadi semua kelakuan kedua kubu pasti kelihatan.

"Lah siapa tuh kelai?" tanya Miko.

"Dari warna rambut dan bentuk tubuh, itu Jiyah sama Yusi," jawab Jun.

"Sampe hapal ya Paps," goda Miko dan dihadiahi tamparan dari Jun.

"Itu bukannya dipisahin," gumam Jeffrey.

"Lisa yang jadi wasit noh, Jihan bagian ngerekam, Chessy bagian ketawa, Enjel bagian nyemangatin, Mina bagian nonton," jelas Jun serinci mungkin.

"Kok tujuh doang?" tanya Yogi.

"Rosi biasa lah, kalau malam keluar," jawab Jun.

Miko mendudukkan dirinya dan menatap Jun penuh selidik. "Kenapa lo tau semua seluk beluk Niskala?" tanyanya.

"Gue kan sering perhatiin setiap tingkah mereka!" jawab Jun bangga.

"Nyeremin goblok!" desis Yogi.

"Lo gak sepenuhnya benar," jawab Jeffrey sambil menatap lurus ke depan. Dimana Rosi nemplok di jendela luar dan natap mereka berempat horor.

Terus ngelakuin gerakin seakan mau gorok leher mereka, seperti apa yang Miko dan Yogi lakukan pada Chessy dan Yusi.

Gadis itu masuk ke Niskala, menarik tirai dan memberikan mereka jempol terbalik. Lalu tirai sepenuhnya tertutup.

"Gue takut deh sama tu cewek!!" ucap Miko merinding.

"Lo mah sama anak Niskala emang takut!" ejek Jun.

"Andaikan mereka semua kayak Mina, gak neko neko," celetuk Yogi.

"Jangan main-main, ada pawangnya disini," ucap Jun sambil mengusap perut.

"Hah? Siapa?" tanya Miko.

Garis 97 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang