22 - Christmas Dinner

831 147 16
                                    

20 menit sebelumnya...

Langkah Jaehyun akhirnya terhenti di depan pagar rumah berwarna hitam yang menjulang tinggi. Rumah yang sudah hampir tiga hari ini tak dikunjunginya. Ia melirik sejenak pada kotak cup cakes berwarna baby pink yang dihiasi oleh pita biru di tangan kanannya.

Gila! Aku memang sudah gila. Untuk apa sebenarnya aku datang langsung hanya untuk mengantar ini? Masa iya karena aku... rindu padanya? Ah, tidak, tidak. Itu tidak mungkin. Pokoknya aku hanya akan menitipkan ini pada Pak Kwon, security depan kemudian langsung pulang setelahnya. Titik!

Jaehyun lalu mendekat ke arah monitor security yang ada di dekat pintu gerbang kemudian menekan bel sambil memposisikan wajah tepat di depannya. Tak lama setelah bel dibunyikan, tampak wajah pria berusia 40-an yang tentu saja sudah sangat akrab dengannya di layar monitor. Segurat senyum langsung menghiasi bibir cowok itu.

"Selamat malam, Pak Kwon. Ini aku Jaehyun." sapanya dengan ramah.

"Jung Jaehyun? Loh, ada perlu apa kau datang kemari? Bukannya Tuan Park bilang kalau kau tidak boleh datang selama seminggu ini?" Pak Kwon tampak menggaruk alisnya.

"Iya, anda benar. Aku memang tidak akan lama. Aku datang kemari hanya untuk mengantarkan ini pada Nona Rosé ahh... maksudku Nona Chaeyoung." Jaehyun mengangkat kotak cup cakes yang dibawanya lalu mendekatkannya pada layar monitor.

"Apa itu?"

"Cup cakes untuk Nona sebagai ucapan selamat natal."

Pak Kwon mengangguk, "Oh... begitu. Ya sudah kau bisa titipkan di pos security saja kalau begitu. Tunggu aku, biar aku jalan ke sana." ucapnya sebelum menghilang dari layar monitor.

Tak lama setelahnya, Pak Kwon tiba di depan pintu gerbang lalu mendorongnya sedikit hingga akhirnya ia dan Jaehyun saling berhadapan. Pria itu langsung menyambut Jaehyun dengan senyum ramah sambil menerima kotak cup cakes dari Jaehyun.

"Ya! Kau memberikannya pada Nona Chaeyoung tapi tidak denganku? Kau lupa ya pada orang yang telah banyak membantumu saat pertama kali kerja di sini?" sindir Pak Kwon sambil menyikut Jaehyun pelan.

"Hahaha... aku tidak bermaksud begitu, Pak Kwon. Bagaimana mungkin aku bisa lupa? Ini hanya titipan dari Soojung-noona untuk Nona Chaeyoung, aku hanya mengantarkannya saja. Kapan-kapan aku akan mentraktir anda kalau begitu."

"Baiklah, aku akan mencatatnya di ingatanku. Kau harus menepatinya, ya..."

Jaehyun mengangkat jempolnya, "Oke, pasti. Aku pasti menepatinya."

Setelah melempar senyum manis pada Pak Kwon, tatapan Jaehyun kini mengarah pada bangunan rumah yang jaraknya cukup jauh dari pagar. Raut wajahnya berubah muram saat melihat keadaan rumah yang tampak sepi dari luar.

"Hei, ada apa lagi? Kenapa wajahmu tiba-tiba berubah begitu?" tanya Pak Kwon yang segera menyadarkan Jaehyun dari lamunannya.

"Huh? Apa? Kenapa? Aku kenapa?"

"Wajahmu tiba-tiba berubah saat menatap ke sana. Kenapa? Kau rindu bekerja lagi, ya? Pasti sedih memang saat dinonaktifkan beberapa hari. Aku juga pernah mengalaminya dulu. Yang penting kau harus selalu bersabar... ini semua terjadi kan karena Tuan Park sedang memberi hukuman pada Nona Chaeyoung. Sebenarnya... aku juga kasihan melihat Nona Chaeyoung yang selama 3 hari ini selalu murung. Kudengar dari pelayan wanita dia jadi susah makan. Makanan yang diantar ke dalam selalu bersisa banyak dan kadang malah tetap utuh tanpa disentuh sedikit pun. Apalagi dia hanya diizinkan keluar kamar saat sore hari, itu pun harus ditemani. Belum lagi sekarang Nona harus seorang diri karena menolak ikut Tuan Park dan Nyonya pergi ke Wina untuk merayakan natal di sana." cerocos Pak Kwon panjang lebar.

Way Back Into Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang