Sore itu, sebelum maghrib tiba tepatnya. Anak-anak Gabardin dan Niskala duduk berbaur di meja makan, ada juga yang ngesot di lantai sambil jegang.
"Yang gak gue suka tuh, setiap sore pasti anggotanya lengkap. Menuh-menuhin ruang gerak aja gitu," celetuk Miko.
"Masih untung lo nggak gue usir makan di parkiran," jawab Jiyah sinis.
"Kalo makan di parkiran sama elo mah, kagak ngapa-ngapain guahHaahahaha," mulut Miko yang penuh nasi terbuka lebar, membuat siapa saja ingin meng-hmch nya.
"Muka Miko emang Jijay~ kurang santayyyy~ super lebayy~," senandung Jiyah.
"Ceilehh dibikinin lagu noh, Mik!" goda Yogi.
"Jangan cemburu ya Ncess!!" seru Miko tiba-tiba.
Chessy yang sedang memakan pillow kopong menengok sembari membelalakan matanya. "Apa, Mik? Mau gue semangatin?" tanyanya.
Jeko yang makan pake tangan nampar muka Miko, mana tangannya bekas sambel terasi . "Gue curiga lo yang caper sama Chessy kalo gini," ucapnya.
"Ah tercolok mata aku, Jek!" seru Miko.
"Apa? Apa? Apa? Lo caper sama gue?" Chessy terkikik geli. "Nggak ada yang bisa nolak pesona Chessy. Pesona Indonesia," ucapnya dengan wajah bangga.
"Mmm, ngoghey," jawab Jeko sedikit menyesal.
"Turunin kaki lo dong," Bams menyenggol kaki Lisa yang naik ke atas kursi.
"Kenapa sih ribet amat lo?" jawab Lisa sinis.
"Kan waktu kita TK dulu diajarin cara makan yang benar. Gak boleh ngangkat kaki tau!" seru Bams.
"Lagian gue heran ya, kenapa lo milih duduk di deket gue? Gue kan sengaja ngangkat kaki biar lo pindah," ucap Lisa sambil menatap Bams curiga.
"Nikah aja udah!!!" kompor Dika.
"Malu-malu tapi mau ku lihat sayang tampak jelas dimatamu," ucap Yusi sambil kiss jauh.
"Cokkkk jangan buat mood makan gue turun!!" seru Lisa.
"Gitu e marah-marah," bela Dika.
"Dik lo tahu Jemima challange?" tanya Yusi.
"Tau dong! Mau duet?" tanya Dika sambil bersiap mengambil centong nasi untuk dijadikan mic.
"Gue sama Dika ntar nyumbang lagu di nikahan lo berdua!" Yusi berdiri dan menaruh kaki kanannya di kursi sambil bergaya.
"Memang lo berdua di undang!" seru Bams.
Lisa melotot sambil menatap Bams sinis. "Memangnya gue mau nikah sama lo!!".
"Kan Yus, ini lagu relate sama kehidupan Bams. Cinta dalam hati," ucap Dika.
Yusi menatap Bams malang, kemudian beralih menatap Lisa. "KUINGIN KAU TAHUUU.... DIRIKU DISINI MENANTI DIIRIMUUU," Yusi menyentuh rambut belakang Dika.
Dika yang udah su'udzon duluan ikut megang rambut belakang Yusi hingga membuat mereka berdua bertatapan. Dika melanjutkan lagu itu, "MESKI KUTUNGGU HINGGA UJUNG WAKTUKU..., "
Mereka berdua bersamaan menatap Bams, mereka bernyanyi bersama. "DAN BERHARAP RASA INI KAN ABADI UNTUK SELAMANYA,"
"DAN IJINKAN AKUU ... ME..ME...LUK DIRIMU... KALI INI SAAAJAAAA!!! TUK UCAPKAN SELAMAT TINGGAL UNTUK SELAMANYA—,"
Belum selesai mereka menyelesaikan lagu, suara gemuruh tepuk tangan membuat mereka tersadar. Saking larutnya, mereka gak sadar kalau lagi rangkulan dengan wajah melas karena menghayati lagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis 97 [hiatus]
FanfictionWith 97line fokus menceritakan tentang perselisihan antara Kos Gabardin yang berisikan para lelaki. Dan Kos Niskala yang berisikan para wanita. start : 23 oktober 2020