Kisah 3 ➯ Telat

12.5K 1.7K 220
                                    

Enjel pagi-pagi buta udah dandan rapi banget. Dia ada kelas pagi bareng Mina. Cewek berambut sebahu itu ngegedor pintu kamar Mina secara brutal.

"MIN AYO UDAH SIAP BELOM?" teriak Enjel cempreng.

Mina membuka pintu kamarnya, ia menyelempangkan tasnya dan mengatur rambutnya. "Ayo," ajak Mina.

Enjel dan Mina sampai di parkiran.

"Gila ini motor Jihan ngehalangin jalan bangke!" gerutu Enjel dan jalan ke kos lagi buat bangunin Jihan.

Sementara Mina hanya diam sambil menunggu Enjel. Datang Enjel yang dengan tidak manusiawinya menyeret Jihan yang masih acak-acakan. Khas orang baru bangun tidur

"Ah elah tinggal geser gini doang blay!" gerutu Jihan sambil jalanin motornya ke samping motor Jiyah.

"Makanya parkir yang rapi!" gerutu Enjel. Mina yang lihat ketawa kecil, ada ada aja tingkah temennya.

"Lo mau kuliah atau jual diri?" celetuk Jihan sambil melirik Mina yang pakaiannya selalu terbuka, katanya sih fashion.

Mina yang udah biasa sama mulut pedes Jihan malah ketawa, "nyari papa gula," candanya.

"Gue dukung, porotin ntar ajak kita pindah Kosan!" ucap Jihan dan berjalan masuk. Gak sengaja nabrak Bams, selalu Bams.

"Jalan pakai mata!" seru Bams.

"Kaki lah goblok, coba sana lo jalan pakai mata! Coba gue mau lihat!" jawab Jihan ngegas, Bams jadi gelagapan.

"Gue bercanda!" seru Bams dan jalan ke parkiran.

"Maaf ya," ucap Endro. Jihan melirik Endro sekilas.

"Gak usah munafik!" jawabnya dan langsung masuk ke Kos Niskala.

Endro pun jalan ke parkiran dan naikun motornya. Bams udah ninggalin dia.

💒💒

Dika saat ini tengah di dapur guna  sarapan pagi. Gak cuma Dika sih, ada triple J disana.

"Pagiku cerahku, matahari bersinar!"

"BRISIK!" teriak Jiyah.

Dika mendengus, dia kan baru nyanyi satu bait lagu.

Penghuni Niskala beberapa ada yang duduk di karpet, kalau nggak ada kelas ya nggak ada kerjaan. Sebagian besar anak sini pada kupu-kupu.

"PAGI DUNIAAAAA!" teriak Rosi di depan pintu kamarnya.

"BRISIK!" teriak Jiyah lagi.

"PAGIII!!" Lisa ikut menimpali Rosi, kamar mereka memang sebelahan.

"BRISIK!" teriak Jiyah lagi lagi.

"HADUH JELEK BANGET DEH MUKA LO BERDUA!" ejek Jun sambil menyuapkan roti panggangnya.

"BRISIK!" teriak Jiyah lagi lagi lagi.

"Dialog lo cuma brisik brisik apa?" tanya Jeko.

"Sokap lo paimin!" jawab Jiyah.

"Hay," Chessy keluar dari kamarnya dengan gaya anggunnya. Lisa dan Rosi seketika merasa jadi gembel.

"Mau kemana lo?" tanya Lisa.

Chessy tersenyum miring, "mencari papa gula!" ucapnya sambil memakai kacamata hitam dan mengibaskan rambut.

"Chess," panggil Jeffrey.

Chessy menoleh ke arah Jeffrey.

"Memang ada kelas?" tanya Jeffrey.

"Nggak, gue mau ke perpusda," jawab Chessy dan melenggang pergi.

Garis 97 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang