04 - Perasaan yang Berlabuh Tidak Pada Tempatnya

993 149 7
                                    

Eunwoo memotong roti panggang menjadi beberapa bagian setelah mengoleskan selai cokelat di atasnya lalu memberinya pada Chaeyoung. Gadis itu tersenyum. Senyuman pertama Chaeyoung setelah hampir 10 menit duduk di ruang makan dengan wajah ditekuk.

Hari ini untuk pertama kalinya sejak Chaeyoung kembali ke Seoul, Eunwoo beserta calon mertuanya duduk bersama untuk sarapan. Awalnya ia menolak ajakan gadis itu untuk sarapan bersama namun setelah melancarkan aksi rengek manja ala Chaeyoung, Eunwoo tidak bisa menghindar meskipun ia tahu akan merasa canggung dengan atmosfer di ruang makan tersebut.

"Kau baik-baik saja?" tanya Eunwoo pelan. Ia tidak ingin mengganggu Haejoon dan Hana yang sedang menikmati sarapan mereka.

"Hmm.." Chaeyoung mengangguk.

"Kau yakin akan mulai bergabung di Orion hari ini?" Haejoon buka suara. Ia masih belum yakin dengan keputusan putrinya itu.

"Ayah sudah menanyakannya 10 kali. Sebegitu tidak yakinnya denganku." ujar Chaeyoung di sela-sela suapan rotinya.

"Bukannya tidak yakin. Ayah sangat mengenalmu makanya kembali bertanya. Ayah juga masih bingung menempatkanmu di bagian apa."

"Aku akan menerima segala konsekuensi yang ada. Kalau masih bingung mengapa tidak menempatkanku di bagian yang sama dengan Eunwoo dan Eunha?"

"Uhuukk..." Eunwoo tersedak mendengar usul tunangannya itu. Bukan hanya itu, cowok itu mulai merasa makanan yang tengah dikunyahnya terasa hambar.

"Desain produk? Aku tidak bisa sembarangan menempatkanmu di sana karena itu masih berada dibawah naungan Tim Pengembangan (Research and Development) tempat berkumpulnya orang-orang yang sangat berkompeten."

Chaeyoung menaikkan sebelah alisnya "Maksud Ayah aku tidak kompeten begitu?"

"Bukan begitu. Tim Pengembangan Produk adalah bagian inti dari Orion Group. Kau harus fokus ketika bekerja di sana. Persaingan dan tingkat stressnya juga lebih tinggi. Kau yakin ingin berada di tim itu?"

"Aku yakin. Ayah cukup menyetujuinya saja maka hari ini aku akan langsung bergabung dengan mereka." kata Chaeyoung dengan penuh keyakinan. Haejoon menghela napas panjang sebelum akhirnya mengangguk menyetujui usul gadis itu.

"Benarkah? Ayah setuju aku ikut bergabung di sana?" Wajah Chaeyoung tampak sumringah.

"Iya, Ayah setuju. Asal kau tetap ingat untuk tidak melanggar semua kesepakatan yang sudah kita buat."

"It's Okay, Captain Park!" seru Chaeyoung. Gadis itu menoleh ke arah Eunwoo untuk berbagi kebahagiaan namun ia harus kecewa saat mendapati wajah Eunwoo yang murung. Pria itu tidak terlalu antusias ketika mendengarnya akan bergabung di tim yang sama.

"Eunwoo-ya, apa kau tidak senang aku bergabung denganmu?" tanya Chaeyoung.

"Haa?"

"Kau terlihat murung. Apa karena mendengar aku akan bergabung dengan Tim Pengembangan?"

"Ah, tentu saja tidak. Aku terlihat murung bukan karena itu. Aku hanya merasa sedikit tidak enak badan." jawab Eunwoo mencoba meyakinkan Chaeyoung.

"Tidak enak badan? Ada apa denganmu? Mengapa tidak mengatakannya sejak tadi?" gadis itu panik. Ia mendekat pada Eunwoo dan menempelkan tangannya di kening pria itu. Tak ada yang salah dengan suhu tubuhnya namun Chaeyoung mencium bau alkohol dari Eunwoo.

"Kau... pergi minum kemarin?"

Eunwoo mencoba menutupi ekspresi terkejutnya. Ia cukup kagum dengan insting dan penciuman Chaeyoung yang tajam. Ia tidak ingin gadis itu tahu bahwa kemarin malam ia menghabiskan waktunya untuk minum bersama Jaehyun dan memohon pada pria itu untuk menyelamatkan dirinya. Ya, menyelamatkan dirinya dari seorang Park Chaeyoung.

Way Back Into Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang